Kenny sedikit tersentak, ia tersenyum miring melihat Garou yang seperti pembunuh. "Heh, ternyata kau masih punya anak buah yang berbahaya ya?" Levi melirik Kenny, ia tidak menyahuti perkataan Kenny. "Masih ada, kau ikutin mereka, aku akan mengurus si tua Bangka ini." Mendengar kata tua Bangka, Kenny terkekeh, ia lupa mengajarkan kepada cebol satu ini sopan santun. "Heh, aku lupa mengajarkan hal itu padamu, ya tapi aku tidak peduli. Kalau kamu menerobos sampai jauh, akan repot."
Kenny merelod senjatanya, ia mengangkat senjatanya dan menodongkan ke arah Levi. "Mau bagaimana lagi, ayo bermain!" Kenny bermanuver memutari pilar untuk mengecoh Levi. "Peropero, dor!" Sebelum Kenny menarik pelatuk nya, ia kehilangan Levi dari balik pilar.
Levi langsung berada di hadapan Kenny dan mengayunkan pedangnya, tapi dengan cepat Kenny menahan pedang Levi sebelum kena wajahnya. "Kamu bersemangat sekali, ya!" Kenny langsung menebak Levi, tapi tidak ada satupun peluru yang kena.
Mereka berdua sedikit menjauh, memberikan jarak untuk serangan selanjutnya. Di depan Levi, terlihat Mikasa yang sedang bermanuver bersalaman dengan anak buahnya Kenny, tapi ga kena.
DUAR!
Satu pilar hancur di sebabkan oleh Garou yang memukulnya terlalu kuat. Levi mendekati Kenny lagi, ia memperpendek jarak antara keduanya. "Masih mau bermain, ya? Dasar!" Kenny tersenyum licik, ia memutar di balik pilar.
Levi langsung kehilangan Kenny, ia sepertinya melupakan sesuatu. "Sudah kuajari kan? Saat mengejar musuh, jangan hanya melihat ke depan!" Kenny mengarahkan senjatanya, ia menembak papan kayu untuk mengganggu Levi.
Levi sedikit kehilangan keseimbangan, ia berhenti di salah satu pilar, namun Kenny dengan cepat mengarahkan pisaunya untuk menusuk Levi. Tapi yang kena hanya pipi kirinya.
Levi berdecak, ia sedikit menjauh dari Kenny, tapi Kenny tidak membiarkan itu, ia mengarahkan senjatanya untuk membunuh Levi. Dengan sigap Levi berbalik melemparkan satu kantung minyak ke arah Kenny.
Kenny langsung menembak kantung air tersebut, dan meledak. Levi tidak mau kehilangan kesempatan, ia menerobos api tersebut dan mengayunkan pedangnya ke arah Kenny, tapi Kenny langsung menahan serangan Levi.
Perbedaan kekuatan yang utama, Levi berhasil menebas Kenny di bagian perutnya. Merasa sudah batasnya, Kenny pergi mundur dulu. "Dasar bodoh! Sakit tahu!" Kenny mundur bersama Levi yang mengejarnya.
Garou menyapu tangan nya, ia sudah membereskan keroco yang tersisa, tidak akan dari mereka yang selamat. "Garou Hange-san mengejar perempuan yang bersama Kenny, kau ikutin hange-san!" Teriak Mikasa dari kejauhan yang terdengar samar-samar, tapi karena ini Garou ia bisa mendengar dengan jelas. "Iyeee tenang aja." Garou berlari ke arah Hange yang cukup jauh darinya.
Ia melihat Hange yang ingin menebas wanita itu, Garou berniat membantu tapi melihat Hange yang sudah ahli, yaudahlah biarin aja. Garou sedikit memelankan larinya, ia mencari sisa pasukan Kenny atau bala bantuan yang datang.
Garou celingak-celinguk. "HANGE-SAN!" Garou terkejut, ia melihat ke arah Hange berada, tiba tiba Hange sudah terkapar langsung berlari. "Oi, ku kira menang, tahu tahunya menangis." Ia melihat pundak kanan Hange terluka cukup parah.
"Seluruh pasukan mundur ke titik pertahanan!" Garou mendengar suara perintah, ia melihat sisa pasukan yang berhasil selamat mundur ke arah lebih dalam ruang bawah tanah tersebut, ia berdecak ia gagal memburu para keroco itu.
Levi dan yang lainnya datang menghampiri Garou. "Hange-san!" Sasha langsung mengeluarkan kain untuk menutup luka Hanji, ia mengambil alkohol untuk menghentikan pendarahanannya. "Apa yang kau lakukan? Aku menyuruhmu untuk membantunya." Ucap Mikasa di tengah kepanikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OMINOUS THE FUTURE
Fanfiction"Follow me Garou, your strength potential for me destruction off world" Attack on Titan: Hijime Isayama One punch man: Story by One art by Yusuke Murata