Jalan Geeran adalah sebuah tempat di Kekaisaran Almer yang menjadi pusat jual beli yang terkenal, dan sekarang di sinilah mereka. Damiane, Airlea, Rysh, dan Ash. Posisinya masih sama, Ash dan Rysh yang tidak mau kalah memegang dua tangan ibu mereka dari sisi berbeda."Mau beli camilan?" tanya Damiane.
"Iya!" sahut Rysh semangat. Damiane memasuki sebuah toko camilan. Membeli beberapa. Lantas dia keluar dengan dua kantung berisi camilan berbeda.
"Ini untukmu, tanpa kacang." Damiane memberikan satu kantung kepada Rysh. "Ini tanpa cokelat. Tidak manis," katanya saat memberikan kepada Ash.
Airlea yang melihat itu seketika tertegun karena merasa dejavu. Tetapi, sesaat kemudian kalimat Damiane membuyarkan pikirannya.
"Bagaimana jika menonton teater?" tanya Damiane.
"Ah, iya! Ash suka melihat teater keliling dengan kisah petualangan, iya 'kan Ash?" tanya Rysh penuh semangat.
"Hm."
Mereka berjalan mencari tema teater yang disukai Ash, berjalan hingga akhirnya menemukan tempat yang pas dan membeli tiket untuk empat orang. Mereka memasuki ruang teater. Dengan Rysh dan Ash yang masuk lebih dulu karena sangat semangat. Sebab, cerita di Duchy Alverd mungkin berbeda dari teater keliling di desa pinggir Almer bukan?
"Ini," kata Damiane memberikan sebuah nampan berisi makanan pendamping saat menonton teater, seperti camilan dan minuman segar.
***
Keluar dari teater hari sudah menuju sore. Tetapi, perjalanan hari itu belum selesai, mereka masih betah berkeliling. Melihat-lihat beberapa barang.
Mereka mampir di toko pernak-pernik, di sana Rysh melihat banyak sekali hal menarik, tetapi kemudian ada sesuatu yang lebih menarik dari pernak-pernik itu.
Dia melihat seorang ayah yang menggendong putranya di pundak. Mereka tertawa bahagia sembari bercanda.
"Rysh?" panggil Airlea yang seketika menyadarkan anak itu dari lamunan.
"Apa kau mau naik ke sini?" tanya Damiane.
Rysh yang melihat pria itu sudah berjongkok hanya menepuk punggung Damiane dan beranjak pergi ke toko lain bersama Ash dan Airlea.
Akan tetapi, Damiane tak tinggal diam. Dia mengejar Rysh dan mengangkat tubuh anak itu. Rysh berteriak seketika dan terdiam ketika sudah duduk di bahu Damiane.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Airlea geram.
"Hanya mengabulkan sebuah permintaan yang tak terucap dari anakmu," balas Damiane.
Rysh yang semula ingin memberontak dengan memukul kepala Damiane seketika berhenti. Dia diam dan berpegangan dengan baik.
"Ibu," panggil Ash.
"Hm?" balas Airlea. Sekilas Ash melirik ke arah Rysh.
Damiane diam. "Kau ingin naik juga?" tanya Damiane setelahnya.
"Tidak!" tegas Ash.
"Turunkan aku!" seru Rysh. Anak itu diturunkan dan langsung menghampiri saudara kembarnya. "Jangan terlalu jual mahal, kau akan rugi. Naik ke atas sana menyenangkan, sungguh. Lagipula untuk sebentar saja, itu tidak akan menjadi masalah," bisik Rysh.
Ash menatap Damiane yang sejak tadi menatapnya juga. Pria itu mengangkat sudut bibirnya sedikit, kemudian berjongkok. "Ayo!"
Dengan gerakan kamu Ash mulai naik, ketika Damiane mulai berdiri wajah kagum Ash saat melihat pemandangan dari sudut gendongan Damiane tidak bisa disembunyikan. Melihat itu Rysh tertawa pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DO YOU HATE ME DUKE? [SELESAI]
Fantasy*Bukan Novel Terjemahan* *Karya orisinil* *Yang plagiat bisulan lima tahun* [29/12/22 (2# in Atagonis)] [30/12/22 (#9 in Fantasi)] [30/12/22 (#1 in Tragedi)] [31/12/22 (#2 in fantasi)] [31/12/22 (#1 in Putri)] [1/1/23 (#1 in Duke)] [1/1/23...