Ash diam duduk di salah satu baru besar di tengah hutan. Dia tengah menunggu sosok teman Rommy yang dikatakan kemarin.Dia terus menunggu sampai kemudian suara langkah kaki orang dewasa terdengar. Ash langsung berdiri, menatap ke arah datangnya orang itu.
"Kau sedang apa, Nak?" tanya seorang perempuan dengan rambut hitam bermata biru. Anak itu menatap Ash dengan bingung, tetapi kemudian netranya membulat sempurna saat menyadari sesuatu.
"Ah, anu boleh aku tahu siapa namamu?" tanya perempuan tersebut.
"Untuk apa? Pergilah aku sedang menunggu orang lain," kata Ash mengusir perempuan itu.
"Ibumu, Airlea bukan?"
Ash yang semula mengabaikan perempuan berambut hitam tersebut dengan berjalan menjauh langsung menghentikan langkah. Dia berbalik menatap sosok Raicia——perempuan berambut hitam itu.
Alis Ash menyatu, dia menarik pedang keluar dari sarung. Mengarahkan senjata itu ke arah Raicia. "Bagaimana bisa orang asing sepertimu kenal dengan ibuku?"
Raicia tersenyum. Dia menggerakkan tangan perlahan. Menurunkan pedang Ash. Berjongkok untuk menyamakan tinggi. "Apa kau tahu siapa ibumu itu? Bagaimana bisa aku tidak mengenalnya?" tanya Raicia.
Ash kian marah. Dia kembali mengarahkan pedang. "Hanya ada satu kemungkinan jika kau adalah orang asing bagiku tapi kau mengenalku. Kau, orang yang mengubah keadaan ibuku, kau orang yang ibu benci," sinis Ash yang kemudian memasukkan pedangnya dan pergi dari sana.
"Jangan coba temui ibuku!" tegas Ash.
Bukan marah, melihat kelakuan Ash Raicia justru tersenyum, dia meneteskan air mata. Sifat Ash yang begitu mirip seperti Damiane. Bahkan rupanya juga.
"Kakak selalu mendengar kabar tentang mereka, tapi dia tidak pernah cerita tentang anak itu padaku. Dasar," gerutu Raicia yang kemudian meninggalkan area hutan.
***
Desa kecil di dekat sungai perbatasan Hidelgard yang menjadi area milik Almer. Raicia ke sana karena sesuatu hal penting. Sebagai istri dari pangeran Zann, yang artinya Raicia adalah putri Mahkota. Dia bergerak menyamar untuk melihat kondisi di sana. Guna memakmurkan desa kecil itu.
Begitu dia tiba, memasuki area pasar yang padat. Dia sibuk berkeliling dengan beberapa ksatria yang menyamar juga serta pelayanan pribadinya Annie.
"Hei Lea! Roti yang aku pesan sudah selesai?" Suara teriakan orang itu mengalihkan perhatian Raicia. Dia menatap seorang pria setengah baya uang memasuki toko roti yang begitu wangi aroma adonan panggangnya.
Raicia kian dekat. Dari arah pintu masuk bisa Raicia lihat sosok Airlea yang sedang memberikan roti untuk pria setengah baya itu.
Mata magenta dan rambut putih. Serta wajah rupawan itu tak seiras dengan pakaian lusuh dan tangan Airlea yang kotor. Airlea sungguh tampak berbeda. Dan melihat itu Raicia menangis.
Detik ketika pria setengah baya itu pergi. Barulah Airlea melihat sosok Raicia yang berdiri di depan tokonya.
Dengan cepat Raicia berlari memeluk Airlea sebelum perempuan itu lari.
Meskipun erat Raicia memeluknya, Airlea tetap tidak tergerak untuk membalas pelukan itu.
"Lepaskan pelukanmu atau kau akan terluka seperti Putri Beatrice, Raicia Alverd," bisik Airlea penuh penekanan.
"Tidak, tidak. Aku tidak akan melepaskanmu," tolak Raicia.
"Ibu siapa dia?" Suara Rysh mengalihkan perhatian Raicia. Saat mulai teralihkan dengan cepat Airlea melepaskan pelukan Raicia dengan kasar dan menarik Rysh ke belakang. Bersembunyi di balik tubuh Airlea.
Dengan wajah galak Airlea menatap Raicia. "Pergi! Aku tidak ingin melihat siapapun diantara kalian sampai kapanpun."
Raicia tertegun. Dia berjalan mendekat berusaha meraih tangan Airlea tetapi ditepis.
"Pergilah. Aku muak dengan semua sandiwara kalian. Air mata, kasih sayang, perhatian, semua itu palsu, 'kan Raicia? Karena sudah usai, jadi akhiri saja semua sandiwara itu. Apa kalian tidak lelah?"
Tidak ada jawaban. Raicia hanya hening sembari menundukkan kepalan. "Aku akan melakukan apa saja asal kau kembali! Lea, Kakakku sangat menderita tanpamu. Dia menjadi orang yang berbeda. Hanya denganmu, hanya kau yang bisa menjadikan dia lebih baik," ujar Raicia.
Melihat itu Lea tersenyum sini. Kemudian dia memalingkan wajah. "Keluarlah! Kalimat tentang kakakmu bukan sesuatu yang indah untuk aku dengar," balas Airlea tajam.
***
"Apakah dia pernah membuat Ibu terluka?" tanya Rysh.
Berbeda dari Ash yang mengetahui sedikit kisah kelam ibunya dari Rommy. Rysh tidak mengetahui apapun. Yang diketahui Rysh hanya penyebab warna rambut Airlea menjadi seputih salju dan juga tentang ayah mereka yang begitu tidak disukai ibu.
"Apa ada sesuatu yang belum aku tahu?"
Airlea mengusap puncak kepala putra bungsunya. "Terkadang ada baiknya kita tidak mengetahui apa-apa jika pada akhirnya kita akan terluka. Rysh, tidak semua yang kau ketahui akan membawa sesuatu yang baik untuk dirimu sendiri. Cukup fokus belajar, itu yang baik untukmu."
Rysh merengut. Dia menatap Airlea sedih kemudian pergi dari toko ibunya.
***
"Seorang guru harus menjadi cerminan baik untuk muridnya. Terlambat adalah hal yang buruk untuk di contoh, guru Anda kurang disiplin waktu," cerca Ash yang menyadari kedatangan gurunya.
Dia yang semula duduk di dahan pohon langsung melompat turun. Berhadapan langsung dengan pria tinggi bertubuh tegap di hadapannya. Netra biru dan juga rambut hitam yang sama pekatnya seperti milik Rommy.
Sejenak Ash tertegun. Sampai kemudian sosok Rommy datang.
"Maaf, tadi ada urusan orang dewasa." Begitu ucap Rommy. "Lihat, ini temanku. Derren namanya," imbuh Rommy, sembari merangkul sosok Damiane yang diam tertegun melihat putranya. Kedua orang itu sama kagetnya.
"Apa latihannya sudah bisa dimulai?" tanya Ash dingin.
"Baik," jawab Damiane yang mulai menarik pedang kayu yang dibawanya untuk praktek mengajar Ash.
Rommy diam di atas batu, duduk dengan tenang melihat ayah dan anak berlatih bersama dengan sangat rukun.
"Hehe, usahaku tidak sia-sia," gumamnya.
TBC
Hai!
Gimana kabarnya? Baik?Sejauh ini, Terima kasih untuk kalian yang selalu ngikutin cerita ini. Gimana setelah baca?
Masih emosi atau udah lega? Atau masih mau dikasih lebih karmanya?Oh iya, mau tanya boleh? Dari awal sampai akhir part mana nih yang jadi favorit kalian? Mau tahu nihh, mana tahu kita suka part yang sama hehe.
Makasih sekali lagi, luvv dari Ryry! ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
DO YOU HATE ME DUKE? [SELESAI]
Fantasy*Bukan Novel Terjemahan* *Karya orisinil* *Yang plagiat bisulan lima tahun* [29/12/22 (2# in Atagonis)] [30/12/22 (#9 in Fantasi)] [30/12/22 (#1 in Tragedi)] [31/12/22 (#2 in fantasi)] [31/12/22 (#1 in Putri)] [1/1/23 (#1 in Duke)] [1/1/23...