4

2.9K 300 11
                                    

Bella's pov

Sekarang aku sudah sampai dirumah. Sumpah, sedari tadi jantungku seperti ini terus berdetak tidak karuan karena Luke selalu melirik ku sesekali. Jujur, ketampanan Luke bertambah dan plus jenggotnya menumbuh dan itu semakin terlihat hot.

Sekarang aku di dalam kamar, berbaring di atas kasurku dan sesekali tersenyum karena mengingat Luke yang betapa tampannya dia. Oh Godness sepertinya fangirling ku akan kambuh.

Tiba-tiba pintu kamarku terbuka dan terpaksa aku harus menunda fangirling ku. Aku menengok dan ternyata ibu.

"Kenapa bu?" Tanyaku yang masih berbaring dikasur.

"Di luar ada seseorang tuh, mau bertemu denganmu katanya" tumben sekali jam segini ada tamu, mencariku lagi.

"Siapa?"

"Lihat sendiri dong" terpaksa aku harus bangun dan langsung bergegas turun kebawah dan melihat orang itu siapa. Sial. Ternyata Luke.

"Luke? Ngapain kau ke sini?"

"Ingin menjemputmu" jawabnya polos

"Bibi Diana, aku dan Bella pergi ya? Hanya sebentar" ucap Luke meminta izin pada ibuku.

Ibu hanya tersenyum ramah, "sure, tapi hati-hati, okay? Ini sudah malam"
Luke mengangguk dan dia langsung menarik tanganku.

Ketika sudah didalam mobil, Luke langsung menjalankan mobilnya dan sama seperti tadi dia melirikku lagi dan lagi. Bagaimana dia berhenti melirikku? Kita berada disuasana yang sangat canggung.

"Luke, stop looking at me like that, you wiredo"

Luke hanya tersenyum dan tiba-tiba tangan kirinya memegang tangan kananku yang berada diatas paha dan meremasnya.

"Aku merindukanmu, bels" ucap Luke, masih dalam posisi seperti ini. Sialan, sepertinya pipiku memerah. Sial sial sial.

Aku hanya diam dan tidak bisa berkata apa-apa lagi, aku hanya bisa memperhatikan tangan kananku yang diremas oleh Luke dan sesekali berpikir harus mengatakan apa.

"Luke, kita akan kemana?" Cuman kalimat itu yang keluar, seperti mengalihkan pembicaraan.

"Centennal Park, kau masih ingat taman itukan?" Luke bodoh, bagaimana aku tidak ingat? kalau kau dulu selalu membawaku ke sana.

"Tentu aku masih ingat"

Luke memberhentikan mobilnya dan langsung melihat ke arahku, "well, kita sudah sampai"

Aku mengigit bibir bawahku sambil tersenyum, lalu mengikuti Luke yang juga keluar dari dalam mobilnya. Aku dan Luke langsung berjalan ke arah Centennal park dan duduk di bawah pohon yang berdekatan dengan danau.

"So, sudah berapa tahun kita tidak bertemu?" Tanya Luke seperti mencari topik yang bisa kita bahas.

"4 years, kau sangat jahat meninggalkanku dan lost contact segala lagi, maumu apa?" Ucapku sambil memanyunkan bibirku seperti orang ngambek.

Luke hanya terkekeh, "Bells, hei aku waktu itu sibuk karena kuliahku dan pekerjaanku, jadi maafkan aku"

"Sesibuk itu ya sampai melupakanku seperti itu?" Kataku lagi dan aku melihat luke masih saja terkekeh geli.

"Sudahlah bels kau jelek ngambek seperti itu, sekarangkan aku disini. aku kembali untukmu" aku merasakan pipiku memerah sekarang. Sial. Tangan Luke tiba-tiba mengenggam tanganku lagi.

"By the way, kau semakin cantik tetapi sayangnya kau malah semakin pendek" ledek Luke. Sial awalnya bagus tapi ternyata akhirnya seperti itu.

"Luke! Aku bukan semakin pendek tapi kaunya saja yang semakin tinggi!" Dia jago sekali ya menaik turunkan mood ku.sialan.

Luke tertawa. Sial, puas sekali dia meledek ku seperti itu, itu sama sekali tidak lucu.

"Aku merindukan itu juga" aku menatapnya bingung.

"I miss when your lips touched mine"

Don't Worry, I'm Here  》l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang