"Terimakasih, kau sudah memberikan ku syal ini." Ucap Mikasa lirih dengan senyuman yang begitu indah. Eren hanya mampu menatapnya, air matanya terus mengalir.
Saat Mikasa sudah mendekat, Eren berdiri, sehingga Mikasa gagal. Eren mengusap matanya, ia harus menghilangkan air matanya. Sepintas ingatan tentang ucapan ibunya terulang kembali. "Yang seperti itu..... Berapa kali pun aku akan melakukan nya untukmu. Mulai sekarang dan seterusnya .... Berapa kali pun akan ku lakukan!" Tangan Eren mulai meregenerasi, hingga pulih kembali.
Smile Titan ingin menangkap Eren, Eren mengepalkan tangannya, garis Titan di kedua matanya mulai terlihat.
Eren mencoba memukul tangan Smile Titan. Kepalan tangan Eren hanya menyentuh telapak tangan Smile Titan.
Reiner, Berthold, Ymir dan Garou seperti tersentak oleh kilatan kuning. Tangan Smile Titan secara spontan mulai mundur.
Garou terduduk sambil memegangi kepalanya, ia sedikit meringis bukan karena kesakitan. Di dalam otaknya, ia seperti di perintah oleh seseorang yang sudah mengatur semuanya.
Grrrrrrrgh!
Mikasa menatap ke arah Garou, suara layaknya monster membuat Mikasa sedikit ketakutan. "Garou kenapa?
Eren mengepalkan lagi tangannya, sekarang tangan kirinya terangkat untuk memukul Smile Titan. "GRAAAAA!"
DUUUAAARRRR!
Bukan Eren dan Mikasa saja yang terkejut, bahkan Armin, Erwin dan beberapa pasukan yang berada tidak jauh dari Eren sangat terkejut.
Garou menendang perut Smile Titan hingga berlubang cukup besar, tidak sampai di situ, Garou secepat kilat berbalik dan memukul tengkuk Smile Titan hingga hancur beserta kepalanya.
Para Titan abnormal yang melihat hal itu, berbaris bertekuk lutut dan menurunkan tangannya seperti tunduk kepada Eren.
Tubuh Smile Titan jatuh, tubuhnya mulai menghilang karena serangan yang begitu dahsyat dari Garou. Garou masih mengeratkan giginya, tangannya terkepal, aura yang sangat menyeramkan keluar dari dalam tubuh Garou.
Reiner yang melihat hal itu, tidak habis pikir. Kenapa Eren seperti di hormati layaknya raja. Eren terduduk lemas, ia tidak tahu apa yang barusan terjadi.
Eren menatap Mikasa, ia mengangkat tubuh Mikasa dan menaikkan ke atas punggung nya. Eren dan Mikasa menjauh dari tempat Smile Titan hancur. "Apa yang terjadi?" Ucap Mikasa yang masih memperhatikan Garou yang masih terdiam, seperti menunggu perintah. "Hancurkan dia!" Teriak Eren.
Garou berteriak sangat keras, ia memukul lagi tubuh Smile Titan yang hendak menghilang, hingga hancur layaknya daging giling.
Suara dentuman yang sangat besar, membuat tanah yang Garou pijaki mulai hancur. Eren berlari ke arah Erwin.
Teman teman Eren hanya diam memperhatikan nya, Ymir menatap tajam Eren, Ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Setelah Eren berteriak, Garou tiba tiba menyerang Titan itu." Ucap batin Ymir.
"Danchou." Erwin yang tadi menatap Garou, menatap Eren yang sudah berada di depannya. "Eren, syukurlah kau selamat." Eren hanya mengangguk. "Danchou, kita harus pergi, Mikasa juga harus mendapatkan perawatan." Erwin mengangguk, ia menatap para pasukannya. "Semuanya, mundur!"
Historia cukup terkejut, kenapa Erwin memerintah mereka mundur sedangkan Garou masih mengamuk di sana. "Tapi Danchou, Garou masih berada di sana." Teriak Historia yang berlari menghampiri Erwin.
"Aku tahu, tapi siapa yang bisa menghentikan nya?" Historia tertegun, ia menatap Garou khawatir. Benar apa yang di katakan Erwin, tidak ada yang bisa menghentikan Garou. "Aku akan mencoba."
KAMU SEDANG MEMBACA
OMINOUS THE FUTURE
Fanfiction"Follow me Garou, your strength potential for me destruction off world" Attack on Titan: Hijime Isayama One punch man: Story by One art by Yusuke Murata