Penyelamatan kadet 104 di kastil Utgard berjalan sesuai rencana. Walaupun ada beberapa korban, tapi setidaknya para anggota baru sudah berhasil terselamatkan.
Mereka sekarang berada di tembok Rose.
Awan sudah menggelap, tanda tanda hujan turun mulai terlihat. Para pasukan sudah berada di atas tembok, beberapa orang berjaga kalau ada Titan abnormal mereka bisa bersiap menyerang.
"Pelan pelan! Bawa pelan pelan ya!" Tandu Ymir perlahan terangkat ke atas dinding. Luka yang di terima Ymir sangat parah. "Bagaimana keadaan Ymir. Sebenarnya bagaimana kondisinya?" Gumam Eren.
"Tangan kanan dan kakinya putus di gigit.... Dan organ dalamnya hancur seperti telur kocok. Kalau orang biasa, pasti sudah mati." Ucapnya. Eren yang mendengar itu, hanya bisa menatap Ymir.
"Orang biasa ya?" Eren menatap sekeliling nya, ia mencari seseorang yang belum naik. Terlihat tangan kekar berusaha untuk naik.
Eren dengan cepat menghampiri orang tersebut, ia mengulurkan tangannya. "Reiner! Pegangan!" Eren menarik Reiner agar ia mudah untuk memanjat dinding.
"Tolong percayalah! Aku berkata jujur! Ymir berubah menjadi Titan dan bertarung melawan Titan lainnya untuk melindungi kami! Dia tidak memikirkan nyawanya sendiri, itu membuktikan kesetiaannya pada kami, rekannya! Memang benar keputusan nya sampai sekarang tidak bisa di maafkan. Dia mungkin tahu sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia, tapi dia tutup mulut! Aku berpikir kalau dia tidak mengatakan apapun demi melindungi dirinya. Tapi .. dia sudah berubah! Ymir adalah sekutu umat manusia! Aku kenal Ymir lebih dari siapapun. Dia orangnya lebih sederhana daripada yang terlihat!" Setelah ngomong panjang lebar, Hanji hanya mengangguk.
Hanji memulai mempertimbangkan penjelasan Historia. "Begitu ya. Tentu saja aku berharap bisa membangun kepercayaan dengannya. Di samping keputusan nya, informasi yang dia punya adalah harta berharga bagi umat manusia. Kuharap hubungan kita baik." Hanji mencoba menghibur Historia, ia tahu Historia mencurigai nya kalau Ymir akan di tahan.
"Tapi... Meskipun dia orang yang sederhana, dunia ini semakin membingungkan setiap hari nya." Hanji dan Historia berjalan menghampiri Ymir.
Hanji menolehkan kepalanya, ia menatap Historia yang berada di belakangnya. "Kau bilang ... Namamu Historia Reiss kan?"
"Ya, benar." Jawab Historia.
"Reiss, keluarga bangsawan itu?" Historia berhenti berjalan, ia menundukkan kepalanya. Ia terlihat ragu untuk menjawab pertanyaan Hanji. "Ya."
"Begitu." Hanji berhenti, ia berbalik menghadap Historia. Ia memegang pundak Historia. "Salam kenal ya Historia." Ucap Hanji dengan senyuman khasnya.
Historia mengedipkan matanya, ia sedikit melongo mendapatkan sambutan hangat dari Buntaichou. "Ya."
Garou berjalan mendekati Hanji, langkah kakinya terdengar oleh Hanji. Hanji menatap Garou dan tersenyum miring. "Apa kau mau tidur?" Garou menatap ke arah bawah dinding, lalu ia menatap langit. "Aku merasakan sesuatu yang aneh." Hanji memiringkan kepalanya, ia tidak tahu apa yang Garou maksud. "Aku merasa ada suara di kepalaku, udah beberapa kali. Tapi suara itu hanya memanggil nama ku."
Hanji berjalan mendekati Garou, ia menepuk pundak Garou. "Sudahlah, kemungkinan karena kau gagal tidur." Moblit mengikuti Hanji. "Misi kita sebenarnya.... Adalah menutup lubang dinding ini."
![](https://img.wattpad.com/cover/325451317-288-k592320.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OMINOUS THE FUTURE
Fanfiction"Follow me Garou, your strength potential for me destruction off world" Attack on Titan: Hijime Isayama One punch man: Story by One art by Yusuke Murata