epilog

2.2K 197 23
                                    

-1 year later-

Bella pov

Tiba-tiba aku merasa ada seseorang yang mengelus pipiku. Oh astaga, maksudnya apa sih? Ingin membangunkanku? Ini hari sabtu dan aku ingin tidur seharian.

"Hei bella, bangun sayang"

Sekarang orang itu malah mengguncang tubuhku. Aku langsung menepis tangannya dan menarik selimutku sampai seluruh tubuhku tertutup.

"Bella, c'mon aku ingin jalan-jalan"

Orang itu langsung menarik selimutku. Grrrr... ini tidak bisa dibiarkan lagi. Dengan terpaksa aku membuka mataku dan melihat orang yang sedari tadi menggangguku. Grrrr... ternyata Luke.

"Luke apa sih aku ingin tidur tahu" ucapku kesal dan aku menarik selimutku lagi.

"Tidak sayang, kau harus bangun. Tahu tidak tadi ibuku membuat salad buah kesukaanmu dan sekarang aku membawanya untukmu."

Aku langsung membuka mataku dan membuka selimutku lalu melihat luke disitu yang sedang memegang kotak bekal.

"Taruh saja dinakas, Luke. Sekarang kau pergi okay? Atau kau mau tidur juga denganku? Silahkan tapi jangan ganggu aku tidur." Aku memejamkan mataku lagi dan tak lama Luke mengguncang tubuhku. Hell, okay aku bangun.

Tahu tidak setelah aku keluar dari rumah sakit waktu itu, luke menjadi sangat over-protective kepadaku dan jadwal makanku juga diatur olehnya dan astaga, aku hanya boleh makan-makanan yang manis seminggu 2 kali dan itu juga dia lihat dulu makanannya seperti apa. Aku waktu itu sempat menangis olehnya.

"Kau ingin jalan-jalan kemana?"

"Chentennial park. Ayolah, kita makan salad disana saja ya?" Dia seperti merengek, astaga.

Aku mengangguk dan langsung bangkit dari tidurku dan mengambil handukku yang berada di dalam lemari. Setelah itu aku melihat Luke yang sedang memperhatikanku terus menerus. Hell, anak ini.

"Kenapa?" Tanyaku dan dia menggeleng tidak apa-apa. "Aku ingin ikut mandi denganmu, boleh?" Mintanya dan dia menunjukan wajah anak anjingnya, aku memutar mataku dan langsung masuk kedalam kamar mandi.

Setelah aku mandi, aku keluar dari kamar mandiku dan ternyata disitu masih ada Luke. Astaga, aku hanya memakai handuk ditubuhku.

"Luke keluar." Usirku dan dia malah menggeleng tidak mau dan malah mendekatiku. Sial, wajahnya serius sekali.

Tiba-tiba Luke memeluk tubuhku dan menghirup pundakku yang mungkin pikirnya harum dan tiba-tiba dia mencium leherku.

"Kau kecil sekali, aku jadi gemas." Bisiknya dan aku langsung mencubit perutnya agar dia melepas pelukannya.

"AW BELLA. SAKIT!" Serunya dan aku tertawa. Hahaha, rasakan.

"Keluar okay?" Ucapku baik-baik dan dia malah menunduk sambil cemberut. Hahh... lucu sekali.

Dia pun berjalan menuju meja nakasku dan mengambil kotak bekalnya, lalu tak lama dia berjalan kearahku. Heh anak ini?

"Ada apa lagi?"

Dia menggeleng dan tiba-tiba dia menarik handukku sampai aku telanjang. What the hell!! Aku langsung mengambil cepat handukku yang ada ditangannya dan memakainya lagi. "FUCK YOU LUKE!!!!" Teriakku dan disitu luke tertawa dan langsung berlari menuju pintu dan langsung berlari keluar dari kamarku. Sialan!

----

"Jangan marah dong" mohon luke dan aku hanya diam dan menyederkan kepalaku kekaca mobilnya. Ya, sekarang kami sudah ada dimobil dan menuju centennial park.

Don't Worry, I'm Here  》l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang