Love Affair [ManxMan]

LA 41

Happy reading

#Author pov

Hari ini adalah hari di laksanakannya meeting besar Anderson Company. Banyak pengusaha besar menghadiri acara ini. Meeting ini diadakan oleh pemilik Anderson Company sendiri. Ia tidak lain adalah belahan jiwa Ri-Gerald Anderson. Sosok yang tampan, tegas dan terkenal kejam baru-baru ini.

***

Semua orang sudah menghadiri ruang meeting. Termasuk juga Albert. Tinggal satu orang saja yang belum hadir dan orang itu adalah Gerald. Ge bukan nya terlambat. Meeting memang baru akan di mulai 15 menit lagi. Namun, semua orang sudah berkumpul dan duduk di kursi masing-masing agar tidak terlambat.

Mereka yang berada di sana tidak diam duduk di meja mereka. Bahkan kebanyakan tengah membicarakan sang Tuan Muda Anderson. Mengenai sikap nya yang begitu dingin dan lain nya. Al tidak mengindahkan semua omongan itu. Pria tampan itu hanya duduk di tempat nya sambil membalas pesan singkat dari Ri. Ya, sedari tadi Al ber chat ria bersama Ri. Awalnya hanya sekedar menanyakan kabar dan berakhir dengan mengobrol ringan.

Namun, tiba-tiba telinga Al mendengar sesuatu yang langsung membuat nya mengalihkan fokus nya dari ponsel. Ya, Al mendengar sesuatu yang mengejutkan. Al kemudian menghentikan chatting nya bersama Ri dan menajamkan pendengaran.

"Apa kalian dengar? Ternyata Ge seorang gay!"

"Itu tidak mungkin! Bukan kah Ge akan menikah dengan Nona Laura?"

"Ckk, kau tidak pernah memperhatikan nya selama ini? Dia berubah jadi sangat dingin dan kejam setelah di tinggal pergi kekasih laki-laki nya!"

"Ya! Ada kabar burung seperti itu sekitar 2 bulan yang lalu. Di mana Ge berubah sampai seperti sekarang!"

"Tapi, bukankah ia sudah bertunangan dengan Laura?"

"Halahh,, pernikahan ini pasti atas dasar kerja sama bisnis! Keluarga Anderson kenal baik dengan keluarga Devano! Pasti karena itu!"

"Tapi... Siapa kekasih Ge???"

"Ku dengar dia adalah sekretaris nya sendiri...! ah, sekretaris yang yang dulu sangat terkenal kepiawaiannya dalam bisnis!"

"Bukankah dia di pecat karena membuat masalah? Padahal kinerja nya sangat baik. Bahkan aku ingin merekrut nya dulu. Namun, keberadaan nya seakan hilang di telan bumi. Tidak ada yang tahu dia pergi ke mana?!"

"Ckk, tentu saja bukan kesalahan kecil yang ia perbuat. Huh.. Dia mengencani Boss nya sendiri. Tentu saja Tn. Grey tidak akan tinggal diam, bukan?"

"Ya, cukup masuk akal. Kalau tidak, kenapa pernikahan Ge berlangsung secepat ini?!" mereka tertawa.

Al yang masih setia mendengarkan mengepalkan tangan nya. "Benar dugaanku! Pasti ada sesuatu yang tidak beres! Tapi.... Ge seorang gay? Benarkah? Kalau apa yang mereka katakan memang benar, aku harus mencari tahu siapa tuan sekretaris ini! Ckk, kenapa mereka tidak ada yang menyebutkan nama kekasih Ge!" gumam Al dalam hati.

Saat Al ingin beranjak dari kursi nya, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan menampilkan sosok Ge diikuti Peter-sekretaris nya. Semua orang lalu berhenti berbincang dan duduk dengan tenang di kursi masing-masing. Sesaat setelah Ge duduk, aura mencekam langsung menyelimuti seluruh ruangan. Mata tajam Ge menelisik ke seluruh sudut ruangan dan memperhatikan keadaan sekitar.

"Aku ucapkan selamat datang! Dan... Terima kasih sudah mau hadir!" bukankah kata-kata ini seharusnya di sampaikan dengan senyuman? Tapi... Berbeda dengan apa yang Ge tampilkan. Ia memberi tatapan dingin pada semua orang di sana. "Baiklah, kita mulai meeting nya!" ucap Ge lalu menjentikkan jarinya untuk memberi perintah pada Peter. Dengan segera, Peter pun menunduk memberi hormat tanda mengerti dan memulai presentasi nya. Sedangkan di sisi lain, Al masih terus memperhatikan sahabat nya itu. "Apa... Seperti ini dampak dari jatuh cintamu, Ge? Ini tidak seperti yang ku harapkan. Tapi... Melihat perubahanmu aku bisa memastikan bahwa dia adalah cinta pertama dan terakhirmu. Kau... Terlihat sangat terluka kehilangan sosok nya hingga jadi seperti ini! Aku akan mencari tahu, Ge! Aku harus tahu siapa orang yang sudah membawa pergi hatimu itu!" gumam Al dalam hati dengan penuh penekanan.