"Ternyata orang berjanggut yang mirip monyet itu, tidak terlalu sulit untuk di rayu. Hei, bisa kau beritahu, apa yang akan terjadi kalau Sang Koordinator sudah mengaktifkan nya?" Ucap Pyskos cukup penasaran.
Pria berambut jamet itu hanya melirik nya sekilas. "Nanti, kau akan lihat." Ucapnya yang berlalu meninggalkan Pyskos begitu saja. "Mooo." Pyskos langsung melompat, ia memeluk pria itu dari belakang. "Kenapa tidak sekarang saja?"
Pria itu melepaskan tangan Pyskos dari lehernya. "Ada hal yang harus ku lakukan."
***
"Levi-Heichou." Ucap Jean yang datang bersama Marlowe dan Hitch. Tanpa bertanya Jean sudah tahu apa yang akan Levi tanyakan. "Sudah, mereka cukup meyakinkan." Marlowe dan Hitch memberi hormat tangan kanan berada di atas jantung. "Begitu, jadi kalian sudah siap?" Marlowe dan Hitch mengangguk yakin.
"Jadi informasi apa yang akan ku dapat dari kalian?" Ucap Levi.
"Ada pos penjagaan tidak jauh dari sini, pos itu ada di barat daya. Mungkin hanya beberapa ratus meter saja dari sini." Levi menatap Marlowe, ia menunggu Marlowe menyelesaikan ucapannya. "Sepertinya mereka cukup tahu tentang Keberadaan Eren dan Historia." Levi sedikit terkejut, ia langsung berdiri. "Baiklah ayo kita ke sana."
Mereka berjalan sekitar 500 meter, mereka berjalan tanpa hambatan dari polisi militer. Sepertinya yang di katakan Marlowe benar, pos penjagaan ini tidak begitu ketat, buktinya saja mereka berjalan tanpa di awasi oleh siapapun.
Tinggal beberapa puluh meter lagi, mereka sampai di pos penjagaan yang hanya di jaga tidak sampai 10 orang. Levi memperhatikan dulu sekitar nya. "Jadi itu pos nya?" Tanya Levi.
Marlowe mengangguk. "Di sana adalah pos penjagaan yang paling lemah penjagaannya." Ucap Marlowe, Levi melirik ke kanan dan ke kiri, seperti nya menyerang pos itu adalah hal yang mudah. "Baiklah, kami akan mengurus mereka. Kalian kembali lah ke tim kalian, sebelum mereka curiga." Marlowe dan Hitch mengangguk, mereka berdua meninggalkan Levi dan pasukan nya. "Marlowe, Hitch kalian sangar membantu." Ucap Levi. Mereka berdua mengangguk lalu memberikan salam persembahkan jantung. "Ya!" Ucap mereka berdua.
Levi menatap Garou, terlihat Garou hanya menatap pos itu dengan menopang pipinya. "Garou, kau serang pos itu." Garou diam, ia menggaruk pipinya, lalu menguap. "Mager, aku pengen tidur." Garou menolak perintah dari Levi.
"Cih, cepetan lah, dasar babi." Garou menghembuskan nafasnya, ia menatap ke arah gadis berambut coklat. "Namanya siapa ya, mereka memanggilnya gadis kentang. Oi gadis kentang." Bukan cuma Sasha yang menengok, tapi yang lain ikutan menengok. "Kalau kau bisa menangkap orang berkumis itu, aku akan membawakan daging bakar lagi malam ini." Sasha terkejut mendengar ucapan Garou, tapi tidak dengan Levi, ia nampak kesal dengan Garou. "Benar?!!!" Sasha berdiri, Garou mengangguk. "Benar?!!!" Sasha maju selangkah, Garou mengangguk. "BENAR?!!!!" Sasha langsung berlari, Garou menghembuskan nafas pasrah. "I-Y-A!" Kali ini Sasha yang mengangguk, ia mempersiapkan dirinya.
"Aku ikut!" Connie berdiri, ia bersiap juga bersama Sasha. "Garou, siapa yang aku suruh?" Levi melirik sinis Garou, sedangkan yang di lirik, acuh tak acuh. "Huuuuuuu! Aku mager kapten lipai!" Ucap Garou yang cemberut, sambil memegangi kedua pipinya.
Levi berdecak, tapi ia berpikir jika Sasha yang melakukan nya, mungkin tidak masalah. Tapi Levi merasa ada yang aneh, kenapa Garou menyebut pria berkumis. "Garou, bisa kau jelaskan maksud dari pria berkumis itu?" Garou menatap tenda yang berada di batas wilayah penjagaan. "Hahhhh, kau lupa aku bisa melihat dari jauh? Kalau cuma tenda seperti itu mah, sama saja seperti di tutupi oleh plastik transparan." Ucap Garou.
KAMU SEDANG MEMBACA
OMINOUS THE FUTURE
Fanfic"Follow me Garou, your strength potential for me destruction off world" Attack on Titan: Hijime Isayama One punch man: Story by One art by Yusuke Murata