LMIYD -Chapter 27

2.2K 440 58
                                    

Update....







Update...







Update...









Ready??








Happy Reading

------------

"Bagaimana kunjunganmu ke rumah Diana tadi?" Nicholas meletakkan buku yang dibacanya ke meja, ia menatap Kimberly yang tengah memegang iPad untuk memeriksa pekerjaannya.

"Baik-baik saja. Dia memintamu untuk datang, katanya sudah lama kau tidak makan chicken cordon bleu buatannya." Kimberly memberitahu pria yang duduk disampingnya.

Nicholas memperbaiki posisi duduk Kimberly agar lebih nyaman, aroma shampoo yang sudah sangat ia hapal sekarang, masuk ke indera penciumannya. Bibirnya yang tepat berada di kepala wanita itu maju untuk mengecup lembut, tangannya yang berada di sandaran sofa melingkari tubuh Kimberly. Selama tujuh tahun ia melihat wanita itu secara diam-diam, rasanya seperti berkat bisa berada di sampingnya, memeluknya dan juga menciumnya. Nicholas tidak akan menukar ini dengan apapun.

"Kau mau aku pergi?" Tanya Nicholas. Kimberly tersenyum tanpa terlihat, ia mengecup lengan pria itu yang tepat berada di depan bibirnya. "Nic, aku tidak pernah melarangmu."

"Kimberly Fuzz, apakah kau tidak punya perasaan cemburu?" Pria itu bertanya setengah kesal

Kimberly berpaling sebisanya. "Kau mau aku cemburu?"

"Wanita lain sudah akan mengamuk jika mendapati aku menemui lawan jenisku." Gerutu Nicholas. Kimberly tertawa, ia langsung berbalik agar bisa memandang pria itu sepenuhnya. "Jangan terlalu percaya diri, Mr. Vancamp."

"Banyak wanita yang mengantri untuk menjadi Mrs. Vancamp, Ma'am." Nicholas berkata kepada wanita yang tengah menatapnya.

"Benarkah?" Tanya Kimberly sambil mengangkat alisnya.

"Benar." Pria itu mengganggukkan kepalanya sangat yakin.

Kimberly menatapnya sambil menyipitkan mata, ia memandang pria dihadapannya itu secara seksama.

"Nilai penuh sepuluh, mari kita hitung." Ia bersedekap sambil menggigit kuku jarinya.

"Wajah, tampan. Nilai sembilan." Nicholas tersenyum puas.

"Net worth." Kimberly mengerutkan kening. "Berapa kekayaanmu?" Tanyanya. Nicholas tertawa. "Yang pasti bisa menjamin hidupmu."

"Ok, sembilan." Angguk Kimberly, ia menarik napas panjang.

"Ciuman?" Ia mendekatkan wajahnya untuk mengecup bibir pria itu, tangan Nicholas langsung menariknya lebih dekat untuk memperdalam ciuman mereka.

"Nilainya sepuluh." Kimberly mencoba berbicara sambil menarik napas setelah terlepas dari ciuman pria itu.

"Apa kau butuh nilai praktek untuk keahlianku di atas tempat tidur?" Tanya Nicholas menggoda.

Kimberly menggeleng cepat sambil tertawa. "Tidak perlu, aku sudah mempunyai nilai sendiri."

"Pengecut." Guman Nicholas sambil mengecup bibirnya.

"Shit, nilaimu di atas rata-rata." Gerutu Kimberly sambil menatap pria itu dengan cemberut.

"Ada satu kekurangannya." Ia duduk bersila disamping pria itu.

"Aku tidak mempunyai kekurangan, Kimberly Fuzz." Sahutnya sombong.

Kimberly tertawa. "Kekurangannya kau hanya jatuh cinta padaku, jadi aku bisa yakin tidak ada wanita yang bisa menggantikanku."

"Nic... aw... kaki.. kakiku.." jerit Kimberly ketika pria itu menerjang secara tiba-tiba, dan membaringkan dirinya. Pria itu mengangkat tubuhnya sedikit, memberi ruang bagi Kimberly untuk meluruskan kakinya sebelum kembali menindih tubuhnya.

Love Me If You Dare✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang