LA 19

20.5K 1.2K 54
                                    

Wah-wah! Makasih follow nya buat baca chap ini😘

Yang takut khilaf karena masih puasa, jangan baca chap ini dulu sebelum berbuka na😂udah d ingetin lo ya😅

WARNING!!!  18+++
🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞


Happy reading

#Author pov

Hari sudah siang. Matahari sudah naik dan memancarkan cahaya panasnya. GeRi pun memutuskan untuk beranjak dari danau dan memutuskan untuk pergi ke restoran terdekat mencari makan siang. Senyum masih terpatri indah di bibir keduanya. Ge terus memandang wajah Ri setiap 1 menit sekali yang sontak membuat Ri tersenyum manis karena malu. Sampai di restorant. Suasana tempat makan ini kebetulan sedang sepi. Tempat itu memang jaraknya jauh dari keramaian kota. Selain itu, danau dan wisata di sana di tujukan untuk orang-orang kaya dan berderajat tinggi. Jadi, jarang sekali terlihat pengunjung memenuhi tempat-tempat di sana. Harganya pum sangat fantastis.

GeRi saat ini sedang menikmati makan siang romantis mereka. Sesekali, Ge ingin Ri untuk menyuapinya seperti anak kecil. Ri hanya tersenyum dan menyuapi Ge seperti keinginannya. "Ck, berhentilah bersikap seperti anak kecil, Ge! " decih Ri karena sikap Ge. Si empu tidak merasa bersalah sedikit pun dan malah meraih tangan Ri yang berada di atas meja serta membawanya dalam genggaman.

"Makanan yang berasal dari tanganmu selalu membuatku takjub. Semuanya terasa enak dan membuatku rindu. Sama seperti orangnya! " Ge mulai menggencarkan aksi gombalnya. Ri hanya memutar bola matanya malas. Namun, detik berikutnya Ri tersenyum cerah ke arah Ge sambil mengeratkan genggaman pada tangannya. Mereka pun menikmati waktu-waktu bersama mereka dengan penuh kasih sayang.

***

Selesai dengan makan siang, GeRi beralih pergi ke taman bunga dan menikmati jalan-jalan cantik sambil bergandengan tangan. Terlihat banyak kebahagiaan di wajah keduanya. Senyum bahkan enggan lepas dari bibir GeRi. Mereka menikmati hangatnya sinar matahari. Karena suasana yang terlalu terik, Ge pun membeli topi dan kacamata untum keduanya. Dalam selang beberapa saat, keduanya duduk di sebuah bangku panjang untuk beristirahat sejenak. Lalu, melanjutkan aktivitas jalan-jalan mereka.

Sore menjelang, Ri mengajak Ge untuk pulang ke apartemen. Tetapi, Ge tidak menanggapi permintaan Ri. Karena tidak mendapat jawaban, Ri pun menghentikan aksi jalan-jalan mereka dan menarik tangan Ge Yant sontak membuat si empu berhenti. "Ge.... Kau menghiraukan ku?! " ucap Ri. Ge hanya mengulum senyum tampannya. "Eum... Siapa yang menghiraukanmu, Ri! Aku mendengarkan setiap ucapanmu dengan baik! " Ge mulai menggoda Ri. "Ck, kau tidak menjawab ucapanku! Ayo kita kembali, ini sudah sore! " bukannya menjawab, Ge malah meraih tangan Ri yang lain dan menggenggamnya erat.

"Aku..... Masih punya rencana setelah ini! " ucap Ge dengan senyum tampannya. Ri menautkan kedua alisnya bingung. "Rencana?! Rencana apa?! " Ge terkekeh geli. Kemudian, Ge mengecup singkat bibir Ri. "Sayangku, itu rencana rahasia! Jadi, sekarang kita pergi ke hotel saja! Kita tidak akan pulang hari ini! " ucap Ge kemudian kembali menggandeng tangan Ri untuk membawanya pergi menuju mobil. Ri masih dengan ekspresi bingungnya. Sampai di mobil, tanpa pikir panjang GeRi lalu melesat menuju hotel.

#Richard pov

Hari ini sangat menyenangkan. Ge mengajakku untuk pergi jalan-jalan. Ge juga memilih tempat-tempat sepi yang membuatku nyaman dan tidak membuatku merasa khawatir. Saat ini, aku baru saja selesai mandi. Tubuhku masih berbalut bathrobe. Saat aku hendak berganti pakaian, aku baru teringat bahwa kami tadi tidak membawa baju ganti. "Ck, sekarang aku akan memakai apa?! " ucapku kesal. Sedangkan Ge yang belum mandi tadi sekarang tidak kelihatan batang hidungnya.

Love Affair [ManxMan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang