LMIYD - Chapter 2

3.1K 550 57
                                    

Update....




Update.....




Update.....


Ready???

-------------

Suara ketukan  hak sepatu bergema di lantai keramik mahal yang terletak di lantai 25 ketika Kimberly keluar dari lift. Ia melihat seorang wanita muda tengah duduk di balik meja yang terletak di pojok ruangan. Tampaknya wanita muda itu menyadari kedatangannya sehingga ia berdiri dan keluar dari balik mejanya.

"Miss Kimberly Fuzz? Aku Nadia Grayson yang akan menjadi asistenmu."

"Halo, Nadia. Senang berkenalan denganmu, aku harap kita bisa bekerja sama dengan baik." Kimberly mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Tentu saja, itu mejamu." Nadia menunjuk satu meja yang berada disamping mejanya, Kimberly mengangguk mengerti, ia berjalan menghampiri mejanya untuk meletakkan tasnya.

" Apakah Mr. Vancamp sudah datang?" tanya Kimberly. Nadia menggeleng, ia melirik jam tangannya. "Dia akan datang dalam 30 menit."

Kimberly mengangguk, ia menunjuk sebuah lift yang pintunya berwarna hitam.  Nadia melihat pandangannya lalu tersenyum.

"Itu adalah lift khusus Mr. Vancamp." Kimberly mengangguk mengerti.

"Apakah ada hal yang harus aku ketahui?" tanya Kimberly. Nadia tersenyum. "Mr. Vancamp terbiasa untuk minum kopi setiap jam 4 sore dan sandwich yang selalu dipesannya dari toko di dekat sini."

Nadia menarik laci di dekat kaki Kimberly lalu mengeluarkan sebuah note book dan memberikan kepada Kimberly.

"Asisten Mr. Vancamp yang lama mencatat semua disini, ada juga alamat toko kue kesukaan Mr. Vancamp dan juga nomor telepon penting yang harus kau ketahui." Sambung Nadia. Kimberly mengangguk.

"Terima kasih, Nadia." Ia tersenyum penuh rasa terima kasih bersamaan dengan pintu lift khusus berdenting lalu terbuka.

Nadia dengan segera berdiri siaga, diikuti oleh Kimberly. Kemudian pria itu melangkah keluar, entah mengapa ia langsung menahan napas ketika kaki pria itu menapak lantai. Kimberly melihat sepatu kulit mahal dan juga celana yang ia yakin harganya bisa menyamai gajinya selama 6 bulan.

"Selamat pagi, Sir." Sapa Nadia. Pandangan Kimberly naik ke atas, satu kerutan di keningnya langsung terlihat.

Ia mengira Mr. Vancamp adalah seorang pria berumur di atas 50 tahun, tapi ternyata ia salah karena pria yang ada di hadapannya sekarang berumur seperti dirinya.

"Bernapas, Kimberly." Ia mengerjapkan matanya kemudian tersentak kaget ketika menyadari bahwa atasannya sudah berada di hadapannya dengan jarak beberapa jengkal saja.

"What?" tanyanya seperti orang bodoh. Nicholas tidak menjawab, ia hanya memandang wanita yang ada di hadapannya lekat-lekat.

"Aku menunggu di ruanganku." Ujarnya lalu beranjak masuk ke ruangannya.

"Itu Mr. Vancamp?" Desis Kimberly kepada Nadia yang menganggukan kepalanya.

"Iya, kau pikir siapa?" tanya Nadia. Kimberly langsung duduk dan membuka pencarian Google.

Kemudian ia mengerang kecil sehingga Nadia menarik kursi ke sampingnya. "Ada apa?"

"Aku berpikir ini adalah atasanku." Ia memutar layar komputernya hingga Nadia bisa melihatnya.

"Itu adalah Theodore Vancamp, yang baru masuk adalah Nicholas Vancamp. Generasi ketiga dalam perusahaan ini." Nadia memberi tahu.

Kimberly terdiam sejenak, lalu tersentak kaget ketika telepon di mejanya berdering. Nadia menunjuk telepon tersebut.

Love Me If You Dare✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang