Surpriseee!!!! Kangen gaa?? Kangen banget dong masa ngga... 🤭🤣 Nong ze up setelah sekian lama... Udah deh langsung cekidot ajaaa🙌🙌🙌
Happy reading
#Arlaan pov
New York, 3 pm
"Mmmm... " rasanya sangat nyaman. Berat sekali rasanya untuk sekedar membuka mata. Kepalaku yang tadinya terasa mau pecah, sekarang sudah membaik. Tidak ada lagi rasa pusing saat aku duduk. Memang salahku yang memaksakan untuk pergi ke kantor dalam keadaan sakit. Namun, aku lebih memilih untuk menyibukkan diriku dengan kerjaan di kantor daripada terus memikirkan orang yang beberapa waktu ini terus mengguncang pikiran dan hatiku. Ya, pria itu adalah Albert yang sekarang telah menjadi kekasihku.
Kejadian beberapa saat yang lalu kembali terulang dalam ingatanku. Bagaimana Ri membodohi Al dan membuat kami bersatu. Al yang khawatir padaku dan datang tergesa-gesa dengan ketakutan di wajahnya. Al yang terus menerus menggenggam tanganku erat dan menyatakan cinta kepadaku. Semua itu terus terulang seperti rekaman film romansa. Hatiku terasa hangat saat aku kembali mengingatnya.
Tiba-tiba, aku meruntuki kebodohanku sendiri yang tidak menyadari perasaannya kepadaku. Menghiraukan rasa khawatir Al yang terus ia perlihatkan saat aku sakit, aku datang ke kantor dengan wajah lelah dan kondisi tidak prima. Tidak heran kalau hal itu membuat Al mau tidak mau menatapku dengan ekspresi penuh kekhawatiran. Ia bahkan pura-pura datang ke Anderson company hanya untuk memantau keadaanku. Sedangkan aku dibutakan oleh rasa cemburu malah menuduhnya yang tidak-tidak dan menganggap semua perhatian yang ia tunjukkan hanya sebagai bentuk rasa bersalahnya.
"Arlaan... Kenapa kau begitu tidak peka? Kenapa kau tidak pernah menyadarinya? Perasaan Albert kepadamu. Ini membuatku gila" gerutuku pada diri sendiri. Kuusap wajahku kasar untuk menyadarkan diri. Setelah perang batin dan pikiran yang cukup menguras rasa maluku, aku kemudian mengedarkan pandangan untuk menelusuri ruangan tempat Al membawaku. Kurasa ini adalah kamar pribadinya. Tidak banyak yang bisa dilihat. Furnitur elegan dan tidak terlalu mencolok. Cukup sederhana untuk ukuran seorang Albert Madelson. Namun, ruangan ini benar-benar menggambarkan Al yang memiliki pribadi tajam, misterius serta... hangat.
"Mmm... Ar? Kau sudah bangun? Tidurlah lagi. Kau perlu banyak istirahat" tiba-tiba sebuah tangan besar menarik pinggangku posesif dan manarikku untuk kembali berbaring. Pria besar ini kemudian mendekapku erat dalam pelukannya.
"A-Al.... k-kau terlalu d-dekat" kurasakan pipiku memanas. Ini sangat memalukan. Pria besar yang mendekapku tanpa rasa malu ini tidak lain adalah Albert. Aku tidak menyadarinya saat aku terbangun, tapi Al ternyata tidur bersamaku dari tadi. "Hahaha... Apa yang kau katakan, hm? Kau tertidur dalam pelukanku dari tadi" tanpa membuka matanya, Al semakin menarikku ke arahnya. Sontak wajahku langsung bertubrukan dengan dada bidangnya. Tidak ada kain yang menutupi abs nya itu. Rasanya hangat tapi ini membuat wajahku sangat panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair [ManxMan]
RomanceWARNING!!! NC21+ [BEBERAPA CHAP AKAN DIPRIVAT] MAN X BOY Follow dulu baru bisa baca ceritanya Ga maksa kok! ? [G E R A L D X R I C H A R D] Boyxboy - Boyslove MPREG (Male Pregnancy) HOMOPHOBIC silahkan menjauh!!! Best : #4 - manxboy 14/05...