Heading Southwest

31 7 0
                                    

"Jika kau ingin kekuatan besar, manfaatkan lah dia yang memiliki kekuatan surgawi itu."

"Apa itu kekuatan surgawi?

***

Garou menatap bingung, lubang yang berada di sisi atas dinding itu. Ia sedikit terkejut dan juga kebingungan. Entah kenapa pertanyaan yang ia ajukan sendiri, terjawab sekarang. Apa isi dinding ini.

"Oi, yang benar saja?" Para pasukan pengintai yang berada di dekat Garou, kebingungan dengan ucapan Garou barusan. "Ada apa Garou?"

Garou menunjuk apa yang dia lihat. "Apakah itu adalah wajah?" Anggota pasukan pengintai melihat apa yang Garou tunjuk. Mereka semua membulatkan mata mereka. "Hei, lihat itu, apakah itu?"

Garou membulatkan matanya, ia bisa melihat dengan jelas kalau mata itu bergerak menatap ke arah nya. "Itu, Titan kan?"

"Apa, kenapa Titan ada di dalam dinding?"

"Tidak mungkin." Suara suara panik mulai terdengar, Garou menatap ke arah belakang. Pandangan terfokus menatap Hanji yang juga terkejut mengetahui hal ini. "Oi Hanji, apa Titan hidup?"

Semua orang menatap Garou, mereka bertanya tanya apa maksud dari ucapan Garou. "Apa yang kau katakan Garou?" Garou menatap sumber suara. "Hidup? Kau bilang Titan itu hidup?"

Garou sedikit berdecak, ia menunjuk ke arah Titan itu. "Kau tidak lihat, itu matanya gerak." Hanji berlari kecil menghampiri Garou, ia menajamkan matanya untuk melihat apa yang Garou ucapkan tadi.

"Ketua regu, apa perintah mu?" Tanya Moblit. Hanji masih fokus menatap wajah Titan yang berada di balik dinding. "Hah? Tunggu dulu?"

Hanji mendadak bisu, ia masih terfokus menatap wajah Titan itu. "Apa Titan itu berada di sana karena kebetulan? Ataukah..... Apa ini artinya?" Hanji beralih menatap Garou, keringat dingin mulai bercucuran. "Ga-garou kau bilang itu hidup?"

Garou mengangguk, ia mencoba meyakinkan Hanji. "Kau tidak lihat itu matanya gerak." Pundak Hanji tiba-tiba di tepuk oleh seseorang. Secara mendadak Hanji segera menatap siapa yang menepuknya. Seseorang berpenampilan seperti pendeta, tengah terengah-engah menarik nafas, seperti nya ia abis berlari.

"Pendeta Nick?" Ucap Hanji, pendeta itu mengelap keringat nya ia menatap Hanji. "Pokoknya apa saja.... Jangan sampai Titan itu terkena sinar matahari!" Hanji terlihat masih belum konek, Garou sedikit memiringkan kepalanya. Ia sedikit bertanya-tanya apa yang terjadi jika terkena sinar matahari.

Kabel di otak Hanji sudah tersambung, ia mengerti apa yang di maksud pendeta Nick. "Semua tutup Titan itu dengan apa saja, apakah ada kain yang besar?!" Moblit mengangguk. "Ada ketua regu." Seru Moblit.

Hanji menganggukkan. "Yosh, sekarang tutup Titan itu, pokoknya jangan sampai terkena matahari."

Hanji mengelap keringat nya, ia menepuk kedua tangannya. "Baiklah.... Bukankah sudah saatnya anda menjelaskan tentang ini, sebenarnya Titan apa ini? Kenapa di dalam dinding ada Titan?" Garou sedikit melirik pria yang di panggil pendeta itu, ia sedikit menyipitkan matanya. "Ahhh satu lagi, siapa otak yang mengendalikan tempat ini?"

Hanji sedikit tersentak kecil, ia menatap Garou mencari tahu apa maksud Garou barusan. "Yahhh aku merasa sedikit Dejavu, tempat ini mirip seperti asosiasi sampah itu." Hanji sedikit menunduk kepalanya, ia beralih menatap Nick. "Lalu, kenapa anda merahasiakannya selama ini?"

Nick diam, ia masih terus menatap dinding yang baru saja di tutup. Ia sedikit menghela nafas sejenak, ia berdiri. "Aku ini orang sibuk... Gereja dan pengikutku semuanya sudah binasa! Semua ini salah kalian! Aku akan menuntut ganti rugi! Antar aku ke bawah!" Hanji menatap tajam Nick, ia sudah kehabisan kesabaran.

 OMINOUS THE FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang