LMIYD- Chapter 15

2.5K 490 37
                                    

Update....






Update....






Update....







Ready???








Happy Reading

----------------

"Margo?" Kimberly berhenti berjalan ketika melihat Margo berada di depan pintu apartemennya, ia melihat ada sebuah tas di kaki sahabatnya itu.

"Kim, aku butuh tempat tinggal untuk malam ini." Suara wanita itu sudah hampir pecah karena menahan tangis.

"Ya Tuhan, Margo. Ada apa denganmu?" Tanya Kimberly kaget saat melihat wajah sahabatnya itu memar, bibirnya tampak pecah dan ada darah kering di dagu wanita itu.

"Siapa yang melakukan ini? Ian memukulmu?" Ia bertanya geram.

"Aku..."

"Masuklah terlebih dahulu." Kim berjalan cepat untuk membuka pintu apartemennya dan membimbing wanita itu masuk, ia mengambil tas Margo sambil menyusul.

"Duduk. Tunggu disini, aku akan mengambil es batu dan minum untukmu." Kimberly berjalan menuju kulkas dan mengambil minuman dan batu es yang dimasukkan kedalam plastik zip.

"Kompres pipimu." Kim mengulurkan plastik itu dan berjalan untuk mengambil kotak P3K, ia melihat wanita itu masih duduk diam.

"Ceritakan apa yang dilakukan bajingan itu hingga dia memukulmu?" Ia bertanya kepada Margo, wanita itu memandang Kim dan meringis kecil ketika sahabatnya itu menyentuh tangannya.

Kim memandang curiga, ia meletakkan obat antiseptik yang ada di tangannya. "Buka bajumu."

"Kim." Margo memprotes ketika mendengar perintah wanita itu.

"Buka bajumu." Ulangnya tajam tanpa mau dibantah. Margo mengangkat sweater yang digunakan, ia mendengar kesiap kaget dari sahabatnya.

"Margo, bajingan itu melakukan apa padamu?" Kimberly mendesis, air matanya sudah turun melihat punggung sahabatnya itu memar-memar.

"Kita ke rumah sakit."Kim langsung bangkit berdiri dan menyambar tasnya.

"Kim, itu tidak perlu." Ia langsung memandang marah kepada wanita yang masih duduk dan menunduk itu.

"Tidak perlu bagaimana?"tanyanya penuh emosi.

"Kita kerumah sakit atau aku akan memanggil polisi kemari." Ia memberi ancaman kepada Margo yang langsung berdiri dan mengikuti Kim keluar dari apartemen.

Satu jam kemudian ia berdiri mondar-mandir di depan ruang gawat darurat, dokter telah memeriksa Margo yang sekarang masih melakukan rontgen. Ponsel Kim berdering, ia melihat nama Nicholas tertera di caller ID.

"Halo." Sapa Kimberly.

"Aku sedang dalam perjalanan ke rumahmu." Pria itu memberi tahu Kimberly, ia menarik napas panjang.

"Aku tidak berada di rumah, aku sedang di rumah sakit." Kim berkata pelan, ia mendengar kesunyian dari pria itu sekian detik.

"Kau sakit?" Tanya Nicholas. Kimberly menarik napas panjang. "Bukan aku, tadi Margo datang ke rumah dengan keadaan babak belur."

"Rumah sakit mana?" Tanya Nicholas cepat.

"Lenox Hill." Ia memberitahu pria itu.

"Aku akan kesana." Nicholas berkata singkat lalu mengakhiri pembicaraan.

Dokter menemuinya beberapa saat kemudian sambil membawa hasil rontgen milik Margo. Kim langsung menghampiri dokter tersebut.

"Tidak ada yang serius selain bibir yang pecah, tidak ada kerusakan tulang. Teman Anda mengatakan dia dicambuk menggunakan ikat pinggang." Dokter memberitahu Kim, ia meringis.

Love Me If You Dare✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang