LA 7

28.2K 2K 56
                                    

Happy reading

#Author pov

"Euh" terdengar lenguhan Ri yang khas karena efek bangun tidur.Ri mengerjapkan matanya beberapa kali untuk mengumpulkan jiwanya. Namun, apa yang ia dapatkan? Hanya ingatan pahit dan banyak kesedihan.Ingatannya mengenai kejadian kemarin mulai terkumpul di dalam pikirannya.Ellie, adik manisnya yang cantik.Ia kini sudah tidak bersamanya lagi."Apa yang kau lakukan sekarang El?!" ucap Ri lirih. "Kakak sudah merindukanmu!" sambungnya sedih. Setelah kesadarannya terkumpul, Ri baru menyadari bahwa ia tidak berada di apartemennya ataupun di apartemen Ge. Setelah berpikir sejenak, Ri akhirnya sadar ia berada dimana.

"Bukankah ini....."

"Kau sudah bangun, Ri?!" tanya seseorang dari arah pintu yang terbuka.Pria manis itu tersenyum pada Richard untuk menyalurkan kekuatan.Ri hanya membalas senyum itu dengan hambar tanpa perasaan senang.Hanya senyum untuk menyapa."Re?! Kau sudah kembali? Ah, terima kasih sudah merawatku.Aku benar-benar selalu merepotkanmu!" ucap Ri tanpa semangat.Revand atau pria manis yang sering di panggil Re itu hanya menunjukkan senyumnya."Ya, Ri! Ini aku.Aku kembali karena Ellie dan..." Re menundukkan wajah sedih."Dan saat aku datang, semuanya sudah terlambat" sambung Re sambil mendekat ke arah ranjang Ri dan menaruh nampan berisi sarapan untuk Ri di meja nakas.

"Hm..semuanya sudah terjadi, Re" ucap Ri sedih dan tanpa terasa ada cairan bening yang mengalir di pipinya."Hiks, Ellie sudah pergi meninggalkan kita.Dia sudah berada di sisi Tuhan.Hiks...."Ri mulai terisak pelan dan memejamkan matanya penuh minat.Re langsung berhamburan ke pelukan Ri dan mendekapnya erat sambil sesekali menepuk pelan punggungnya untuk menyalurkan ketenangan.

"Sssssttt.... Tenanglah, Ri.Kau orang yang kuat.Jadilah Ri yang seperti sebelumnya.Kau harus menerima kenyataan ini walau pahit!" ucap Re mencoba menenangkan Ri.
Ri terus menangis di pelukan Re.
Untuk beberapa saat, mereka berdua terus dalam posisi yang sama.Perlahan tapi pasti, Ri sudah mulai tenang.Ri melepas pelukan Re."Sudah tenang?!"tanya Re padanya.Ri hanya mengangguk lemah sebagai jawaban.Re hanya bisa menghela nafas kasar.Re sangat tahu bahwa Ri sangat kehilangan sosok Ellie yang memang begitu ia sayangi.

Re sebenarnya juga sangat sedih, pasalnya Re juga sudah menganggap El sebagai adiknya sendiri.Bahkan, setelah Ri menelfonnya dan mengabarkan bahwa kondisi Ellie drop, Re langsung memesan pesawat menuju New York.

"Ri, ayo makanlah sarapannya.Setelah itu minum obat juga.Ellie tidak akan suka jika melihat kakaknya terus di landa kesedihan seperti ini!" ucap Re membujuk Ri.Namun, Ri tampaknya masih enggan menerima ajakan Re."Ayolah, Ri.Kau tidak akan sembuh jika tidak makan!C'mon, kau harus memakannya meski sedikit!" Re terus membujuk Ri agar si empu mau membuka mulutnya.Setelah beberapa saat, bujukan Re akhirnya di respon oleh Ri.

Perlahan tapi pasti, tangan Ri mendekat ke arah mangkuk bubur yang di pegang oleh Re.Ri mengambil mangkuk itu dan menyuapkan beberapa sendok bubur ke dalam mulutnya.Re diam-diam mengulum senyumnya.Re merasa lega bahwa sahabatnya itu perlahan sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya.Setelah setengah mangkuk bubur Ri habiskan, Ri kemudian memberi mangkuk itu kepada Re dan menerima segelas air dari tangan Re.

glukk~

"Ri, ini obatnya!" Re kemudian menyodorkan obat Ri.Tanpa pikir panjang, Ri menerima obat itu dan kembali meminum air.Setelah selesai, Re merapikan mangkuk dan gelas di atas nampan dan ingin bergegas keluar dari kamar."Ri, hari ini kau istirahat penuh saja.Aku akan mengawasi Cafe sebentar.Kalau ada apa-apa hubungi aku, hm!"ucap Re di akhiri senyuman manis.Ri tersenyum ke arah Re."Err...oh ya, pihak rumah sakit mengantar barang Ellie dan sebuah koper kesini.Katanya itu milikmu! Saat kutanya tentang biaya rumah sakit, mereka mengatakan bahwa ada yang sudah melunasi semuanya!"sambung Re.Ri tampak berpikir.

Love Affair [ManxMan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang