20

3K 159 22
                                    

A/n

HOLLY MOTHERFUCKERRRR... NI YA BUAT LO LO SEMUA YANG MASIH KECILLL, TOLONG JANGAN BACA PART INI SOALNYA INI SEXSUAL CONTENTTTT AHAHAHAHA~~~~

Gue ga mau merusak citra bangsa(?) Apa bet wkwk

Klo menurut lu 'gtuannya' gaa greget gue minta maaf dehh soalnya gue ga ahlii (?) Wkwk

Tau ga sihhh gue nulis gini tuh geter2 gtuuu wkwk

Yaudah dehh enjoyyyy~~~

*********


Luke pov

Aku mengajak Bella ke kamarku dan mungkin aku akan melakukannya sekarang, kau tahu aku ingin sekali melakukannya dengan dia, bukan karena nafsuku tetapi karena cinta.

Kita sudah berada di dalam kamar dan dia langsung berbaring di atas kasurku. "Aku sudah lama tidak ke kamar ini, kau mengganti kasurnya menjadi lebih besar lagi?" Katanya dan aku mengangguk. Ya, aku menggantinya, awalnya kasurku khusus sendiri, sekarang aku ganti menjadi lebih besar dan bisa untuk berdua.

Aku ikut-ikutan berbaring disebelahnya dan menatapnya, dia juga ikut menatapku. tanganku mengelus perutnya.

"Bells, aku ingin main denganmu." Kataku.

"Main yang seperti apa?"

"Seperti ini"

Aku langsung mencium Bella dan sekarang dia berada dibawahku. Aku melumat bibirnya dan aku terus memainkan lidahku. Aku yakin dia menikmatinya, lihatlah dia tidak mau kalah denganku dalam hal ini.

Sekarang bibirku barada di lehernya, aku ingin sekali memberikan tanda kalau dia adalah milikku. Dia sedikit mendesah ketika aku melakukan itu.

Aku menyudahi ciuman ini dan menatapnya, "kita akan melakukannya, kan?" Kataku dan dia hanya diam seperti berpikir.

"Aku menginginkanmu, Bells" tambahku lagi.

"Aku ingin melakukannya karena aku mencintaimu dan ingin memilikimu." Kataku lagi dan dia hanya diam menatapku.

Tangan Bella mengangkat kepalaku karena sedari tadi aku menunduk dan tiba-tiba bibir kita bertautan dan aku pikir itu jawabannya adalah 'ya' , aku tersenyum disela-sela ciuman kita.

Bibirku berada dilehernya lagi dan aku akan memberikannya kissmark lagi. "Shhhh ahhh... Lukeee, do it." Katanya sambil mendesah. Of course aku akan melakukannya, sayang.

Aku berhenti menciumnya sebentar dan aku langsung membuka kaos dan celanaku dan tinggal boxer saja yang kupakai sekarang.

Bella ingin membuka bajunya juga tetapi kucegah dan biar aku saja yang membukanya. Aku kembali lagi diatasnya dan membuka bajunya, lalu kulempar kesegala arah dan terlihatlah payudaranya yang masih ditutupi dengan branya itu.

"You're so damn sexy. aku akan melakukannya sampai kau tidak bisa berjalan." Kataku berbisik dan dia hanya tertawa. Aku langsung menciumnya lagi dan tanganku tidak tinggal diam, aku melepas kaitan branya lalu kulemparkan lagi dan tangan kiriku meremasnya.

"Sshhhh...." desahnya, sekarang tangan kiri bella meraba dadaku. Shit dia tahu titik sensitive ku dimana, itu membuatku turn on. Sedangkan tangan kanannya mengalung dileherku.

Aku langsung membuka celananya dan dalamannya dengan cepat dan aku lihat disitu dia sudah begitu basah.

Aku mengelus pahanya, "Kau basah, sayang" kataku sambil tersenyum kearahnya dan dia hanya terkekeh.

"Can i?" Kataku meminta izin dan dia mengangguk memperbolehkanku. Aku langsung membuka boxerku dan yeah, i'm naked.

"Omg, Luke! punyamu begitu besar. Aku tidak yakin akan cukup." Aku hanya terkekeh dan mengelus pipinya.

"Tidak apa, coba dulu saja."

Aku melanjutkan permainanku tapi kali ini aku tidak memasukannya dulu, aku hanya menempelkannya saja dikemaluannya, aku menunggu dia memintanya.

"Luke, what the hell are you doing?! Lakukan! Aku tidak tahan sialan." Aku tersenyum ketika ia memintanya.

"Kau yakin?" Dan dia mengangguk dengan cepat.

Aku langsung mendorong punyaku yang sudah memakai kondom ke dalam kemaluannya dengan pelan dan sialnya, aku agak susah mendorongnya, hell ini begitu sempit. Aku melihat bella meringis, menahan sakit. The hell?

"Kau kenapa, sayang?" Tanyaku karena aku agak khawatir.

"Tidak, sshhhh... ini begitu sakit. Kau terlalu besar. Lanjutkan saja, sayang. aku menikmatinya." Katanya sambil meringis dan aku melanjutkan aktifitasku tetapi aku melakukannya sangat pelan, aku takut kenapa-kenapa nanti.

"AAAAHHHHH..... LUC-AAASS..." katanya sedikit berteriak. Aku baru saja mendorongnya 2 kali. hell 2 kali itu kurang, ini masih ada sisa, mungkin 2 atau 3 kali lagi sudah masuk semua.

"Ka-kau kenapa sayang? Katakan" aku menangkup pipinya dan aku suruh dia menatapku. Hell, dia menangis.

"Ini sakit, sshhh..." ringisnya. Hell, sakit? Aku langsung melihat kebawah dimana aku menancapkan juniorku. Aku melihat disitu ada darah. Dia masih perawan?

"Ka-kau perawan?" Kataku dan dia mengangguk sambil menangis.

"Ke-kenapa?"

"Aku menunggumu, luke." Jawabnya dan aku langsung memeluknya dan mencium keningnya. Aku tidak menyangka dia menjaganya untukku selama ini.

"Terimakasih, Bells. I love you so damn much! Terimakasih kau sudah menjaganya selama ini untukku. Aku mencintaimu, sayang. Aku beruntung menjadi laki-laki pertama yang melakukan ini kepadamu." Kataku sambil mengecup bibirnya dan dia tersenyum padaku.

"Kau ingin melanjutkannya atau tidak?" Tanyaku.

"Lanjutkan."

Aku tersenyum padanya dan aku langsung membaringkannya lagi. Aku mendorong milikku lagi dan masih tetap sama, ini begitu sempit, padahal dia sudah banyak basah.

"Ini begitu sempit sayang, aku agak kesulitan." Kataku dan dia hanya mendesah dan sesekali meringis. "Just.. sshhhh do it, Luke.. Hhh"

Aku mendorongnya lagi agak kuat dari sebelumnya dan dia mengaduh. Sial, ini punyanya yang sempit atau punyaku yang kebesaran sih?

Tak lama punyaku tertanam semua di dalamnya dan aku mendiamkannya sebentar agar dia terbiasa.

"Bagaimana?" Kataku sambil mencium buah dadanya dan sesekali ku gigit nipplenya agar dia mendesah.

"Ssshhh... sakit dan uh, lumayan aku menikmatinya." Desahnya sambil menutup matanya.

Aku tersenyum, "aku lanjutkan, ya?" Dia mengangguk dan aku langsung melanjutkan aktifitasku yang tertunda sebentar tadi. Aku sangat ingin mengeluarkan dan memasukan punyaku tetapi sepertinya jangan dulu karena Bella masih baru. Mungkin akan kukeluarkan sedikit.

"Fuck you luke! Aku seperti ingin pipis." Aku hanya terkekeh mendengarnya.

"Keluarkan saja sayang, tidak apa-apa."

Dan malam itu, mungkin ada sekitar 2 jam lebih aku bermain dengannya.

Don't Worry, I'm Here  》l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang