LMIYD- Chapter 22

2.7K 489 49
                                    

Update....







Update....








Update....








Ready???







Happy Reading

----------------

Nicholas tersadar ketika merasakan gerakan disampingnya, ia membuka matanya dan melihat Kimberly berguling untuk mencari posisi baru. Wanita itu tampaknya kembali tertidur dilihat dari napasnya yang teratur, ia melihat sinar matahari pagi telah masuk ke dalam kamar tidur mereka. Dengan cepat Nicholas menekan tombol yang ada di samping tempat tidur untuk menutup tirai jendela, ia menarik tangannya yang menjadi alas kepala Kimberly.

Secara perlahan ia membuka selimut dan keluar, membiarkan wanita itu untuk tidur lebih lama. Nicholas mengambil ponsel Kimberly dan langsung mematikan alarm yang selalu di pasang wanita itu, ia bergegas menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitas paginya. Setelah selesai Nicholas menulis di sticky notes yang ada disamping meja, ia menempelkan di samping ponsel Kimberly sebelum beranjak keluar kamar.

Sementara itu Kimberly tersadar satu jam kemudian, ketika merasakan tidak ada lagi tangannya yang menyangga kepalany. Tangannya menyentuh sisi kanan tempat tidur, ia membuka matanya ketika merasakan tempat Nicholas sudah kosong.

"Nic?" Ia memandang sekelilingnya kamar yang masih gelap karena tirai di jendela tertutup rapat. Tampaknya pria itu menutupnya karena selama ia tidur di kamar ini, ia tidak pernah menutup tirai tebal tersebut.

Tidak ada jawaban yang menandakan pria itu tidak berada di kamar, ia bergeser untuk mencari panel tombol yang ada di samping nakas dan menekan salah satu tombol untuk membuka tirai. Ketika tirai terbuka matanya langsung berhadapan dengan sinar terang dari luar jendela.

Sebenarnya jam berapa ini? Ia mengambil ponselnya dan tersentak kecil ketika melihat waktu sudah menunjukkan jam sembilan pagi. Kimberly memeriksa alarm dan menyadari bahwa alarm yang ia aktifkan telah mati, dan tidak perlu bertanya siapa yang mematikan alarm tersebut. Kimberly menyibakkan selimutnya, ia baru saja akan bangun ketika pandangannya tertuju kepada sebuah sticky notes berwarna pink.

'Aku menunggumu untuk sarapan.'

Setelah membaca pesan itu, ia dengan segera bangun dan masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci wajah dan juga menggosok gigi. Kimberly mengikat rambutnya, memang benar apa yang dikatakan pria itu bahwa rambutnya sudah mulai memanjang. Ia menyambar ponselnya dan berjalan keluar kamar. Nicholas yang tengah duduk di depan meja kerjanya langsung mengangkat pandangannya ketika pintu kamar terbuka.

"Selamat pagi." Kimberly menyapa sambil merenggangkan tubuhnya, pria itu berjalan mendekatinya dan langsung memeluknya.

"Kau sudah bangun?" Nic melingkarkan tangannya di pinggang wanita itu.

"Kau tidak membangunkan aku." Gerutu Kim, ia balas melingkarkan tangannya dipinggang Nicholas.

"Kau harus menebus jam tidurmu, tadi malam aku menyita setengah waktumu untuk tidur." Nicholas merangkum wajahnya, ia langsung merasa wajahnya memerah ketika mengingat apa yang mereka lakukan tadi malam.

"Jangan dibahas." Guman Kimberly sambil menyembunyikan wajahnya di leher pria itu, ia dapat merasakan pria itu terkekeh.

"Kau malu atau menyesal?" Goda Nicholas. Kimberly menjauhkan tubuhnya dan memandang pria itu dengan kesal. "Tidak keduanya, tapi..."

Pria itu masih tertawa. "Tapi apa?"

"Bukan apa-apa, aku lapar." Kimberly mencoba mengalihkan pembicaraan.

Love Me If You Dare✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang