Love Affair [ManxMan]

LA 4

Happy reading

#Richard pov

"Jadilah jalangku malam ini! "

Apa??? Sepertinya telingaku tidak ada yang bermasalah. Apa Bosku ini sekarang seorang gay?! Dia ingin memiliki tubuhku malam ini. Rasanya harga diriku sudah seperti jatuh dan hancur berkeping-keping.

Apa yang harus kulakukan sekarang?!

Di satu sisi ada adikku yang harus segera di operasi besok dan di sisi lain ada harga diriku sebagai pria sejati.

Aku dihadapkan pada dilema.

Aku hanya bisa menggigit bibirku dan terus berpikir. Kupejamkan mataku penuh minat dan tanpa sadar aku mengepalkan tangan mencoba mengontrol diri.

Ya!

Aku harus mengambil langkah ini! Tidak ada jalan lain. Hidup Ellie bergantung pada keputusanku. Aku akan memberikan seluruh hidupku untuk Ellie. Aku akan menjatuhkan harga diriku demi Ellie.

Kubuka kembali mataku untuk menatap sosok Tn. Gerald yang sedang menatap tajam padaku untuk mendengar keputusanku.

Kutarik nafas dalam-dalam.

"Ba-baiklah, Tn. Gerald! S-saya akan lakukan apapun demi uang itu! " ucapku dengan menjatuhkan seluruh harga diriku.

Seringai tipis terukir di bibirnya.

Tn. Gerald berdiri dari kursi kebesarannya dan mengambil sebuah koper hitam  besar serta mengisinya dengan uang yang ada di brankas. Koper itu ia taruh di meja kerjanya.

"Kau dapat memiliki uang ini besok pagi. Sekarang! Puaskan aku! " titahnya dingin.

Tubuhku bergetar. Aku tak pernah melakukan semua ini.

Malam ini akan menjadi malam pertamaku berhubungan badan. Dan malangnya nasibku, semua pengalaman pertamaku harus ada di tangan Tn. Gerald. Bahkan menjadi jalangnya. Aku hanya bisa tersenyum sakit di dalam hati.

#Gerald pov

Aku bahagia melihat Richard kembali. Sadar atau tidak aku sedari tadi menunggu Richard datang dari pintu kaca itu. Dan ya, aku mendapatkannya. Tapi, dia datang dengan kondisi yang em, bagaimana menjelaskannya?!

Kemeja basah, rambut basah, bibir merah muda berisi yang menggoda dan tonjolan niplenya yang menggiurkan. Nampak jelas niple kemerahan dibalik kemeja basahnya itu.

Aku meneguk ludah paksa.

Aku sudah menegang hanya melihat sosoknya saat ini. Apa dia berusaha menggodaku?!

Kalau dia jalang yang datang kepadaku, aku akan langsung menerkamnya tanpa pemanasan. Juniorku ingin segera dipuaskan. Ah, karena terlalu memikirkan Richard tadi, aku sampai lupa untuk menelpon jalang baru untuk menemaniku bermain malam ini. Ckk, sekarang siapa yang akan menjinakkan Gerald junior?!

Belum sempat aku bertanya tentang alasannya meninggalkanku tadi pagi, Ri sudah berucap.

"Tu-tuan?! " ucap Ri terbata-bata.

Aku masih bungkam.

"Tu-tuan, aku akan menceritakan kepada Anda tentang absen saya dari pagi. Saat ini, adik saya sedang sakit dan harus di operasi, Tuan. Biayanya sangat besar dan harus ada besok pagi. S-saya--"

"Berapa biayanya??? " ucapku to the point. Mendengar Ri membutuhkan bantuan, entah kenapa mulutku langsung spontan mengatakannya.

"100,000 dolar, Tuan! " jawab Ri ragu.