LA 20

19.9K 1.1K 71
                                    

Happy reading

#Author pov

Matahari mulai naik yang menandakan bahwa hari sudah berganti pagi. Meski begitu, GeRi masih tidak bergeming dari posisi mereka. Sinar mentari sudah masuk melalui sela gorden, ruangan juga sudah mulai terang. Semakin terang hingga mampu memperlihatkan dua sejoli yang tidur berpelukan dan masih memejamkan mata penuh minat dengan kondisi masih full naked. Hanya selimut tebal membalut tubuh keduanya untuk menyalurkan kehangatan.

"Euh.... Awh... " rintih Ri sesaat setelah bangun. Ri yang hendak bangkit dari tidurnya pun kembali bersandar pada dada bidang sang kekasih untuk bertumpu. Ri tengah merasakan sakit yang teramat di bagian hole nya. Mendengar suara ringisan Ri, Ge akhirnya juga terbangun. Namun, Ge bukannya bangkit, ia malah menarik Ri ke dalam dekapannya kembali. Mengeratkannya hingga membuat Ri memukul dadanya pelan. "Ge! Bangunlah! A-aku tidak bisa bangun! " ucap Ri sambil tangan kanannya berkacak pinggang. Menikmati sensasi perih dan sakit di bawah sana.

Tahu akan alasan kekesalan Ri, Ge bukannya bangun. Ia malah terkekeh geli. "Chu~ apa aku bermain terlalu kasar semalam, sayang?! " ucap Ge setelah mengecup bibir Ri singkat lalu menyeringai sambil menaik-turunkan alisnya. Ri hanya memutar bola mata malas. "Ck! Apa kau baru sadar hm?! Lihatlah sekarang, karena ulahmu aku bahkan tidak bisa berdiri sendiri! " kesal Ri.  Ge kembali terkekh geli. Detik berikutnya, Ge menarik Ri untuk kembali lagi bersandar pada dada bidangnya. "Kau tahu, aku senang sekali pagi ini! Karena, Ri sudah menjadi bagian dari nyawa Ge mulai hari ini! " ucap Ge lirih. Ri masih mendengarkan. Ge merengkuh tubuh Ri untuk semakin menghimpit tubuh kekasihnya. "Aku sangat mencintaimu, Ri! " Ge kemudian mengecup kening Ri. "Eum... " Ri tidak membalas. Ia hanya berdehem untuk menyanggupi apa yang Ge katakan. Keduanya pun terdiam saling mengeratkan dan menikmati waktu berdua mereka.

Namun,

Tiba-tiba, mata bulat Ri melihat jam di meja nakas. "Ya ampun! Ge! I-ini sudah pukul 08.00 pagi!!! Kita sudah terlambat ke kantor! " ucap Ri terkejut. "Ri.... Tidak bisakah kita libur hari ini?! " tanya Ge. "Tidak bisa, Ge! Pukul 10.00 Tn. Grey, Dadmu akan datang ke kantor! ". "APA!!!! " sekarang teriakan Ge lah yang mengagetkan Ri. Teriakan yang di buat-buat terkejut. "Biarlah dia datang! Apa masalahnya! " ucap Ge kemudian. "Ck, kenapa harus terkejut jika kau sebenarnya tidak mempermasalahkannya? " kesal Ri akan reaksi yang Ge berikan. "Aku akan menelfonnya, kita akan libur hari ini! " ucap Ge lalu kembali memejamkan mata. Ri mendengus kesal. "Ge.... Kita harus pergi! Akan ada yang curiga nantinya! " bujuk Ri. Bujukan Ri yang lembut seperti ini membuat Ge lemah. Ge pun menyeringai entah apa alasannya. "Baiklah, cium aku dulu! " ucap Ge sambil mengarahkan telunjuk nya di bibir. Ri memutar bola mata malas.

Cupp

Ri pun akhirnya memberikan Ge ciuman, sebenarnya hanya ciuman singkat. Namun, Ge menarik tengkuk Ri hingga terjadilah ciuman penuh gairah di pagi hari. Beberapa saat, GeRi masih terus bergulat lidah dan bertukar saliva. Namun, kemudian Ri menepuk dada bidang Ge karena pasokan oksigen yang ia butuhkan. Ciuman pun akhirnya berakhir. Nafas hangat keduanya saling bertubrukan. Terlihat benang saliva tipis memisahkan jarak bibir keduanya. Ge tersenyum puas sedangkan Ri mendengus sebal. "Ge.... Berhentilah tersenyum seperti itu dan bantu aku ke kamar mandi sekarang! " ucap Ri pada kekasihnya.

Ge pun bangkit dari ranjang dan langsung berlalu ke kamar mandi tanpa membawa Ri. "Ge....?! Ck, dia malah meninggalkanku sekarang! " gerutu Ri karena ulah Ge. Ri pun akhirnya mencoba untuk menggerakkan tubuhnya yang sebenarnya terasa sangat perih di bagian bawah. "Ssssss..... Awh! Ck, ini lebih sakit dari yang sebelumnya! " monolog Ri kesal. Mulutnya tak henti-hentinya meringis sambil memegang pinggangnya.

Di tengah-tengah menahan sakitnya, tiba-tiba ada sebuah tangan kekar yang mengangkat tubuh Ri ala bridal style yang sontak membuat Ri terkejut bukan main. "Ge.... " ucap Ri setelah tahu siapa yang sedang berulah. Seketika, pipi Ri merona. "Siapa bilang aku meninggalkanmu, sayang?! Aku sedang menyiapkan bath up untukmu! " ucap Ge dengan senyum tampannya. Ri pun tersenyum manis ke arah kekasihnya itu. Ri menyandarkan tangannya di dada bidang Ge. Lalu, keduanya pun masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Love Affair [ManxMan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang