PART 25 . berkorban

28 3 0
                                        

  Terlihat ketujuh pria sedang membicarakan sesuatu yang penting di taman belakang sekolah

"kita harus apa sekarang? " tanya fahrezi prustasi, mereka sudah kehabisan ide untuk melawan geng baksa

"geng baksa selalu bikin ulah zer, kita ga bisa diem terus" sahut amar

"setuju, gua takut geng baksa bakal lakuin hal diluar dugaan kita, kalian tau sendiri geng baksa itu gimana, lebih kejam, ga punya jiwa prikemanusiaan sedikit pun" fahrezi nampak cemas memikirkan itu semua

"apa kita harus korbanin citra? " ucap vino dan dihadiahi tatapan tajam oleh langit

"lo jangan egois vin, kalo chelsy yang ada diposisi citra gimana, apa lo bakal korbanin chelsy juga? " tanya amar emosi

"cih, jangan terlalu bucin vin, kadang cinta bisa membuat hidup lo hancur" ucap wildan

jadi itulah alasan wildan tidak ingin memiliki perasaan yang lebih kepada wanita, dia berpikir wanita itu hanya bisa memanfaatkan pria saja, bukankah tidak ada untungnya?

vino terdiam mendengar ucapan teman temannya itu, ia nampak berpikir dengan gelisah

ternyata anesha mendengar semua percakapan mereka, tanpa mereka sadari, anesha tadi menguping, seketika anesha menghampiri ke tujuh lelaki itu

"lo jangan egois vin" gumam anesha yang kesal dengan ucapan vino

  Ketujuh lelaki itu kaget melihat kedatangan gadis kecil mereka

"nes, kenapa kesini? Ada yang mau dibicarain? " tanya amar lembut, amar tidak suka bicara kasar kepada perempuan, anesha tau betul sifat amar

anesha tersenyum, lalu mengangguk

"ada apa hm?" kali ini zergio yang bertanya

lalu wildan mengisyaratkan agar anesha duduk disampingnya, dengan cepat anesha langsung duduk disamping wildan

"menurut aku, pasti geng baksa akan melakukan apapun untuk mendapatkan citra, jadi kalian jangan hanya fokus ke citra, bisa jadi dia akan menggunakan orang lain untuk memancing kalian memberikan citra bukan? "

"zer, terus gimana? Kita harus segera beresin masalah ini, sebelum hal yang tidak diingkan terjadi" panik fahrezi

"lang, ini ada sangkut pautnya sama cewe lo, jadi gimana? " tanya zergio menatap langit yang dari tadi menyimak

"gatau, yang gua tau, gua harus jaga citra" jawab datar langit lalu pergi dari sana

"biarin aja" perintah zergio

"menurut kamu kita harus gimana nes? " wildan bertanya kepada perempuan disamping ini

anesha menggeleng bingung

"btw nes, kok sendiri? Yang lain mana? " tanya wildan

"lagi pada dikelas, aku tadi izin ke toilet" jelas anesha, yang lain pada mengangguk paham

"insan mana? "  tanya anesha, ia dari tadi tak melihat keberadaan insan

Zergio pun menunjuk ke arah atas pohon, astaga ternyata insan tidur diatas pohon, anesha pun geleng geleng kepala

***

jam pulang pun tiba

hari ini, anggota geng harzel dan ke enam perempuan itu sedang bersama sama dibalkon sekolah

"lo punya rencana zer? " tanya fahrezi penasaran, mengapa lelaki itu meminta semuanya berkumpul

"berisik lo, bisa diem ga si" eluh amar menjitak kening lelaki itu

SOMETHING REAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang