PART 12 . saat masih kecil

25 3 0
                                    

"iyalah, calon mantu tante miranda "

sontak kalimat itu membuat mereka semua terkejut, tak lain yang berbicara seperti itu adalah vino

tujuan vino berbicara begitu  agar amoura merasa overthingking, emang sebenarnya vino lebih mendukung anesha dengan zergio, dibanding amoura dengan zergio

anesha anak yang baik hati, ia juga sangat cantik, dari kecil mereka sudah bermain bersama, anesha sudah dianggap adik mereka sendiri

"vin, gua sama zergio cuman sebatas kakak adik, ga lebih" jelas anesha

"mou, lo percaya ya sama gua, gua udah anggep tante miranda seperti mama gua sendiri, jadi gua ga bermaksud apa apa" lanjut anesha, ia takut amoura salah paham

"santai aja kali nes, gausah panik gitu" senyum amoura, ia mengerti, kedekatan keduanya memang sudah tidak bisa diragukan lagi

" yaudah pulang yok mou, lu gua anter, masalah debby biar vino yang nganter dia, dan mobil lu, biar ezi yang bawa" perintah zergio lalu ia menarik tangan amoura dan membawa nya pergi

"SHAP" sahut fahrezi

" gawat, kalo vino nganter gua, dan dia liat gua tinggal di panti asuhan, pasti dia bakal jijik sama gua, apalagi kalo ketawan ibu gua pulang sama cowo"
- batin debby panik

anesha yg mengerti debby sedang panik, ia pun memegang tangan debby

"debby biar gua yang nganter" senyum anesha, lalu debby pun membalasnya dengan senyuman juga

***

saat ini, amoura sedang berada didalam mobil bersama zergio, ia masi memikirkan perkataan vino

"gausah dipikirin, vino anaknya memang gitu"

"btw zer, lo sedeket apa sama anesha? " amoura ragu bertanya seperti itu, ia takut zergio akan marah

"seperti yang lo liat" balas nya

"lo tau apa yang disukai anesha? " amoura penasaran sekali, sejauh mana zergio tau tentang anesha

"nesa suka nerbangin pesawat kertas, setiap hari nya dia pasti bakal nerbangin pesawat kertas diatas gunung, dipesawat kertas itu, dia menulis tentang sosok ayahnya, tapi itu semasa kecil dulu, sekarang udah enggak" cerita zergio terkekeh kecil

"kenapa dia suka nerbangin pesawat kertas? " tanya amoura semakin penasaran

" itu menandakan impiannya setinggi terbangnya pesawat kertas itu"

"impian anesha ada sangkut pautnya sama ayahnya? " tanya amoura dan diangguki zergio

"lalu bagaimana dengan dirimu? Apa impian mu?"

"impian gue, gua pengen, selalu menjaga senyum anesha kapan pun itu" senyum zergio

"zer, segitu sayangnya lo sama anesha, lo hebat zer, nesa beruntung bisa disayangi setulus itu sama lo, apa bisa gua disayangi seperti itu juga sama lo"
- batin amoura

seketika air mata amoura menetes

"mou, lo kenapa nangis? "

"ga, kelilipan doang" jawab amoura lalu secepat mungkin ia menghapus air matanya

"lo ga pinter bohong" senyum zergio

"dihh, mana ada gua bohong"

"kenapa lo tiba tiba nanya itu ke gua? " zergio begitu heran dengan amoura, dia tadi bertanya tentang masa kecil nya dengan anesha, lalu saat dia cerita mengapa amoura menangis

"enggak, gua penasaran aja"

" lu terharu atau cemburu?" godaa zergio

"ngapain gua cemburu" cemberut amoura

" tenang aja, lo bakal selalu gua jaga juga, selamanya" ujarr zergio menatap amoura lalu fokus menyetir lagi

Sungguh, amoura sangat senang mendengar itu, andai kan saja, ia akan selalu merasakan kebersamaan ini, ia hanya bisa berharap

SOMETHING REAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang