Now What to Do

94 14 1
                                    

Garou merenung, ia menopang dagunya, menatap ke arah luar jendela. Entah kenapa menurutnya semakin hari, semakin membosankan. Tidak ada hal yang membuat nya senang.

Pergi berburu, makan, tidur, ia mengulangi nya hingga beberapa kali. Sampai ia bosan berburu, meskipun perutnya terisi daging, tapi hatinya tetap bosan. Rasa nya ingin sekali ia menghancurkan sesuatu.

Ia bosan, mungkin mengerjai Eren solusinya. Dengan seringai jahat, ia berjalan ke arah kandang kuda, terlihat di sana Eren tengah membersihkan kotoran kuda. Dengan akal nya, Garou berpura pura khawatir.

"Hi Eren, seperti nya kau butuh bantuan." Garou berjalan menghampiri nya, Eren yang melihat itu menatapnya saja. "Ah tidak perlu, karena sebentar lagi-" Eren melotot, pasalnya Garou tiba tiba tersandung dan membuat kotoran kuda tadi, tumpah lagi.

"Ah maaf aku tidak sengaja, hehehe." Garou meledek Eren yang sudah kesal setengah mati. Eren terlihat sangat emosi, hingga mengeratkan giginya, ia bersiap menyerang Garou. "Eits tidak kena!" Garou meledek Eren, yang berusaha memukul nya dengan sekop.

"KEMARI KAU SIALAN!" Teriak Eren. Garou hanya menghindar dan menangkis serangan Eren, sambil meledeknya.

Terjadi peperangan kecil, antara kedua makhluk aneh itu. Sedangkan di luar kandang, prajurit pemula pasukan pengintai hanya kebingungan yang terjadi di dalam kandang kuda.

Ketua regu Ness hanya menghela, sudah sangat sering ia mendengar keributan antara kedua sejoli itu. Mikasa yang mendengar suara Eren lantas bertanya. "Apa yang terjadi dengan Eren?"

Sang ketua hanya menghela nafas lagi. "Biasalah, mereka berdua selalu ribut di saat yang tidak jelas." Ujarnya.

DHUAR!

Tiba-tiba, ada cetakan wajah Garou, yang menabrak tembok kandang kuda. Mereka semua terkejut, seketika keributan pun mereda.

***

Garou dan Eren, duduk dengan tenang saat Levi sang kapten sudah menatap tajam ke arah mereka berdua. Matanya memincing kesal, padahal jika seharusnya tidak ribut, kerjaan Eren seharusnya sudah selesai.

"Ck, ga berguna!" Levi melempar 2 sekop kepada Eren dan Garou. "Sudahlah bersihkan dalam waktu 10 menit." Levi berlalu, ia sangat malas dengan 2 orang yang selalu bikin keributan di saat waktunya untuk tenang.

Garou menatap Eren dengan wajah konyolnya, ia tampak senang sudah mengerjai Eren. Eren hanya mendengus, lalu memukul kepala Garou pelan.

Mereka berdua secepatnya membersihkan kandang kuda tersebut, lalu memberikannya makan.

***

Setelah lebih dari 1 jam, karena Garou beralasan sakit perut, membuat pekerjaan tertunda. Tidak si Eren juga yang mengerjakan pekerjaan yang seharusnya Garou lakukan.

Setelah semua nya selesai, Eren keluar dari kandang kuda. Ia melihat sahabat masa kecilnya, ia segera meminta izin kepada Oulo yang tengah bersantai menikmati teh hangatnya. "Hei, Mikasa! Armin!" Ujar Eren berlari kecil.

"Eren." Mikasa sontak berbalik cepat menatap kesayangan nya. "Ereh!" Ujar Mikasa lirih, dengan raut wajah khawatir.

"Hei, seperti nya sudah lama sekali ya." Ujar Eren tersenyum senang, karena bisa bertemu 2 orang berharga nya. "Ereh." Mikasa memegang tangan Eren, raut wajah khawatir terlihat semakin jelas.

"Eren, apa mereka telah melakukan hal jahat kepadamu? Misalnya memeriksa seluruh tubuhmu atau semacamnya. Atau mungkin saja mereka menyiksa pemikiran mu?" Ujar Mikasa tergesa-gesa.

 OMINOUS THE FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang