tiba tiba ada suara motor, lalu terdengar ada motor yang berhenti didekat citra, citra pun terkejut melihat siapa yang menaiki motor itu
" Langit... " lirih citra pelan lalu langsung menghapus air matanya yang dari tadi membasahi pipi putihnya
" ngapain? " tanya langit kepada citra, ia bingung mengapa citra menangis, tapi itu bukan urusannya
"ga ngapa ngapain, cuman pengen nyari udara seger aja" senyum citra
" pulang, gua anter "
"e-ehh gausah lang, gua bisa sendiri"
"udah malem" kali ini langit berbicara sambil menatap citra, citra yang merasa langit menatapnya seperti itu, lalu menurut
tidak membutuhkan waktu lama, galang dan citra sudah sampai dirumah citra
"makasih" ucap citra lalu masuk ke dalam rumah
setelah mengantarkan citra pulang, ia langsung pergi ke markas harzel, pasti temn temannya sudah menunggunya dimarkas
***
" baru dateng lo lang, dari mana aja lu? lama amat keknya " ujar fahrezi
"iya tumben, kemana aja lo?" lanjut vino
"ada masalah? " zergio pun ikut bertanya, karna biasanya langit jarang sekali terlambat ia selalu tepat waktu, tapi hari ini ia terlambat, jadi teman temannya merasa heran
"ada urusan" jawab langit, lalu serentak teman temannya mengatakan "urusan apa? "
"ck, abis nganterin citra"
mendengar jawaban dari langit, teman temannya langsung terkejut, sejak kapan langit dekat dengan citra
"sejak kapan lo deket sama citra anjir" wildan pun langsung bertanya, dan diangguki oleh yang lainnya
" tadi gua ketemu dia dijalan " jawab langit
"ngapain dia keluar malem malem, kan dia cewek" amar yang mendengar itu pun bertanya tanya
"iyanya, emang dia ga kena marah sama orang tuanya" lanjutt insan
" liar kali ya, tapi masa iya, kagak keliatan sedikit pun dari mukanya" tebak vino
langit yang mendengar itu hanya mengendikan bahunya acuh, lagi pula itu bukan urusannya
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING REAL [END]
Short Story"Kenyataan? Apa itu, aku sangat membencinya, satu kata yang membuat hidupku hancur." Lalu bagaimana dengan hidup seorang gadis yang penuh dengan kebohongan? Yang awalnya hidupnya bahagia lalu berakhir menderita. Sebagian orang berpikir kenyataan itu...