Luke pov
Aku terpaksa terbangun dari tidurku karena alarmku berbunyi. Aku mematikan alarmku dan melihat jamnya, sudah jam setengah delapan. Hell, aku langsung bergegas ke kamar mandi dan tak lupa membawa handukku juga.
Setelah itu aku mencari baju di lemari pakaian. Aku putuskan memakai flannel dan skinny jeans. Aku mengambil boneka pinguin yang kemaren siang kubeli dan langsung turun kebawah.
"Huow, wait... wait... wait" aku terpaksa berhenti karena ibu berada di dapur dan heran melihatku yang terburu-buru sambil membawa boneka besar segala.
"Mau pergi kemana kau, Lucas?" Tanya ibuku sambil menyebut nama asliku segala.
"Aku ingin pergi ke rumah bella, bu" kataku.
"Ngapain?"
"Ingin menembaknya, bye bu" aku mencium pipi ibuku dan langsung keluar dari rumah dan berjalan menuju mobilku.
*************
Tak sampai 10 menit aku sudah sampai dirumahnya. Aku turun dari mobil sambil membawa boneka pinguin besar itu dan langsung mengetok pintu rumah keluarga Elden.
"Huow, Luke, ngapain membawa itu?" Yang membuka ternyata bibi Diana dan dia juga heran melihatku membawa ini.
"Tidak apa-apa. Bella ada? Aku ingin menemuinya."
"Ada-ada. Dia masih di dalam kamarnya, sedang bersiap-siap katanya. Kau langsung ke kamarnya saja." Bibi Diana pun mempersilahkanku masuk dan aku langsung menuju kamar Bella.
Ketika aku sudah sampai di depan kamarnya aku mengetok pintunya dan semoga saja ini berhasil. Ketika pintu itu akan terbuka aku langsung menutup wajahku dengan boneka itu.
"Luke?" Itu suara Bella.
"Bella, would you be my girlfriend?" Aku sepontan berkata seperti itu dan ketika aku sudah mengatakan itu aku tidak lagi menutup wajahku dengan boneka itu, sekarang aku menatap Bella.
"Luke kau..."
"Bells, jawab."
"Aku..."
Aku menggenggam tangan kanannya dan menatapnya, "Aku mencintaimu, Bells."
Aku menjatuhkan boneka pinguin itu dan sekarang aku menggenggam kedua tangannya. Aku maju empat langkah dan dia mundur empat langkah, sehingga aku dan dia sudah berada di dalam kamar.
Kita masih saling bertatapan. Aku memiringkan wajahku dan mendekatkan wajahku pada Bella. I really want to kiss those lips. Tak lama bibir kita menyatu dan Bella membalas ciumanku. Aku menangkup pipi kanannya dan menunduk agar Bella tidak terus-terusan berjinjit dan kita melakukannya cukup lama.
Aku melepaskan ciumannya dan menatapnya kembali, "is that yes?" Tanyaku dan dia mengangguk malu, "well, ya mau gimana lagi? aku juga tidak bisa menutupi perasaanku, kalau aku mencintaimu juga."
Aku langsung memeluknya, sampai-sampai aku menggendongnya. I'm so happy!
"Oh my Godness, thank you so much bells" dan bella hanya tertawa ketika aku mengucapkan itu.
Sesudah aku memeluknya, aku langsung mengecup keningnya dan mengambil boneka pinguin yang kujatuhkan tadi.
"Ini untukmu." Kataku sambil menyodorkan boneka itu padanya.
"Penguin?" Katanya heran dan aku hanya tersenyum sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
"Habisnya aku tidak tahu kau menyukai boneka apa, dulukan kau banyak mempunyai segala macam boneka."
"This is so cute! Thank you! Kapan kau membelinya? Apa jangan-jangan ini punyamu dulu ya?" Katanya sambil memeluk boneka pemberianku, syukurlah kalau dia suka.
Aku menggeleng, "tidaklah, itu baru tahu. Aku baru membelinya kemarin."
"Sekali lagi terimakasih. Ayo kita sarapan." Bella menarik tanganku, tapi sebelum itu dia menaruh boneka itu diatas kasurnya.
Ketika sudah sampai di meja makan, aku dan bella duduk bersebelahan dan jujur, aku masih senyam-senyum tidak jelas dan begitu juga bella.
"Kenapa kalian berdua senyam-senyum seperti itu?" Tanya bibi Diana dan kita hanya diam.
"Tadi kalian ngapain di kamar?" Tanya paman Ryan, uh pasti pikirannya yang tidak-tidak.
"Tidak ngapa-ngapain kok. Paman pikirannya macam-macam ya?" Kataku dan paman Ryan tertawa mendengarnya, aku melihat Bella hanya terkekeh dan tersipu malu.
"Ada-ada saja kau. Cepat habiskan, kau ingin mengantar Bellakan?" Aku mengangguk dan langsung menghabiskan sarapanku.
***********
"Kau hati-hati, jangan lirik cowo lain." Kataku dan Bella hanya mendengus.
"Dasar lebai, baru sejam pacaran juga." Aku tertawa mendengarnya.
"Aku hanya bercanda. Kau ada uang jajan tidak?" Kataku.
Dan dia memutar matanya sok kesal, "Luke, kau seakan-akan seperti seorang ayah yang mengantarkan anaknya ke sekolah dan menanyakan uang jajan. Tentu saja aku ada."
aku tertawa mendengarnya, "I'm just kidding babe. Sudahlah, kau belajar yang benar. Aku menyayangimu."
"Kau benar-benar seperti seorang ayah" ucap Bella dan dia langsung mengecup bibirku. "Bye daddy." Katanya lagi sambil keluar dari mobilku. Aku terdiam sebentar karena dia tiba-tiba mengecup bibirku.
Aku melambaikan tanganku dari dalam mobil dan dia melakukan hal yang sama. Aku langsung menjalankan mobilku dan meninggalkan halaman kampusnya. Aku sangat senang hari ini, aku tidak sabar menceritakannya ke Ashton dan teman-temanku.
****************
AHAKIHRRRNYA JADIAN JUGA WKWK sorry klo kalian ngerasa jadiannya kurang romantis gtuuu(?) wkwkvomment bruhhh~
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Worry, I'm Here 》l.h
Fanfiction"And you know what?" "what?" "You're the only one I want. I think about you all day and all night. I love everything you do and everything about you. I love you more Bella Kennedy Elden." Copyright ©2015 by february14th