Kemarin tidak ada yang terjadi setelahnya. Airlea dan Damiane hanya tidur bersama itu saja. Dan pagi ini, Airlea dikejutkan dengan undangan sang putri. Hanya untuknya.
Ketika riasan Airlea selesai, perempuan tersebut keluar. Dia disambut oleh seorang pria bertubuh tegap dengan rambut pirang dan mata seperti batu delima yang indah.
"Saya George Hilton, saya yang akan menemani perjalanan Anda menuju istana."
Airlea tersenyum dan membalas sapaan George. Lantas setelahnya mereka memulai keberangkatan.
Jika diingat lagi, ini kali pertama Airlea pergi ke istana dan keluar dari mansion. Sebab sejak awal dia datang hingga sekarang, Airlea terus berada dalam masalah, dari mulai tangan yang terkena anak panah sampai pingsan karena efek racun.
'Kek orang jompo anjir, gampang banget sakit,' batin Airlea pada dirinya sendiri.
Istana Halmer adalah tempat sang putri tinggal. Istana dengan nuansa sederhana tetapi mewah dan megah. Airlea turun dari kereta kuda. Diantarkan menuju taman belakang.
Suasana istana itu damai, semua pelayan disiplin berdiri dan menyapa begitu melihat Airlea. Seolah tidak ada cap 'anak musuh' pada dirinya. Airlea menatap sekeliling, dinding putih yang indah dengan ukiran bunga dan tanaman daun merambat pada setiap sisi. Dindingnya indah dan jendelanya besar. Jendela berbentuk kotak dengan jendela luas, sekitar ukurannya lima meter kali dua meter.
Kami tiba di taman belakang. Aroma bunga menyeruak masuk melalui rongga pernapasan, angin sepoi-sepoi sore hari yang nikmat membuat Airlea merasa ingin berlama-lama di sini. Jarak satu meter aroma teh tercium. Ini lebih menyenangkan.
Airlea bisa melihat sosok Beatrice yang tengah menyediakan teh untuk mereka.
Tanpa rasa curiga perempuan itu duduk di hadapan Beatrice. Dia sedikit melirik gelas masing-masing dan warnanya berbeda. Milik Beatrice lebih pucat. Airlea melirik sosok George yang menunggu di belakangnya.
Sampai kini, pertanyaan apakah sang pemeran utama masih sama baiknya seperti yang ada pada novel sedang di sini ada banyak sekali perubahan. Aku meragukan itu tetapi tidak bisa terungkap.
'Teh ini entah karena Beatrice yang membenci gue, disuruh Damiane biar mereka bisa kawin lari, atau memang kaisar. Yang penting minum dulu dah,' batinnya.
"Itu adalah teh khusus, baik untuk Anda yang renta sakit," ucap Beatrice lemah lembut.
Seketika Airlea panik. Apakah wajah curiganya begitu kentara sampai Beatrice berkata demikian. "Ma-maafkan saya," ujar Airlea terbata. Mendadak dia jadi gugup. Ah, jahatnya sudah berpikir buruk tentang Beatrice si pemeran utama. Begitu pikir Airlea
Airlea mulai menyeruput teh tersebut. Wajahnya langsung memerah dan matanya berbinar. Rasa manis yang lembut dan aroma yang khas dari teh itu membuatnya merasa takjub dengan rasanya.
"Ini luar biasa, Yang Mulia!" ucap Airlea.
"Benar bukan?" sahut Beatrice dengan senyuman manisnya.
Airlea terkesima dengan hal itu, wajar jika dia adalah pemeran utama. Wajar jika Damiane mencintainya. Itu adalah hal yang sangat wajar mengingat berapa cantik, baik, dan tangguhnya sosok Beatrice ini.
Sebuah kue cokelat disajikan untuk Airlea. Bentuknya sangat menggugah selera. Dia segera menyendok kue itu ke mulutnya dan sekali lagi dia tersentuh dengan kenikmatan makanan tersebut.
***
Cukup lama mereka duduk bersama. Kemudian di sore menjelang malam, di waktu senja muncul. Beatrice mengajaknya ke halaman barat. Melihat senja adalah kegiatan kesukaan Beatrice katanya.
Mereka duduk bersama di bawah sebuah pohon. Sekedar duduk bersandar memakan buah apel dari pohon yang mana dipetik langsung oleh Beatrice. Berdua mereka menatap Senja yang indah.
"Airlea," panggil Beatrice dengan suara lembut. Tatap mereka bertemu. "Maukah Anda berteman dengan saya?" tanya Beatrice dengan senyuman paling lembut dan manis yang pernah Airlea lihat. Membuatnya tanpa sadar mengangguk dan menautkan jari kelingking.
'Aku berteman dengan sang putri?! Cinta pertama suamiku sendiri? Agak gila sih!' teriak Airlea dalam hati.
TBC
Jan lupa vote komen. Vote komen yaa, vote komen, wkwk
Vote komen ingettt
KAMU SEDANG MEMBACA
DO YOU HATE ME DUKE? [SELESAI]
Fantasy*Bukan Novel Terjemahan* *Karya orisinil* *Yang plagiat bisulan lima tahun* [29/12/22 (2# in Atagonis)] [30/12/22 (#9 in Fantasi)] [30/12/22 (#1 in Tragedi)] [31/12/22 (#2 in fantasi)] [31/12/22 (#1 in Putri)] [1/1/23 (#1 in Duke)] [1/1/23...