LMIYD- Chapter 11

2.7K 516 31
                                    

Update.....






Update....







Update....






Ready??






Happy Reading

-------------

"Duduk disampingku, Kim." Taylor Montgomery menepuk sofa kosong yang ada disampingnya. Kim memandang Nicholas yang mengangguk kecil memberi semangat.

Pria itu mengambil stik golf dan membicarakan sesuatu kepada Devon sebelum kedua pria itu berjalan menuju slot berbeda yang ada di driving area.

"Kau bisa bermain golf, Kim?" Tanya Taylor. Kim menggeleng kecil. "Tidak, ma'am. Saya pernah bermain tenis waktu tinggal di Inggris."

"Panggil aku Taylor. Kedua pria itu sudah berteman bahkan sebelum aku mengenal Devon." Taylor memberitahu Kim yang mengangguk.

"Baiklah." Ujar Kimberly menyetujui. Ia melihat pandangan Taylor tidak lepas dari suaminya yang tengah berancang-ancang memukul bola.

"Minta Nic mengajarimu, lalu kita akan membantai kedua pria itu dilapangan." Sahut Taylor kejam, satu tawa kecil lolos dari mulut Kim.

Tampaknya Nicholas mendengar ucapan Taylor hingga ketika pria itu selesai memukul bola, ia memberikan isyarat agar Kim mendekat. Pria itu berjalan menuju tas golf dan memilih satu stik pemukul. Kim mengerutkan kening ketika pria itu mengulurkan benda panjang itu padanya.

"Aku akan mengajarimu bermain golf, jadi kalian bisa membantai kami." Nicholas mengarahkan wajahnya kepada Taylor yang langsung tertawa.

"Aku bosan bermain dengan Devon, dia selalu mengalah untukku." Gerutu wanita itu. Kim melihat Devon langsung berbalik menatap istrinya itu.

"Baik, tidak ada ampun untukmu dilapangan nanti." Ia tertawa kecil mendengar gerutuan Devon. Taylor merengut, wanita itu berdiri dan menyambar stik golf. "Pukulan siapa yang paling jauh yang menang, Montgomery."

"Baik." Devon langsung mengambil tempat. Pandangan Kim tertuju kepada Nicholas yang menggelengkan kepala sambil tertawa kecil.

"Mereka memang seperti itu, ayo, sini." Nicholas membimbingnya untuk berdiri di tempat ia berdiri.

"Ini namanya bola golf, dan ini adalah dudukan bola." Nicholas menjelaskan benda-benda yang dipegangnya.

"Sekarang perhatikan bagaimana aku berdiri." Kim mundur satu langkah untuk melihat pria itu memperagakan posisi berdiri untuk memukul bola.

Dari kejauhan Tristan dan Theo tampak memperhatikan kedua pasangan itu.

"Theodore Vancamp yang aku tahu adalah orang yang tidak mudah dekat dengan orang baru." Tristan memandang pria yang menjadi sahabatnya tanpa mereka berdua sadari.

"Aku tidak bisa berkata tidak dengan wanita yang sudah diperhatikan anakku selama tujuh tahun." Theo memutar gelas air yang dipegangnya, ia terkekeh melihat wajah kaget Tristan.

"Tujuh tahun? Apakah Kimberly tahu?" Pria itu bertanya.

Theo menggeleng kecil. "Tampaknya sampai sekarang wanita muda itu tidak tahu."

"Syukurlah, Jules hampir gila dengan pikiran anak laki-lakinya seorang gay." Sambung pria itu sambil mendesah kecil, Tristan yang berada disampingnya meledak dalam tawa.

"Aku tahu kenapa Jules dan Lexa dapat menjadi teman akrab, pikiran mereka berdua benar-benar tidak diragukan." Pria itu berkata disela-sela tawanya. Theo mengangkat gelas air minumnya dengan gerakan bersulang.

Love Me If You Dare✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang