A/N
WELL FUCKKKK.... MAKASIH BANGET UDAH BACA FANFICT GUEEE...
Line Messenger udh 900+ readersssss lohhhh, MAKASIH BGT ASTAGA
PLEASE BSA GAA DAPET 1k READERS? Gue bakalan makin semangat nulis klo readers sm voters banyakkk aaaahhh
Anddd btw itu di mulmed LUKE CAKEP BGT ASTAGAAAAAAH SJSJSKALBDESK
**********************
Bella pov
Aku sedang memakan burgerku di Cafeteria, bersama Elena tentu saja dan by the way, aku sudah menceritakan tentang kejadian tadi pagi yang Luke menembakku dan Elena malah meminta pajak jadian, terpaksa aku meneraktirnya sesekali.
"Thanks teraktirannya,dude" kata Elena sambil memakan burgernya juga.
"Yeah sama-sama" kataku
Tak lama handphoneku berdering disaku celanaku. Uh, pasti luke. Aku langsung mengambil handphoneku yang ada di dalam sakuku dan membuka aplikasi pesan dan benar itu Luke.
From: Lukey
'kau sedang apa? Kau tidak melirik sana sinikan?'Aku tersenyum dan langsung membalasnya.
To: Lukey
'Sedang makan di Cafeteria, penguin. Tenang saja aku tidak akan melirik sana sini kok, hahahaha'Aku yakin Luke akan overprotective padaku atau tidak dia akan lebih manja dari sebelumnya kepadaku. Inilah resikonya pacaran dengan anak kecil, hahaha. Dia seperti orang yang baru pacaran saja.
"Dari siapa?" Tanya Elena yang dari tadi memperhatikanku.
"Luke, tentu saja." Kataku dan dia langsung terkekeh.
"Kalian sudah berteman berapa lama sih?"
"Umm, 5 years, seharusnya sih 9 tahun, tapi karena Luke dan keluarganya pindah selama 4 tahun jadinya ya 5 tahun." Jelasku dan dia mengangguk mengerti.
"Semoga saja kali ini lebih lama dari berteman." Aku meng-amin-kan ucapannya dan melanjutkan makanku bersama Elena.
*****************
Aku sudah berada di depan gerbang kampusku dan sekarang aku menunggui Luke yang akan menjemputku.
"Bells" ada seseorang yang menepuk pundakku dan memanggil namaku dari belakang, langsung aku membalikan badanku, ternyata Calum.
"Kau sedang menunggu jemputan?" Tanyanya dan aku mengangguk.
"Ya, kau tidak pulang?" Tanyaku lagi dan dia menggeleng.
"Aku melihatmu sendirian di sini, ya sudah aku kemari dan ingin menemanimu." Aku hanya ber-oh.
"Bagaimana kau dan Mia?" Karena aku tidak tahu lagi ingin ngebahas apa ya, terpaksa aku ngebahas ini.
"Aku dan dia? Ya tidak bagaimana-bagaimana, baik-baik saja. Kau mengira aku suka padanya ya?"
"Well, tidak juga sih." Kataku.
"Kau dan luke pacaran?" Tanyanya.
Aku mengangguk, "ya, baru saja."
Aku mengerutkan keningku karena wajah Calum tiba-tiba murung.
"Kalau begitu semoga langgeng ya." Katanya sambil tersenyum padaku dan aku membalas senyumannya.
"Terimakasih."
Tak lama ada mobil yang berhenti di depan ku dan Calum, itu mobil Luke.
"Well, itu Luke, aku pulang ya Cal, kau hati-hati. Bye" aku melambaikan tanganku padanya sebentar dan langsung masuk ke dalam mobil dan aku lihat Calum berjalan menuju parkiran.
"So, what? Kau ingin makan siang atau apa?" Tanya Luke sambil fokus pada jalanan.
"Aku ingin pulang. Aku makan di rumah saja." Kataku sambil menyenderkan kepalaku ke kaca mobil.
"Kamu kenapa, sayang?" Aku mengerutkan keningku dan aku menggeleng menandakan 'tidak apa-apa' dan perutku tiba-tiba seperti geli ketika dia menyebutku 'sayang'.
Dia tiba-tiba menggenggam tangan kananku menggunakan tangan kirinya dan tangan kanannya berada di kemudi.
"Nanti hari, umm... jum'at sibuk tidak?" Tanyanya dan aku langsung melihatnya yang berada disebelahku.
Aku menggeleng, "Tidak ada, cuma kuliah sebentar saja. Kenapa memangnya?"
"Well, tidak apa-apa." Aku mengangguk.
Tak lama mobilnya berhenti tepat di depan rumahku.
"Kau ingin mampir tidak?" Tanyaku dan aku masih berada di dalam mobil.
"Umm, tidak aku ingin kerumah Cameron lagi." Aku mengangguk mengerti. Aku mengecup pipinya dan menatapnya, "i love you." Kataku sambil tersenyum padanya dan dia membalas senyumanku, "i love you more, babe."
Aku masih menatapnya. Jujur, aku ingin bibirnya. Apa aku normal, eh? Dan sekarang aku mengigit bibir bawahku.
"I really want you." Katanya dan tiba-tiba dia langsung mencium bibirku dan aku membalasnya. Sudah aku bilangkan aku menginginkan bibirnya?
Aku tersenyum disela-sela ciuman kita dan aku agak mendesah karena dia mengigit bibir bawahku dan mengelus pahaku. Well, he wanna making out with me in his car.
Aku menyudahi aktifitas tadi karena duh, ini di depan rumahku, bagaimana kalau ada yang lihat?
Luke langsung menatapku bingung dan aku hanya tersenyum. "Kenapa sayang?" Katanya dan aku melihat rambutnya sudah acak-acakan karena aku menarik rambutnya terus tadi ketika make-out.
Aku menggeleng, "Tidak apa-apa, kita melakukannya lain kali saja, ya? Ini di depan rumah dan bukannya kamu ingin ke rumah Cameron?"
"Tidak, aku bisa membatalkan ke rumah Cameron dan kita bisa mencari tempat parkir untuk, mungkin having sex di dalam mobil bersamamu." Dia tersenyum menggodaku. Aku tidak nyangka anak ini menginginkan itu.
Aku mendengus, "sudahlah, aku ingin tidur. Kau hati-hati. Love you."
"Love you more, babe."
Aku langsung turun dari mobilnya dan langsung menuju pintu rumahku. Aku melihat mobil Luke sebentar yang pergi sampai tidak terlihat lagi dari penglihatanku.
Aku langsung masuk ke dalam rumah dan aku lihat rumah sepi. Aku mendengus dan langsung masuk ke kamar dan rebahan. Aku menatap langit-langit kamarku. Tiba-tiba aku membayangkan jika bagaimana aku having sex bersamanya nanti. Seriouslly, bells? What's happened with your fucking brain?
Aku langsung menggelengkan kepalaku agar aku tidak membayangkan hal yang seperti itu. Grrr, mending aku tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Worry, I'm Here 》l.h
Fanfiction"And you know what?" "what?" "You're the only one I want. I think about you all day and all night. I love everything you do and everything about you. I love you more Bella Kennedy Elden." Copyright ©2015 by february14th