Bugh!"Duh, maaf. Makannya cepetan kek jalan. Gue buru-buru."
Chani menghela napasnya sabar. Mau mencak-mencak sih tadinya, tapi yaudahlah ngalah aja. Cewek itu berlalu begitu saja.
Chani melanjutkan langkahnya yang pelan itu. Ya Allah kapan itu kaki bisa jalan lagi?
Batin Chani setiap hari.
Padahal sudah hampir 10 bulan. Dan kata Dokter harusnya sebentar lagi. Ya tapi kapan.
Bugh!
"Ck! Dasar cacat. Mending lo pindah ke sekolah khusus anak-anak cacat! Ganggu lo disini."
"Hahahaha."
Kini segerombolan anak-anak cowok tengil yang hendak ekskul dengan sengaja mencari gara-gara."
"Eh udah guys, nanti dia ngadu ke abang-abangnya lagi." ledek salah satu diantara mereka.
"Aduin sana. Nggak takut."
Setelahnya anak-anak itu pergi begitu saja.
Hampir setiap hari ia selalu mendengar kata-kata yang kurang— atau bahkan tidak enak di dengar, dari beberapa murid yang memang tidak menyukai nya.
Jujur itu menyakitkan. Tapi ia tidak berani untuk sekedar bercerita kepada saudaranya. Takut dirinya hanya akan menambah beban.
"Dek.."
Chani terkejut, dengan pelan ia mengusap matanya yang hampir berair itu.
Gadis itu kemudian membalikkan badan kemudian tersenyum.
"Mas Hyunsuk udah nungguin tuh, barusan telpon nanyain kamu. Hp mu mana?"
"Maaf Mas, di tas. Chani silent jadi nggak denger."
"Yaudah nggak papa. Mas anter ke depan ya."
"Les nya belum mulai Mas?"
"Belum kok. Yuk."
Chani berjalan bersama Doyoung, menuju ke parkiran dimana Hyunsuk sudah menunggu untuk menjemput adiknya itu.
"Lama banget." Bukan Hyunsuk itu, tapi Arin.
Kenapa ada dia? Karena cewek itu suka ngintilin Hyunsuk terus belakangan ini dengan alasan bawaan bayi nya.
"Iya, Dek. Kok lama sih?" Nah ini baru Hyunsuk yang ngomong.
"Apasih, Mas. Biasanya juga nggak masalah. Lagian setengah jam doang," Doyoung mencoba membela Chani.
"Maaf Mas, hp Chani di dalem tas, masih ke silent. Mau ambil juga nggak bisa, kan kehalang tongkat."
Waduh.
Hyunsuk malah sekarang malah jadi nggak enak sendiri.
Padahal dulu juga sering banget nunggu lama adik-adiknya pulang sekolah.
Tapi gara-gara Arin-nya berisik terus, Hyunsuk jadi terbawa.
"Nggak papa sayang. Maaf ya. Mas nggak maksud."
Chani hanya mengangguk tidak minat.
Doyoung segera membantu adiknya masuk ke dalam mobil. Ia duduk di belakang tentu saja. Karena di depan sudah ada spesies makhluk lain.
"Makasih Mas Doy. Semangat les nya, hehe."
"Iyaa cantik. Makasih kembalii." balas Doyoung mengusap kepala Chani singkat.
"Mas duluan ya Doy,"
"Iya Mas hati-hati."
*****
"Heh jangan melamun, kerasukan badarawuhi nanti." Jihoon menempeleng pelan kepala Chani.
Gadis itu sedang melamun sambil makan ciki di samping kolam.
"Emang bisa sampe sini? Kan beda kota." balas Chani ngasal.
Karina yang mendengar itu tertawa kecil walaupun nggak lucu sih.
"Eh? Udah balikan aja nichh." celetuk Chani yang baru menyadari bahwa ada Karina.
Karina tersenyum malu gitu. Jihoon juga malah salting sendiri.
"Eum, oiyaa. Chani suka salad buah nggak?" tanya Karina mengalihkan ke salting-annya.
"Su—,"
"Apa yang dia nggak suka coba? Dikasih pantat ayam juga doyan dia." potong Jihoon.
"Matamu!!" umpat Chani sembari menatap Jihoon kesal. Setelah itu kembali menatap Karina.
"Suka, Kak. Kenapa emang??" balasnya sembari tersenyum lebar."Nah! Kakak bawa nihh. Ada dua kan, tadinya mau buat Mas kamu ini, tapi dia katanya nggak suka. Padahal udah capek-capek buatin."
"Hah? Serius Kak Karin diginiin? Astaga, Kaka Karin udah effort loh, Mas. Sumpah jahat sih."
"Tadi katanya nggak papa sayang,"
"Iya emang nggak papa kok." balas Karina. Ia kemudian mengeluarkan paperbag berisi salad buah di cup kecil itu.
"Nih, cobain deh." Karina memberikan salad itu pada Chani."Makasih Kak Karin."
"Sama-sama."
Chani menyuapkan salad itu ke mulutnya.
"Ih. Enak banget!"Senyum di wajah Karina mengembang.
"Makasih Chani. Kapan-kapan kalo Kakak kesini, dibikinin lagi dehh.""Mauu Kak!"
"Okey!"
"Enak banget, Kakak kenapa nggak jual salad aja?"
"Tiba-tiba banget jualan?" sahut Jihoon, sedangkan Karina hanya tertawa karir.
"Boleh sih. Next time kali ya."
"Ho'oh. Siapa tau ntar cabangnya dimana-mana."
"Ahahaha, Aamiin deh aamiin."
Jihoon bengong aja. Dia nggak diajak soalnya.
.
.
.
.
.
.sudah berapa abad aku ga up ya😭😭
halo seng2kuu semwa😘 gatau masih ada yg disini gaaaa😭
aku minta maaf yang sebesar-besarnya yaa guis yaa dikarenakan udh setaon ga up.
jadi guys, bulan januari, lalu aku kehilangan org tua ku.. bener2 ngeblank bgt selama berbulan2. ga mood ngapa2in. 🥲🥲 maap malah curhat😭 tp biar kelen tau alasannya aja guys😘
tapiii sekarang udah lebih baik banget banget!
inshaAllah bakalan lanjutin cerita ini lagii.
tiap hari pasti ada aja readers baru yg notifnya muncul ngelike ceritaku ini. dan itu bikin seneng🥺🥺 thankyouuu semuanyaa yaa
❤️❤️❤️
![](https://img.wattpad.com/cover/330964325-288-k395848.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 || 𝐓𝐑𝐄𝐀𝐒𝐔𝐑𝐄 𝟏𝟐 [semi-hiatus]
FanfictionJadi anak perempuan satu-satunya tuh ada enaknya ada enggaknya. Ya namanya juga hidup masa mau enak terus. Enak karena banyak yang jagain, gak enaknya karena suka disuruh-suruh. Pokoknya selamat datang di kisah keluarga Dirgantara:)) Halo teume...