"Jihoon! Gak tau diri! Kalo pinjem laptop di charge dong jing gue mau pake ini!"
"Eh buset, sorry elah, lupa Jun!!"
"Matamu lupa!"
"HEH! ITU YANG RIBUT BAHASA DIJAGA, BANYAK ANAK DIBAWAH UMUR!" teriak Hyunsuk dari arah dapur.
"Lo sih, Jun!"
"Lo juga ya bangsat!"
"Udah gue rekam ya lu berdua, tinggal kirim ke Bunda. Mati lo pada." ucap Yoshi yang merasa terganggu dengan keributan dua saudara kembarnya itu.
******
"Bagi dong!"
"Hartono! Bangsat main ambil-ambil aja. Balikin!!"
"Astaghfirullah Chani siapa yang ngajarin ngomong begitu?! Lo ya, To?" Yoshi yang baru saja keluar dari dapur langsung memprotes adiknya itu.
"Kok gue sih, Mas?"
"Ya siapa lagi coba?"
"Maaf, Mas." ucap Chani menatap Mas nya dengan tatapan menyesal.
"Jangan gitu lagi, Mas gak suka."
"Hehehehe, Iyaa gak lagi. Haruto nih! Ambil coklat aku, Mas."
"Gue cuma minta kok, Mas."
"Minta apa minta, To?"
"Minta kok."
"Bohong! Dia asal ngerebut, Mas."
"Balikin, To. Kalo minta baik-baik."
"Hehehe, iya, Mas. Becanda doang kok."
"Mana!"
Haruto menggigit coklat milik Chani terlebih dahulu, barulah ia memberikannya.
"Nih.""Ih, kok digigit sih! Gak jadi mulut lo penuh dosa."
"Sekate-kate ni bocah."
"Haruto, Chani, udah udah. Nanti, Mas beliin lagi Chan. Jangan ribut lagi."
"Janji ya."
"Iyaaa,"
"Chani doang, Mas? Ruto enggak?"
"Gak."
"Pilih kasih! Tau ah, Ruto ngambek."
"Jijik, To."-Chani.
Yoshi tertawa kecil seraya menggelengkan kepalanya gemas. Iya gemas ingin membuang dua anak itu ke laut.
Cowok itu kemudian melanjutkan langkahnya pergi menuju kamarnya.
"Anj--,"
"Mas, Chani-nya ngomong kasar lagi!!"
"ENGGAKK MAS!"
Haruto tertawa puas melihat wajah panik saudara kembarnya itu.
"Hihh!!!"
"Masih pagi ini woi! Berisik!" Omel Jaehyuk yang baru saja keuar dari kamarnya.
"Pagi dari India?! Udah jam 11 ini bos."-Haruto.
Jaehyuk yang semula baru mengumpulkan nyawa setengah, kini langsung penuh.
"Hah?! Kan gue ada janji sama cewek gue jam 9! Mati nih gue." molognya sembari kembali berlari ke dalam kamar kemudian ke kamar mandi.
"Ribut ribut tuh."
"Hoaamm, Chan bikinin kopi dong." ucap Jeongwoo yang baru saja datang.
"Males, Woo."
"Gak gue kasih contekan yee."
"Otw."
"Chan sekalian dong, susu yak tapi." sahut Junghwan yang memang datang bersama Jeongwoo.
"Hmm, iyaa."
Junghwan tidak memanggil anak kembar 3 dengan sebutan "Kak" karena katanya malas, mereka gak pantes dipanggil begitu mengingat kelakuannya. Lagian mereka seangkatan walaupun statusnya adik kakak. Lagian cuma selisih setahun.
"Gue juga Chan, tapi gue coklat panas aja." sahut Haruto.
"Iya, tapi kalo lo tiba-tiba mati yaudah ya."
"Ntar lo gue bunuh lah kalo gue jadi setan."
"Lah ini udah jadi setan."
"Bener-bener lu yee."
Bugh!
"Ruto! Ngajak ribut apa gimana ha?!"
Chani bersembunyi si balik Junkyu yang kebetulan lewat. Bantal sofa yang harusnya kena Chani akhirnya malah mengenai Junkyu.
Untung bukan Jihoon, kalau saja Jihoon.. nasib Haruto gimana tuh.
"Maaf, Mas. Mau lemparin si badarawuhi itu tadi."
Chani langsung saja kabur ke dapur meninggalkan Haruto yang tengah diceramahi Junkyu.
"CHAN TAMBAH KOPI SATU CHAN!"
"DUA CHAN DUA!"
Chani memutar bola matanya malas, mau tidak mau ia harus menuruti karena yang baru saja berteriak adalah dua Kakak tertua.
Setelah selesai Chani membawa minuman-minuman itu ke ruang tengah.
"Nih." ucapnya sembari meletakkan nampan di atas karpet.
"Ini diracuni gak?" tanya Haruto.
"Ya lo coba minum aja, kalo lo mati berarti iya."
"Chani.."
"Becanda, Mas.."
Chani lupa kalau disana ada Hyunsuk.
"Marahin, Mas, ini anak sekarang kebiasaan ngomong kasar." sahut Jihoon yang kini sedang menyeruput kopi buatan adiknya itu.
"Tau gitu gue racunin aja kopi lo sama si Tono."
"Chani, gak boleh ngomong 'lo-gue' sama Mas kamu." ceramah Hyunsuk.
"Tapi yang lain boleh."
"Ya kan kami cowok."- Sahut Jeongwoo sebagai perwakilan.
"Itu mulu jawabannya."
Chani hanya akan berbicara sopan dan segan pada Kakaknya yang pantas diperlakukan seperti itu.
"Assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikumussalam."
Mashiho, Doyoung dan Yedam baru saja pulang dari bersepeda. Mereka berangkat pukul tujuh pagi, tapi baru pulang jam 11.
"Sepedahannya ke dunia lain apa?"-Haruto.
"Mulut lo gue slepet sini, To."-Mashiho.
"Becanda, Mas ya Allah."-Haruto.
"Slepet aja, Mas. Musnahin aja sekalian."-Junghwan.
"Lo tuh gak diajak."
"Gue ngomong sama Mas Cio. Bukan sama genderuwo."
"Gelud lah kita anying."
Hari yang damai bukan?
Sedangkan sedaritadi seseorang sedang mengelus dadanya berusaha agar diberi ketabahan.
"Untung aja gue ingat pesan Bunda." gumam cowok itu di tengah adu mulut adik-adiknya.
Pesan Bunda,
"Ayah sama Bunda ke Jepang beberapa Hari ya, Mas. Nitip adek-adeknya. Meski bandel tapi jangan di jual ya."
"I'm Hyunsuk i'm okay."
.
.
.
.
.
.
.tbc..
huuaaaa. gatau deh ini kayaknya garing.. but enjoyyy yaaa teume!!
![](https://img.wattpad.com/cover/330964325-288-k395848.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 || 𝐓𝐑𝐄𝐀𝐒𝐔𝐑𝐄 𝟏𝟐 [semi-hiatus]
FanfictionJadi anak perempuan satu-satunya tuh ada enaknya ada enggaknya. Ya namanya juga hidup masa mau enak terus. Enak karena banyak yang jagain, gak enaknya karena suka disuruh-suruh. Pokoknya selamat datang di kisah keluarga Dirgantara:)) Halo teume...