PART 33 . sulit dipercaya

19 1 0
                                    

"debby, bantu ibu dong"

"iya bu" debby pun menghampiri ibu panti, yg bernama asih

Debby pun menghampiri asih ke dapur, disana asih sedang memasak buat anak anak panti, sekitarnya cuman debby yg paling besar disini, jumlah anak panti ada 34 orang, dan tambah debby jadi 35, setiap hari asih selalu memasak untuk mereka semua dan penjaga penjaga panti, debby pun biasanya ikut membantu

"deb, kamu buatin roti sama minum ya, ada tamu soalnya" ucap asih terburu buru

"tamu? ngapain? " tanya debby, "ya biasalah, ada yg mau adopsi anak sini" senyum asih lalu asih pun meninggalkan debby sendiri

"kakk, mau dibantu? " tanya rani

rani duduk dibangku kelas 8 smp, debby dan rani kebetulan lumayan dekat, rani dititipkan kesini karna kedua orang tua nya meninggal dalam kecelakaan waktu umurnya 5 tahun

tak heran jika anak panti semua disini bersekolah, karna yg menanggung biaya semua anak panti disini adalah pemerintah, mereka sangat sangat bersyukur

"kamu bikinin teh ya, aku yang bikin rotinya" senyum debby dan diangguki rani, mereka berdua pun secepat mungkin membuatnya

setelah jadi mereka langsung menghantarkan nya ke ruang tamu, disana ada 4 orang termasuk asih, mereka berdua pun meletakan makanan dan minuman itu dimeja, alangkah terkejutnya ia melihat wulan disana

"w-wulan? " gugup debby

"lohh deb, lo ngapain disini?" tanya wulan bingung

"g-gue, " debby bingung harus menjawab apa

"oke, gua paham, ga perlu lo jelasin" ucap wulan cepat, debby pun hanya menunduk

"jadi kedatangan kami kesini ingin mencari seorang anak perempuan yg dulunya dititipkan ibunya ke panti ini, karna kasus hamil diluar nikah, sekiranya sepantaran anak saya" ucap pria paruh baya itu

deg, jantung debby berdegup sangat kencang, seakan akan masih tidak percaya apa yg dikatakan pria itu

  Asih dan rani menoleh ke arah debby, asih pun menunjuk debby "yg dimaksud oleh bapak adalah dia, debby ambrella nawab"

wulan membulatkan matanya, apa benar semua ini

"nakk, ini ayah" ucap pria paruh baya itu langsung memeluk debby, tapi debby mendorongnya "anda siapa ya, saya tidak pernah punya ayah" ucapnya meninggi

"maafin ayah, ayah sebenernya sangat cinta sama ibu kamu, tapi waktu ibu kamu hamil diluar nikah, ayah ingin menikahkannya tapi orang tua ayah melarang karna waktu itu usia kami sangatlah muda, jadi ayah terpaksa tidak bertanggung jawab, tapi setelah mendengar ibu kamu bunuh diri, ayah merasa bersalah, ayah terus mencari keberadaan kamu, sampai² ayah dijodohkan, sekian lama ayah mencari kamu, akhirnya ayah ketemu sama kamu" cerita panjang niko nawab, ayah debby

masih ada yg bingung? Jadi sebenarnya, waktu niko mencari keberadaan debby, niko ini dijodohin sama ibunya wulan, agar niko tidak sibuk mencari debby, dan ibunya wulan ternyata sudah memiliki anak, saat ia baru menikah beberapa bulan, suaminya meninggal, bisa disebut niko menikahi janda

niko adalah papa tiri wulan, dan sari adalah mama tiri debby

debby terus meneteskan air matanya, masih sulit untuk mempercayai itu semua, begitu juga dengan wulan dia masih tidak menyangka debby adalah sodara tirinya

tadinya hanya wulan yg pulang ke indonesia, tapi niko dan sari menyusul, mereka ingin melanjutkan pencarian anak dari niko, sari mengerti itu, malah dia bangga niko masih ingin bertanggung jawab

sari pun mengelus puncak rambut debby dan memeluk debby, "kamu sekarang putri tante juga, panggil tante dengan sebutan ibu ya"

debby pun melepas pelukan itu, "sampai kapan pun, debby akan memanggil nama ibu hanya untuk ibu kandung debby dan ibu asih"

sari pun mengerti, ia pun mengangguk setuju, berbeda dengan wulan, ia masih mematung disana

"debby, tinggal sama ayah ya" pinta niko memohon

debby pun melihat asih dan rani yg menangis dari tadi, jika debby pergi siapa yg akan selalu menemani asih memasak, siapa yg akan membuat anak anak panti tertawa, tanpa kehadiran debby, panti ini akan sangatlah suram

asih pun memeluk debby erat dengan menangis, "udah saatnya kamu bahagia deb, kamu ikut ayah kamu ya, jangan pikirin kami disini, okee"

"iyaa kak, kakak harus bahagia sama keluarga kakak, ini kan mimpi kakak sejak kecil, kakak ikut ya" tangis rani yg berada disebelah debby

debby pun melepas pelukannya kepada asih lalu memeluk rani, lalu kembali menatap niko

"debby gamau tinggal sama ayah" bantah debby

"debby, ayah mohon" ucap niko memohon dan memegang tangan putrinya

"debby, ibu mu dlu sangat berharap, kamu bisa bahagia dengan ayahmu, ini kesempatanmu nak, penuhi keinginan ibumu yg blm terpenuhi" ucap asih tersenyum, walau hatinya berat, tapi ia harus rela demi kebaikan debby

"yaudah, debby mau" debby pun menurut

"deb, gua ga nyangka, kita bakal jadi sodara tiri" ucap wulan lalu memeluk debby, dan dibalas pelukan oleh debby

debby pun membereskan baju bajunya untuk dibawa kerumah niko, niko meminta debby tinggal dirumahnya hari ini, tadinya debby menolak, tapi asih memintanya untuk menurut

setelah selesai berpamitan kepada anak anak panti dan juga penjaga panti, debby langsung pergi ke rumah niko

selain memiliki rumah diprancis, niko juga memiliki rumah di indonesia yg dulu dia tempati

"selamat datang" ucap sari merangkul debby, jujur debby masih tidak percaya, selain itu dia juga gugup

"dibawa santai aja deb" ucap wulan lalu menaiki kamarnya yg ada di atas

Sari pun mengantar debby ke kamarnya, walau tidak lebar tapi bagi debby itu lebar dari kamar yg dipanti asuhannya

Saat ini ke empat orang itu sedang makan malam diruang makan

"gimana makanannya deb, enak? " tanya sari senang dan diangguki debby

"makanan nyokap gua emang enak deb, paling juara deh" puji wulan tertawa kecil

"sayang..." kekeh sari lalu mengelus puncak rambut wulan

"ayah seneng, kalian berdua akur kek gini" ucap niko tersenyum senang

"iyaa dong yah, selain temen sekolah, kami saat ini juga sodara tiri" jawab wulan tersenyum

wulan hanya mencoba mendekatkan dirinya kepada debby, karna mau bagaimana pun mereka adalah saudara tiri

*  *  *  *

"JADI LO SODARA TIRI SAMA WULAN, DEB? " kaget insan

"gua seneng deh deb, lo udah bisa bahagia bareng keluarga lo, walau sedikit ga nyangka si" ucap amoura yg nampaknya masih sedikit ragu

"tapi intinya, yg penting lo bahagia deb" lanjut anesha

"udahlahh, yg penting wulan sama debby ga berantem, lagian mereka udah saling menerima kan" ucap vino tersenyum

debby sekilas melirik vino, mengapa jika ia melihat vino, pikirannya selalu saat kejadian vino dan chelsy dikelas, entahlah, pikirannya sedang kacau sekarang

SOMETHING REAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang