LA 44

13K 1.2K 372
                                    

Happy reading

#Richard pov

-Paris-

Jam di pergelangan tanganku sudah menunjukkan pukul 5.15 pm. Ini sudah senja pemandangan terlihat sangat indah. Ah, aku saat ini sedang berjalan-jalan di sekitar menara eiffel. Menara yang menjadi ikon kota indah ini. Paris adalah kota yang sangat indah. Bahkan banyak yang mengatakan jika kota Paris adalah kota penuh cinta. Kota yang melambangkan sebuah cinta yang tulus dan abadi. Dan, menara di hadapanku itu adalah simbolnya. Katanya, jika kita datang ke sini bersama kekasih kita. Maka hubungan kita akan langgeng dan abadi. Sungguh romantis!

Ck, nyatanya itu hanya sekedar 'kata-kata' saja bagiku. Haa, pada kenyataannya semua itu tidak berlaku untukku. Ck, saat ini saja aku sendiri di sini. Tidak ada kekasih atau pun orang lain. "Ck, mungkin tidak sepenuhnya sendiri. Bukankah kita sedang bersama sayang?" ucapku sambil mengelus perutku yang berbalut jaket serta terkekeh ringan.

Ah, mungkin kalian bertanya-tanya kenapa aku saat ini berada di area menara? Jawabannya adalah Al. Sekitar beberapa waktu yang lalu Al memintaku untuk datang ke area menara karena katanya ia akan memberiku oleh-oleh dari New york. Ck, aku masih bertanya-tanya kenapa juga dia ingin menemuiku di menara eiffel? Bukan di rumah saja!Itulah tanda tanya terbesarnya saat ini. Dan, untuk Eve! Dia masih berada di mall saat ini.

Whuuuoosssss~ 🍃

Angin hangat berhembus menerpa wajahku. Seketika hatiku terasa senang. Entahlah aku tidak tahu kenapa tapi seketika hatiku menghangat. Tanpa terasa aku sedikit memutar tubuhku ke kiri untuk memposisikan wajahku agar terkena hembusan angin yang menenangkan. Aku merasa sangat senang hingga tak terasa kusunggingkan senyumku sambil mengelus perutku sayang. Saat ini aku masih senantiasa memejamkan mataku penuh minat menikmati semilir angin sore ini.

Tapi, entah mengapa aku jadi sangat merindukan Ge! Sentuhannya, belaian nya, rengkuhannya, serta lembutnya ciumannya di bibirku. Aku merindukan semuanya. Aku merindukan 'mantan kekasih'ku itu. Haha, bukankah dia memang sudah menjadi mantanku? Dia pasti sudah menjadi suami orang lain saat ini. Suami dari seorang Laura Devano. "Ck, kenapa juga aku memikirkannya lagi!" kesalku dalam hati. Aku pun memutuskan untuk kembali menikmati hembusan angin yang menghangatkan ini.

Setelah puas dengan menikmati angin, aku pun kemudian memutuskan untuk membuka kedua pelupuk mataku perlahan sambil terus merasakan angin hangat yang seakan sedang membelai sayang tubuhku. Dan,

Deg

Seketika pandanganku tidak bisa beralih dari depan. Apa yang ku lihat di depan sana membuat sesuatu di dalam diriku senang. Tidak terlalu jauh, mungkin 20 langkah dari tempatku. Aku bisa melihat sosok seseorang yang begitu ku rindukan. Ya, sosok yang sedang berdiri di sana dengan balutan jas mahalnya dan kondisi sedikit kacau adalah Daddy dari bayi yang sedang ku kandung-Gerald.

"Apa aku sedang bermimpi saat ini? Apa rasa rindu ku membuatku berimajinasi melihat sosok Gerald dengan wajah lelahnya? Wajah yang sangat kurindukan. Wajah di mana dia akan sangat bermanja padaku karena rasa lelahnya setelah ber aktivitas di kantor! Kenapa apa yang kulihat begitu terlihat nyata? Tidak, Tidak! Ini pasti hanya ilusi yang di buat pikiranku!" gumamku dalam hati. Aku pun mengucek kedua mataku untuk memastikan apa yang ku lihat. Lalu, aku kembali menajamkan penglihatanku ke arah depan sana.

Masih ada! Sosok itu masih ada di sana. Senyum pun terukir di bibirku. "Ck, aku baru merasakan hal ini. Imajinasiku terasa begitu lama! Mungkin untuk sesaat aku bisa melihat wajah tampan Ge! Tidak mungkin bukan Ge datang kesini di tengah pesta pernikahannya?!" simpulku. Aku pun memutuskan untuk terus memandangi ilusi Ge di hadapanku sampai puas. Tanpa terasa senyum sudah terpatri di bibirku sambil tanganku mengelus perutku yang memang sudah ada sedikit gundukan di sana. Mungkin tidak akan terlihat karena aku sedang mengenakan jaket sedikit kebesaran saat ini.

Love Affair [ManxMan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang