LA 40

12.2K 942 161
                                    

Happy reading

#Author pov

Hubungan Ri dan Eve semakin membaik setelah kejadian 2 hari yang lalu. Eve semakin perhatian pada Ri. Ri sangat senang akan hal itu meski terkadang Ri harus selalu mengingatkan Eve tentang nama samarannya karena Eve selalu hampir keceplosan setiap memanggil namanya di tempat umum. Di sisi lain, Al juga merasa bahagia melihat kedekatan Ri dan Eve. Al sudah tidak marah lagi pada adiknya itu. Dengan dekatnya Eve pada Ri, Ri juga semakin banyak tertawa mendengar cerita mau pun lelucon dari Eve.

Rasa bahagia juga di rasakan oleh nenek Rea dan Leona. Sekarang jarak antara Ri dan Eve sudah tidak ada lagi. Eve juga sudah berhenti menjahili orang di mansion dan semakin bersikap dewasa. Hanya 2 hari saja Ri bisa memberikan dampak yang sangat baik pada Eve. Sekarang Eve sangat menempel pada Ri. Mungkin, tanpa sadar Eve sudah sangat nyaman pada Ri dan malah menganggapnya lebih dari kakak-mungkin bisa di bilang 'seorang ibu?'

***


Blamm

"Astaga, Ri! Kau mengagetkanku!" ucap Al reflek karena terkejut mendapati Ri masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu dengan cepat. Ri tampak mengatur nafasnya saat ini. Ia sudah seperti seorang buronan yang sedang di cari polisi. Ri masih mencoba menstabilkan nafasnya. Ekspresinya saat ini sontak membuat Al terkekeh geli. "Kau sedang di kejar siapa, Ri?" tanya Al penasaran.

Ri yang mulai tenang pun melangkah cepat mendekati Al yang sedang packing pakaian nya. "Al, kau harus membantuku kali ini. Eve tidak mau melepaskanku!" ucap Ri dengan raut wajah sangat menggemaskan menurut Al. "Bukankah Eve memang lengket padamu?" ucap Al sambil terkekeh ke arah Ri. Ri memutar bola mata malas. "Al, ini serius! Err.. Pokoknya kau tidak boleh membiarkan Eve menemukan ku! Atau... Aku akan marah padamu!-"

Tok      Tok         Tok

"Kunjungan mendadak!!! Saya mencari seseorang!!! Apa saya di perbolehkan masuk?!" teriak seseorang yang Al dan Ri yakini adalah Eve. Suara itu bak seorang polisi yang sedang melakukan penyelidikan. Ri kemudian langsung menatap wajah Al penuh minat dengan tatapan memohon. Dan, bukannya menanggapi ekspresi Ri, Al malah menahan tawa melihat ekspresi Ri saat ini. Ri menggerakkan kedua tangannya di depan sambil menggerakkan mulutnya tanpa suara seakan ingin mengatakan 'Bagaimana sekarang?'

Al juga melakukan hal sama. Melakukan gerak tubuh sambil tersenyum untuk menjawab Ri. Al mengisyaratkan 'Masuklah ke dalam lemari! Aku akan mengurus Eve!' mengerti maksud dari Al, Ri pun lalu mengangguk dan masuk ke dalam lemari. "Tuan! Saya tidak bisa menunggu lama!!! Jika Anda tidak segera menjawab maka saya akan mendobrak pintu nya!" ancam Eve dari luar kamar Al. Al pun kemudian bergegas menutup lemari nya rapat-rapat untuk menyembunyikan Ri. Al kemudian memposisikan dirinya untuk duduk di sofa panjang dekat jendela.

"Masuk!" titah Al setengah berteriak.

Ceklekk

Eve pun lalu masuk ke dalam ruangan kamar Al. Sesaat setelah masuk, Eve langsung memeriksa seisi ruangan dengan seksama bak seorang penyelidik handal. Ranjang, kamar mandi, kolong ranjang, serta tempat-tempat yang mencurigakan di dalam kamar kakaknya itu. Al tidak melakukan apapun. Ia hanya terus memandangi adiknya yang menelusuri ruangannya. Setelah Eve menyerah mencari, gadis cantik itu pun mendekat ke arah kakaknya.

"Kak Al, apa... Kau tau dimana Ri berada? Kau menyembunyikan nya?!" tanya Eve penuh selidik. Al memasang tampang serius nya. "Ri? Ri tidak masuk ke sini! Aku sedari tadi hanya memainkan ponsel ku sendiri di sini. Dan, kau tiba-tiba berteriak masuk ke dalam. Lagi pula jika kakak menyembunyikan Ri, bukankah kau akan dengan mudah menemukannya? Kau sudah memeriksa seisi ruangan ini, adik ku!" jelas Al pada Eve yang sanggup membuat gadis itu manggut-manggut membenarkan ucapan Al.

Love Affair [ManxMan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang