PART 40 . pemakaman

52 1 0
                                    

hari ini, adalah hari pemakaman anesha, semua mengenakan baju putih, terlihat semuanya sedang mendoakan anesha

saat semua sudah selesai berdoa, mario menghampiri amoura

"kamu putrinya agio? " tanya mario dan diangguki amoura

"maaf ya, udah bikin ayah kamu meninggal, tapi itu bukan kesalahan saya sepenuhnya, sebelumnya, ayah kamu yg udah membunuh 5 karyawan kantor saya, dikarenakan kantor saya tidak mau bekerjasama dengan perusahaan ayah kamu, jadi saya terpaksa membunuh ayah kamu, agar tidak ada lagi korban" jelas mario

"iya om" jawab amoura, kali ini, dia sudah mencoba ikhlas, dia ingin memulai hidup baru lagi, tanpa sosok seorang ayah ataupun anesha

setelah itu, semuanya pun pulang, zergio langsung berlari meninggalkan pemakaman

"kejer mou" ucap citra dan diangguki amoura

amoura langsung mengejar zergio, dan terlihat zergio sedang duduk dipinggir danau

kepergian anesha, membuat zergio terpukul , dia masih tidak menyangka anesha pergi secepat ini

  amoura pun menghampiri zergio dan duduk disamping zergio

"lo harus ikhlas zer, nesa pasti sedih ngeliat lo kayak gini" ucap amoura melihat ke arah zergio tapi tak ada respon

"zer, gua tau, anesha sangat berarti dihidup lo, tapi lo juga harus tau, ini udah takdir tuhan, anesha juga udah bilang kan, dia gamau liat lo sedih, lo harus tetep semangat, kita harup tetep happy zer, demi anesha" lanjut amoura meneteskan air matanya

begitu pula dengan zergio, lagi dan lagi ia meneteskan air matanya, lalu bersender dibahu amoura

"gua harus gimana mou, tanpa anesha, gua ngerasa sendirian, gua ngerasa gagal ngejagain nesa" gumam zergio menatap danau sambil menyender dibahu amoura

"it's okay, lo boleh nangis, tapi jangan lupa, nesa pasti gabakal seneng liat lo nangis gini, inget zer, lo ga sendirian, ada kami yg bakal selalu ada buat lo" ucap amoura sembari mengelus puncak rambut zergio

"maaf mou, maaf, gua belum bisa bales perasaan yg lo kasih ke gua, sulit rasanya "

"gapapa zer, gua bakal selalu ada disamping lo, walau nantinya lo bakal bahagia dengan orang lain, itu udah lebih dari cukup, asal kan lo bahagia" senyum amoura

zergio pun langsung memeluk amoura, begitu pula dengan amoura, langsung memeluk zergio

"danau ini yg akan jadi saksi zer, gua janji, bakal selalu ada disamping lo" ucap amoura seraya mengeratkan pelukannya

"iyaa" jawab zergio

mereka berdua pun kembali ke markas harzel

"widihh, udah ada yg baikan nih" goda insan tersenyum

"gua harap kita bakal selalu happy bareng ya, walau sekarang udah gada nesa, tapi nesa bakal selalu ada dihati kita" ucap amar dan diangguki yg lain

"walau kita gabisa penuhin mimpi nesa buat lulus bareng bareng, setidaknya, kita bisa ngebulin permintaan dia, permintaan agar kita selalu bersama dan bahagia" lanjut wildan memegang bingkai poto anesha

"KITA SEMUA BAKAL SELALU BERSAMA SAMA DALAM SUKA MAUPUN DUKA" teriak mereka bersama sama sambil tertawa

"oke oke, chelsy, jangan terlalu lelah sayang" ucap vino lalu menyuruh chelsy duduk

"gimana ya nanti wajah bayi nya vino, bakal mirip vino, atau mirip chelsy" gumam insan yg nampak berpikir

"jangan sampe mirip vino, kalau mirip vino, yg ada baby nya jadi jelek kayak bapaknya" ucap enteng amar dan dihadiahi tatapan tajam oleh vino

"muka gua ga jelek jelek amat kali" protes vino

mereka semua pun hanya tertawa melihat ekspresi vino

"btw lang, lo kapan kasih kepastian sama citra, jangan cuman ngasih harapan" ucap fahrezi menggoda langit

"lulus nanti" ucap langit lalu merangkul citra

semuanya pun langsung menatap citra, apakah benar

"ih lang, kuliah dulu" amuk citra dan langit hanya tersenyum

  niatnya hanya ingin menjahili sang kekasih tapi kenapa ia jadi ingin menikah beneran ya

debby pun menggeleng geleng kan kepala, "kalo ada nesa disini, pasti dia bakal bilang, sukses dulu, baru mikirin nikah"

wulan pun langsung memeluk debby

"iyaa, anesha kan suka ceramah, udah kangen lagi aja gua" ucap amar lalu mengacak acak rambutnya

  tanpa sadar amoura pun meneteskan air matanya, tapi secepat mungkin dia hapus lalu berkata "udah udah, nesa pasti gamau liat kini nangis terus, mending sekarang kita bangun rumah pohon aja yuk didepan markas itu, terus kita tarok semua kenangan kita sama nesa disitu"

mereka semua pun langsung menyetujui saran dari amoura lalu pergi ke luar untuk membangun rumah pohon

setelah beberapa jam akhirnya rumah pohonnya sudah jadi, ternyata hasilnya sangat memuaskan

mereka semua pun langsung menaruh benda atau pun foto foto anesha disana, terlihat indah, jadi setiap mereka kangen dengan anesha, mereka tinggal pergi ke rumah pohon ini

"gua yakin, nesa pasti bahagia ngeliat semua ini" gumam amoura lalu diangguki yg lain







bentar lagi ending gaes, janlup vote and komen ya

SOMETHING REAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang