LA 24

12K 1K 102
                                    

Happy reading

-Pagi Hari-

#Gerald pov

Hoekk~       Hoekk~      Hoekk~

Aku langsung terbangun dari mimpi panjangku karena terdengar suara orang muntah. Dan, aku sangat mengenal suara ini. "Ri....??? " ku raba sisi sampingku dan benar saja. Ri tidak ada di sana. Suara itu masih ada. Aku pun menelisik seisi kamar mencari asal suara itu.

Hoekkk~     Hoekkk~   Hoekkk~

Ah, rupanya suara Ri berasal dari arah kamar mandi. Aku pun langsung menuju kamar mandi melihat keadaan kekasihku. "Ri.... Sayang??? Kau baik-baik saja???" tanyaku sambil mengurut pelan leher belakang Ri yang tengah muntah di wastafel.

Hoekkk~     Hoekkk~      Hoekkk~

Ri tidak menjawab. Ia masih mencoba mengeluarkan seluruh isi perutnya meski yang keluar hanya cairan saja. "Ri.... Kita ke dokter ya???" bujukku padanya. "T-Tidak. A-Aku tidak mau! Mungkin ini hanya masuk angin saja, Ge. Aku baik-baik saja hm!" ucap Ri sambil menahan rasa mualnya. "Sayang, kenapa kau merasa mual? Apa, makanan tadi malam yang menyebabkannya???" ucapku mencari alasan mengapa Ri seperti sekarang.

Ya, sebenarnya tadi malam. Tepatnya tengah malam, Ri terbangun dari tidurnya karena rasa lapar. Yah, bagaimana mengatakannya. Meski aku harus berusaha keras tadi malam, aku mendapati sesuatu yang em... Sangat ku suka.


Flashback on

#Author pov

"Euh" lenguh Ri dengan suara khas orang bangun tidur. Ri menoleh ke atas dan menemukan wajah tenang sang kekasih yang masih terlelap dalam tidurnya. Ri mendengus sebal.
"Ck, aku lapar!" gumam Ri lirih. Ri masih setia memandangi wajah tampan kekasihnya sambil sesekali tangannya jahil bermain di dada bidang Ge. Mengusap-usapnya manja.  Tiba-tiba seringai tipis Ri sunggingkan. Ri kemudian mendaratkan kecupan singkat di bibir Ge.

Chu~

Masih tidak ada gerakan dari Ge.

Chu~

Setelah ciuman kedua, Ge masih tidak bergeming. Ri semakin mendengus kesal.

Chuuuu~

Ciuman ketiga lebih panjang dan lama dari ciuman sebelumnya. Ri menatap wajah kekasihnya berharap si empu terbangun dari tidurnya. Tapi nihil. Ge masih tidak merespon. Ri semakin kesal di buatnya. Ri sebenarnya bisa langsung memukul pelan dada Ge atau semacamnya untuk membangunkan sang kekasih. Tapi, entah mengapa ia tak ingin melakukannya. Ri yang kesal akhirnya melepas sandarannya pada dada Ge dan tidur membelakangi kekasihnya itu.

Tanpa Ri sadar. Di saat Ri membalikkan badannya, Ge menampilkan senyum jahilnya meski matanya masih terpejam. Rupanya Ge sudah terbangun dari tadi. Ge saat ini sedang menggoda kekasihnya. Mengetahui bahwa Ri sedang merajuk, Ge pun memposisikan tubuhnya dekat dengan tubuh Ri lalu mendekapnya dari belakang.

Grepp

Sontak tindakan Ge membuat Ri terkejut. Ge menyunggingkan seringainya. "Kenapa ciumannya berhenti, sayang? Bukankah aku masih belum terbangun tadi??? Aku mau sisanya sampai aku membuka mata... " bisik Ge sensual di telinga Ri. "Awh" ringis Ge karena mendapat cubitan maut dari Ri di pinggangnya. Ri mendengus sebal dan tidak menanggapi Ge lagi. Ri memejamkan matanya dalam kondisi kesal. Tahu akan hal itu, Ge semakin menahan tawanya. Pasalnya kekasihnya itu terlihat sangat menggemaskan saat marah.

Ge mengeratkan pelukannya pada pinggang Ri. "Baiklah, aku tidak akan menggodamu lagi! Jadi, sayangku. Kenapa kau membangunkanku di tengah malam, hm???" tanya Ge lembut untuk membujuk kekasihnya yang tengah merajuk mau berbicara dengannya. Ri pun luluh dan menggenggam telapak tangan Ge yang berada di perutnya. "Ge.... Aku lapar.... " ucap Ri. Chu~ Ge kemudian mengecup pipi Ri. "Lapar??? Apa yang ingin kau makan sayang? Aku akan pesankan... " ucap Ge sambil tersenyum lembut pada Ri. Ri tampak berpikir. Kalau di ingat-ingat lagi, Ri saat ini sedang lapar. Tapi, entah mengapa lapar yang satu ini sedikit berbeda. Karena Ri menginginkan sesuatu yang aneh dan bahkan tidak pernah terpikirkan olehnya.

Love Affair [ManxMan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang