Luke pov
"What?! You must be kidding me right? It wasn't even funny ash! I'm serious." Aku tidak percaya kalau bella yang mendonorkan ginjalnya padaku. Aku akan mengatakannya bodoh kalau memang benar.
Aku lihat ashton menarik nafasnya dan keluarkannya perlahan. "Dude, i'm serious." Katanya dan sepertinya dia memang serius. Fuck!
"What the fuck?! Ash i need to meet her rig-- aw fuck!" Aku meringis kesakitan karena pinggangku sangat sakit karena bekas operasi ini. Sialan.
"Dude! I told you that you need some rest just relax okay? She is fine! She is need some rest too."
"Aku janji akan mempertemukanmu dengan Bella, tapi tidak sekarang. Kau butuh istirahat." Lanjut ashton lagi dan sepertinya aku harus menuruti kata-katanya itu.
"She's so stupid ash. Kenapa dia melakukan itu?" Lirihku.
"She loves you so much, Luke. She would do anything for someone who she loved."
Tiba-tiba air mataku menetes. Sial. "I need to meet her." Kataku dan ashton menggeleng, "Sudah kubilang jangan dulu! Kenapa kau keras kepala sih?!" Seru ashton dan aku hanya membuang muka.
Tiba-tiba pintu ruangan ini terbuka, bisa dilihat ada ibu disitu yang melihatku kaget karena sudah bangun dari tidur panjangku. Ibu langsung melangkahkan kakinya kearahku dan langsung mengelus kepalaku dan mengecup keningku. Jujur, ini membuatku lumayan tenang.
"Bagaimana perasaanmu?" Tanya ibu dan aku menggeleng menandakan tidak tahu. "I don't know, aku rasa ingin mati karena ini begitu perih."
Ibu hanya terkekeh dan mengelus kepalaku. "Bu, bisakah aku bertemu Bella? Aku tidak tenang kalau belum bertemu dengannya." Lirihku dan bisa dilihat ibu menengok kearah Ashton sebentar dengan tatapan tajamnya dan kembali menatapku.
"Nanti okay? Aku akan menanyakan ini dulu kepada dokter Braun." Aku hanya mengangguk.
*****
Ini sudah malam hari dan tadi siang dokter Braun mengatakan aku tidak boleh terlalu banyak gerak karena jahitan itu masih belum kering total and it sucks. Ibu sedang tidak ada disini sekarang, tadi ibu meminta izin untuk pulang kerumah untuk membawa beberapa baju kesini.
Aku tidak menyangka kalau Bella yang mendonorkannya padaku dan aku tidak menyangka bagian dari Bella ada didalam tubuhku. Aku harus menjaga ginjal ini dengan baik.
Tiba-tiba dokter Braun masuk kembali, entahlah apa yang mau ia lakukan sekarang. Aku melihat ia berjalan kearahku dan memeriksaku dengan stetoskopnya. Aku hanya bisa diam dan memandang langit-langit kamar ini dan memikirkan soal Bella.
"Aku rasa ginjal itu menerima tubuhmu dengan baik. Tinggal menunggu jahitannya kering." Jelas dokter Braun dan dia sedang mengambil sesuatu di jas nya, ternyata itu obat.
"Minum obat ini sehari sekali dan setiap hari, okay? Ini agar jahitannya kering." Jelas dokter Braun lagi dan menaruh obat itu diatas nakas. Aku hanya mengangguk.
"Ya sudah kal-"
Aku memotong ucapan dokter Braun karena aku tahu dia ingin pergi.
"Apakah aku boleh menemui Bella? Tolonglah, hatiku tidak tengan jika tidak menemuinya." Ujarku dan dia seperti berpikir. Aku juga bisa melihat Ashton yang terkejut mendengarnya.
"Kau keras kepala sekali, Luke. Okay, kau boleh menemuinya, tapi kali ini kau tidak boleh berjalan dulu, gunakanlah kursi roda. Aku akan menyuruh salah satu suster mengantar kursi roda kesini." Aku tersenyum mendengarnya dan dokter Braun pun keluar dari kamar ini.
Ashton pun menyampariku dengan wajah yang kesal. Grrr... aku tahu apa yang ia akan lakukan.
"Luke, kau keras kepala sekali ya?" Katanya kesal dan aku hanya membuang mukaku padanya. Masa bodo pikirku.
Tak lama suster itu datang membawa kursi roda itu. Aku perlahan turun dari ranjang ini dibantu oleh Ashton dan lumayan perih juga bekas operasi ini. Infusku tetap harus dibawa untung saja kursi roda ini ada tempat untuk menggantungnya.
---
SORRY KALAU INI PENDEKKK
3 vote 1 part lagi deh gue posttt
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Worry, I'm Here 》l.h
Fiksi Penggemar"And you know what?" "what?" "You're the only one I want. I think about you all day and all night. I love everything you do and everything about you. I love you more Bella Kennedy Elden." Copyright ©2015 by february14th