Love Affair [ManxMan]

LA 55

Happy reading

#Richard pov

"Euh, sssss.... " kepalaku terasa sangat pusing sekali. Aku bahkan hanya bisa membuka mata dan mencoba membiasakannya dengan sinar matahari yang masuk lewat sela-sela lubang dinding yang terbuat dari kayu. Tubuhku rasanya lemas dan sulit untuk di gerakkan. Saat ku gerakkan tanganku, ternyata kedua tanganku sudah terikat erat dan tubuhku menempel dan terikat di sebuah balok kayu yang tertancap di tanah.

"Kenapa tubuhku lemas sekali? Aku... Tidak bisa bergerak. Bahkan, untuk bergeser saja susah! Haah,, A-Apa yang sudah mereka lakukan padaku?!" gumamku lirih. Sekarang, aku tidak bisa melakukan apapun. Kuedarkan kedua mataku untuk melihat ada dimana aku sekarang. Dan, nihil! Aku tidak tahu sama sekali. Ini dimana? Tempat ini sangat kotor dengan berhiaskan barang-barang bekas. Kumuh sekali. Ruangannya juga pengap dan lembab. Tempat ini agak gelap dan jelas terlihat tidak terawat. Tempat ini mirip dengan sebuah gudang tua. Atau... Sepertinya dugaanku benar. Ini memang gudang tua. Bahkan ada lumut yang menjalar di dinding kayunya. 

Aku mencoba meronta dan berharap aku bisa melepaskan tanganku dari ikatan. Tapi, rupanya itu cuma menjadi anganku saja. Entah apa yang sudah terjadi pada tubuhku. Aku merasa sangat lelah. Bahkan kini aku seperti sulit untuk bernafas. Nafasku naik turun tak beraturan. Apa karena suasana ruangan ini? Atau karena ku terdesak? Aku tidak tahu. Mungkin juga karena alasan lainnya. Yang pasti aku sungguh kesusahan untuk bernafas dengan benar.

Saat ku lihat kondisi tubuhku, aku terkejut. Jaketku sudah terlepas entah kemana menyisakan kemeja putih kebesaran yang ku pakai. Kalau aku sedikit memajukan perutku, maka akan semakin terlihat jelas jika ada gundukan di sana meski belum besar dan buncit. Apa yang terjadi? Seperti... S-Seperti ini semua memang sudah di rencanakan? A-Apa... Aku di sekap karena mereka tahu aku mengandung anak Gerald? Astaga... Aku benci dengan dugaanku! Aku sangat membencinya!

Aku semakin meronta mencoba melepaskan ikatan di kedua tanganku. Tapi, semakin aku bergerak tak beraturan. Ikatannya malah terasa semakin kencang dan bergesekan langsung dengan kulit pergelangan tanganku. "Awh... Ssstt... " rasanya sangat perih. Mungkin sudah memerah sekarang. Dan, tubuhku semakin terasa dingin. Udara di sini terasa menusuk kulit di tambah angin yang berhembus kencang dan tempat ku saat ini yang tengah berada di tanah basah.

"Tidak berguna... " ucapku lirih. Ini semua memang tidak ada gunanya. Aku tidak memiliki cukup tenaga bahkan untuk mengatur deru nafasku yang semakin tercekat. Aku sedang terdesak. Tanpa sadar, cairan bening mengalir membasahi pipiku. Aku bingung. Apa yang harus kulakukan?! Aku terisak pelan sambil terduduk di lantai tanah yang basah dan dingin. Ku senderkan tubuh lelahku di balok kayu yang menjadi tempatku terikat.

"Fyuuuhhh~" kucoba untuk menarik nafas dalam untuk menenangkan diri. Namun, tidak ada gunanya! Aku tahu dalam kondisiku saat ini aku tidak boleh terlalu stres atau memikirkan hal-hal yang membuatku gelisah. Namun, aku tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan sekarang! Aku... A-Aku... Aku t-takut! Aku pun akhirnya hanya bisa terisak pelan. Aku sangat tahu, ini tidak akan berakhir baik!

"Hiks... G-Ge... Tolong aku... Hiks... Aku.. A-Aku... T-Takut... Hiks... " isakku lirih. Entah apa yang akan terjadi nanti, aku tidak tahu lagi. Yang aku tahu, apapun yang mereka lakukan, aku akan tetap melindungi bayi kami!

#Author pov

2 jam kemudian, Ri yang merasa kelelahan sudah terlihat tertidur pulas sejak beberapa saat yang lalu. Dengan kondisi yang sangat tidak nyaman, Ri terlihat memejamkan matanya rapat dan sudah masuk ke dalam alam mimpi. Suasana memang menjadi sangat tenang dan damai. Namun, nyatanya ketenangan ini hanyalah sesaat saja.

BRAKKK

Pintu kayu yang cukup rapuh itu langsung terbuka lebar karena ada seseorang yang mendorongnya dengan kasar. Tentu saja pintu tersebut menimbulkan suara keras yang langsung membuat Ri terbangun dengan terpaksa dari tidurnya.