Kemunculan Damiane

47.4K 5.1K 217
                                    


Wah, sejauh ini Ryry nulis dengan Happy. Yang biasanya Ryry ngetik dengan prinsip 'yang penting ga kepikiran' jadi berubah pikiran karena merasa sedih sama temen-temen yang baca. Banyak banget yang baca, tapi yang vote sama komen cuma segelintir. Ryry hapal sama siapa yang vote apalagi komen. Kalian yang baca doang, ga mau gitu Ryry kenal sama kalian? Hehe:)

___________________
____________________________________

Sudah tiga bulan lamanya sejak Ash belajar dengan Damiane. Selama itu juga Rommy hanya memantau. Melihat keduanya yang kian dekat.

"Paman Rom!" teriak Rysh dari kejauhan. Anak berambut pirang itu menatap Rommy yang tadi diikutinya.

Rysh tidak menyangka jika ternyata ada tempat seperti ini di tengah hutan. Dia menatap Ash yang berlatih. Sedangkan Rommy sudah kelabakan dan berusaha mencegah Rysh melihat Damiane. Sebab anak itu pernah melihat Damiane dan mendengar pembicaraan mereka. Tetapi, hal itu terlambat karena Rysh sudah melihat sosok Damiane.

Dengan cepat Rysh meraih salah satu ranting, dengan yakin anak itu melempar ranting tersebut hingga mengenai lengan kanan Damiane. Seketika pedang kayu yang digunakan Damiane jatuh, perhatian Ash langsung tertuju pada Rysh yang marah.

Belum pernah saudara kembar Ash semarah itu sebelumnya. Dia berlari dengan kencang. Menarik kerah Damiane yang terduduk memegang lengan kanannya.

"Kau! Aku pernah bilang untuk menjauh dari ibuku, bukan berarti kau harus mendekati kakakku! Seseorang yang menjadi penyebab ibu sedih adalah musuhku! Kau, berhenti sampai di sini! Jangan dekati kami!"

Melihat itu Ash langsung bersuara. "Apa ini Rysh? Kau kenapa?"

"Kau pulanglah! Jangan pernah bertemu dengan orang ini!" seru Rysh. Dia menarik tangan Ash dan pergi meninggalkan Rommy dan Damiane.

"Susul mereka," pinta Damiane yang melihat ke arah Rommy.

Meskipun Damiane meminta hal itu. Dia tidak pergi, Rommy memilih h menolong Damiane terlebih dahulu.

***

"Siapa dia?" tanya Ash.

Langkah Rysh berhenti di depan pintu rumah mereka. "Aku tidak tahu, tapi yang aku tahu dia adalah orang yang pernah menyakiti ibu. Ash, dia dari masa lalu kelam ibu. Aku tidak mau siapapun dari kita pergi mendekati kegelapan itu, aku tidak mau melihat ibu menangis setiap malam seperti dulu."

Ash diam. Jika itu yang dikatakan Rysh bisa jadi Derren yang Ash kenal adalah orang yang merusak kebahagiaan ibunya dulu. Orang yang membuat ibunya seperti boneka yang dipermainkan.

"Ash? Rysh?" Suara Airlea yang heran melihat kedua anaknya tepat waktu ada di depan rumah di waktu makan siang terdengar.

Rysh tersenyum dia memeluk ibunya. Kemudian Ash juga ikut memeluk. "Ada apa ini?" tanya Airlea.

"Apakah seorang anak yang ingin memeluk ibunya butuh suatu alasan?" tanya Ash sarkas, tetapi mendengar itu Airlea hanya terkikik pelan dan mengusap surai hitam putranya.

"Ayo, kita makan!"

***

"Ibu? Kenapa Ibu mengemasi barang-barang kita?" tanya Rysh yang heran melihat sang ibu sibuk mengemasi pakaian mereka.

"Karena kita akan pindah ke rumah yang baru dan lebih layak," balas Airlea berbohong. Padahal alasan utama karena Raicia yang sudah mengetahui lokasinya dan kemungkinan Damiane juga sama.

"Sekarang ayo kita berangkat!" ucap Airlea. Dia mengambil pedang dari dalam lemari. Pedang yang ia rebut pada saat dahulu kabur dari Damiane.

Begitu Airlea membuka pintu untuk keluar. Sosok Rommy ada di ambang pintu dengan wajah heran melihat barang bawaan Airlea.

DO YOU HATE ME DUKE? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang