LA 32

11.5K 997 266
                                    

Happy reading

#Author pov

"Hai peliharaan manis Ge! Aku memberimu kunjungan kejutan saat ini! Haha... Sambutlah calon istri Ge yang cantik! LAURA!"

Wajah senang Ri seketika langsung menghilang. Entah Ri yang memang tidak menyukai wanita di hadapannya itu atau anak dalam kandungannya tidak suka wanita itu datang. Mood Ri langsung turun drastis.

"Bagaimana Anda bisa masuk, Nona Laura? Ini adalah apartement pribadi Tn. Gerald?" Ri masih mencoba menyembunyikan keadaan yang sebenarnya. Entah akan berhasil atau tidak. Ekspresi di wajah Laura berubah menjadi seringai mengejek. "Tn. Gerald? Haha... Jangan sembunyikan lagi hubungan menjijikkan kalian! Aku... Sudah tahu dari awal! Kalau memang ada sesuatu di antara kalian berdua! Dan, masalah kenapa aku bisa masuk kesini sebenarnya itu bukan urusanmu, penjilat! Tapi... Aku akan menjawabnya. Paman Grey yang memberi tahuku password apartement Ge. Bukankah aku calon istrinya? Ah, jangan tersinggung Ri. Tapi, aku juga sudah tahu tentang rencana kepergianmu itu! Dan, kupikir kau pergi jadi aku datang untuk tinggal dengan Ge di sini!" ucap Laura dengan penuh ejekan di dalamnya.

Ri hanya bisa mencoba bersabar meski ia sebenarnya sangat ingin menendang keluar wanita ular yang ada di hadapannya. Tapi, mau bagaimana lagi? Apa yang di katakan Laura memang benar. Ge akan segera menikah dengan Laura jika Ri sudah pergi jauh dari hidup Ge. Dengan angkuhnya Laura lalu berjalan mendahului Ri dan duduk di sofa panjang yang ada di dekat mereka. Ri tahu jika dirinya pergi, maka Laura akan berkuasa sebagaimana mestinya. Tapi, itu sudah bukan urusan Ri lagi. Itu akan terjadi sesuai dengan takdir. Jadi, untuk saat ini biarkan dirinya bermesraan bersama kekasihnya itu tanpa gangguan.

"Ah, kalau kau sudah tahu semuanya jadi aku tidak perlu memanggilmu Nona. Mungkin sebelumnya aku menghiraukan ucapanmu karena aku masih berusaha bersikap sopan padamu. Kau adalah putri Tn. Michael yang sangat ku hormati. Jadi, sekarang aku akan memberitahumu sesuatu. Jadwal kepergianku adalah besok. Dan, jika kau ingin merayu Ge. Kau bisa lakukan itu mulai besok saat aku sudah tidak ada di sini. Sekarang, aku masih kekasih Ge kalau kau masih bertanya. Kau tidak seharusnya di sini. Sebenarnya aku bisa menarikmu keluar dari sini dengan paksa. Atau, bahkan dengan menyeretmu. Aku cukup tangguh untuk itu. Aku seorang laki-laki, ocehan hinaanmu tidak berpengaruh padaku. Aku bukan wanita murahan jadi jangan sebut aku penjilat. Berhubung aku masih belum mengusirmu, bisakah kau pergi dari sini... LAURA!" ucap Ri yang sontak membuat Laura tidak bisa berkata-kata.

Laura lalu bangkit dari duduknya dengan wajah penuh amarah. "Ah, pintunya masih terbuka lebar untukmu pergi. Cepatlah, pintu itu masih belum pindah dari tempatnya!" usir Ri. Laura semakin mengepalkan kedua tangannya erat. Laura kemudian berjalan cepat menghampiri Ri yang masih berada di dekat pintu.

"BERANINYA KAU—"

Tangan Laura sudah berada di udara dan hendak menampar Ri. Namun,

Grett

"Seharusnya itu yang akan kuucapkan padamu, jalang! Beraninya kau ingin menampar wajah kekasihku! Bukankah aku sudah menperingatkanmu!" tiba-tiba aksi Laura langsung terhenti karena Ge yang baru saja datang langsung mencekal pergelangan tangannya kuat seperti ingin menyumbat pembuluh darahnya dan menyaksikan wanita di hadapannya mati dengan menderitanya.

"Awh, lepaskan Ge! S-Sakit!!!" rengek Laura. Wajah Ge tidak menunjukkan ekspresi di mana dia akan melepaskan Laura kali ini. Ge Sudah mengeluarkan ekspresi marahnya di samping wajah tampannya. Di sisi lain, Ri masih menstabilkan ekspresi terkejutnya. Ri hanya membiarkan Ge melakukan apa yang dia inginkan. "Berani sekali kau ingin melayangkan tangan kotormu itu pada Ri!!! Apa.... Kau mau cari mati, hah?!!!" kemarahan Ge semakin menjadi. Ri yang melihat hal itu langsung di buat khawatir. Jika Ge tidak di hentikan maka dia akan melakukan sesuatu yang lebih parah dari yang saat ini ia lakukan.

Love Affair [ManxMan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang