" mamahh, aku berangkat " sahut seorang gadis perempuan yang memiliki paras wajah yang cantik dan juga manis.
Suara itu berasal dari kediaman rumah wiyansah. Itu adalah suara dari gadis yang bernama amoura. Putri semata wayang nyonya dan tuan wiyansah.
" iya sayang, hati hati, belajar yang rajin yaa." jawab ibu amoura.
Sesampainya disekolah barunya, amoura sedang berjalan dengan santai sembari melihat lihat sekeliling lingkungan sekolah barunya. Saat sedang asik asiknya melihat lihat, tiba tiba ada yang menutup matanya dengan kedua telapak tangan yang sangat amoura kenali. Bukan dari tangannya saja, dari aroma parfumnya juga amoura tahu siapa yang sedang mencoba mengagetkannya.
"ekhm yaelah, gua tau ini pasti citra" tebak amoura mengukir senyum dibibirnya.
Tebakan amoura tidak salah. Itu memang adalah citra. Sahabat amoura dari sejak zaman SMP. Mereka memang sudah dekat dari kelas satu smp.
Kedekatan antara amoura dan juga citra tidak bisa diragukan lagi. Keduanya sudah seperti saudara walaupun berbeda darah.
"gua kira lo bakal kagak tau mou. " senyum citra lalu memeluk sahabatnya dan dibalas pelukan oleh amoura.
"yahh!!! sekolah nya sama lagi, sama lagi." eluh amoura dengan nada mengejek.
"asal lo tau mou, gua ga peduli." balas citra malas. Ia tahu sahabatnya yang satu ini suka sekali memancing emosinya.
Tiba tiba bel berbunyi. Guru guru pun menyuruh semua siswa dan siswi berkumpul dilapangan karena akan membagikan ruangan kelas untuk kelas sepuluh sampai dengan kelas dua belas.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menyiapkan seluruh murid, Semua nya sudah berbaris dengan rapih dan tertib dalam waktu tiga puluh menit. Disaat kepala sekolah sudah memulai pidato nya, seluruh murid mulai merasa bosan. Ada murid yang berkenalan dan ada juga murid yang mengobrol. Berbeda dengan murid yang lainnya, Amoura memperhatikan sekelilingnya dan tiba tiba mata nya menuju kearah seorang pria yang tengah menyeka keringat didahinya.
" ganteng. "
- batin amoura tersenyum.Citra yang melihat sahabatnya itu melamun lalu memukul pelan lengannya. "lo kenapa? "
Amoura yang tersadar dipukul pun seketika melihat kearah sahabatnya. Lalu ia menjawab pertanyaan dari citra dengan tersenyum malu.
"hah? enggak. Itu tadi gua liat ada cowok ganteng banget. Kayaknya cocok deh buat gua jadiin mantu mama gua." ujar bercanda amoura diiringi tawa kecil. Mendengar jawaban dari amoura, membuat citra memutar bola matanya malas.
Setelah berdiri dilapangan cukup lama, akhirnya guru pun mengumumkan pengumuman yang ditunggu tunggu seluruu siswa siswa SMA floura high school. Yaitu pembagian kelas. Dan pada akhirnya, citra dan amoura satu kelas. Mereka mendapatkan kelas X ipa 1.
Mereka berdua berjalan bersama menuju ruangan kelas X ipa 1. Siapa yang menyangka ternyata amoura sekelas dengan orang yang dari tadi saat dilapangan ia perhatikan.
Perasaan bahagia dan gugup seketika muncul didalam dirinya ketika melihat laki laki yang ia perhatikan sejak dilapangan. Amoura langsung memberi tahu citra akan hal itu.
"cit liat geh, itu cowok yang gua bilang ke lo tadi. "
" pepet terus tuh mantu nyokap lo. " ejek citra lalu tertawa kecil.
"iyalah jelas, tuhan udah kasih petunjuk kayaknya ke gua, kalau itu cowok itu tuh jodoh gua dimasa depan. Buktinya aja baru tadi gua bilang dia jodoh gua dilapangan, eh tau taunya satu kelas. Emang ya, jodoh tuh enggak kemana." ucap amoura tertawa.
"terserah lo mou."
"eh, tapi lo setuju kan gua sama itu cowok jodoh? " tanya amoura mengerjabkan matanya polos.
"asalkan kau bahagia." jawab citra dengan nada menyanyi.
Tanpa sadar, amoura terus saja memperhatikan lelaki itu, lelaki yang membuat ia merasa tertarik. Lelaki itu bernama zergio. Zergio yang merasa diperhatikan itu hanya diam saja berpura pura tidak tahu jika amoura terus memperhatikannya.
Padahal nyatanya zergio sadar amoura terus menatapnya. Tidak heran bagi zergio amoura menatapnya, lagi pula bukan hanya amoura yang menatapnya seperti itu. Gadis gadis lain juga menatapnya seperti itu.
Walau zergio sudah terbiasa dengan tatapan tatapan yang diberikan oleh para perempuan kepadanya, tapi tak jarang juga dia merasa risih akan tatapan tersebut. Jika saja ada satu cara untuk membuat para perempuan berhenti menatapnya dengan tatapan yang sangat ia benci, mungkin ia akan melakukannya.
Tetapi dengan cara yang benar dan tanpa menyakiti hati perempuan tersebut. Karena zergio menjaga amanah dari ibunya yang menyuruh zergio untuk selalu menjaga hati perempuan. Ibunya berkata, hati perempuan itu lemah dan gampang rapuh.
" heh kamu perempuan yang berdiri, kenapa belum duduk!! "
halo gimana nih sama part 1 nya? Bagus ga? Kalo agak ga nyambung sorry ya, soalnya gue baru belajar
jangan lupa like, komen, and follow ya
❤❤❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING REAL [END]
Short Story"Kenyataan? Apa itu, aku sangat membencinya, satu kata yang membuat hidupku hancur." Lalu bagaimana dengan hidup seorang gadis yang penuh dengan kebohongan? Yang awalnya hidupnya bahagia lalu berakhir menderita. Sebagian orang berpikir kenyataan itu...