2. PERASAAN

564 62 0
                                    

"Miu, tersenyumlah." Amisi menepuk pundak ku.

Apa bisa aku tersenyum di saat keluarga kami bertemu dengan keluarga Flint? Aku menghabiskan makanan ku dan membungkuk pamit pergi. Wajah mereka nampak terkejut tapi aku tidak memperdulikannya lagi. Selama ini aku berusaha belajar tata cara Kerajaan Carver. Para bangsawan, para rakyat, semua hal yang menjadikanku seorang putri mahkota. Nyatanya itu adalah angan-angan ku saja.

Tidak ada yang benar-benar ingin aku jadi seorang putri di kerajaan ini. Mereka menerima Amisi dengan senyuman terbuka. Flint juga terlihat begitu senang saat melihat Amisi. Mata yang penuh cinta itu, dia tidak melihatku seperti itu.

Kerajaan ini memang yang diinginkan Amisi. Aku tersenyum dan berjalan menelusuri jalanan yang ada. Sebentar lagi mereka akan menikah. Tidak perlu menunggu dua bulan yang dijanjikan. Pernikahan mereka dipercepat di bulan ini. Aku tidak memiliki kesempatan apapun untuk membuat Flint jatuh cinta padaku.

Aku hanya gadis bodoh.

Sampai detik ini pun Amisi dan Flint tidak pernah mengatakan apapun padaku. Mereka hanya saling menatap satu sama lain dan membuatku jadi seonggok boneka.

Itu menyakiti hatiku untuk kesekian kalinya. 

Aku menatap pantulan wajahku di air danau. Amisi lebih cantik dariku. Dengan rambut halusnya, wajah berkilau, dan mata hitamnya itu. Aku mengusap hidungku. Aku hanya itik bersamanya. Rambut yang mudah kusut, wajah yang terkena banyak sinar matahari, dan mata ungu ini. Aku mengusap mataku. Bahkan aku hanya mampu menarik satu laki-laki selama hidupku.

"Hiskkk..."

Air mata jatuh ke air danau dan menghapus pantulan wajahku. Ini baru terlihat ada wajah cantik. Ikan air berenang keluar dan bermain-main disekitar ku. Mereka membuat gelembung-gelembung kecil yang terbang ke udara.

"Hiskkk... Syortttt..."

Aku akan meminta Helga untuk meriasku saat pesta pernikahan mereka. Setidaknya aku bisa bertahan untuk melihat wajah Flint saat menikah. Aku akan pulang lebih dulu. Aku tidak mau ikut pesta mereka.

🌱🌱🌱

Sayangnya, aku tidak sanggup berada disana. Aku duduk di atas pohon dan melihat semua rakyat yang menyambut putri mahkota mereka. Amisi sangat cantik bersanding dengan Flint. Mereka seperti cerita yang sering dibaca Amisi untukku. Aku memakan apel dan menatap mereka yang melakukan parade. Besok, aku ingin menikah dengan sihir bunga mawar yang terbang di udara. Saat itu aku akan membuat bunga-bunga itu berubah menjadi kupu-kupu yang terbang di langit.

Dukk...

"Arkk..."

Aku mengintip ke bawah. Apa dia baik-baik saja? Aku memakan apel merah ini lagi dan membersihkannya dengan bajuku. Rasanya lebih enak daripada memakan makanan yang didepanku ada wajah bahagia Amisi. Dia sama sekali tidak membuatku merasa bahagia. Aku ingin menjambak rambutnya dan mencakar wajahnya. Atau aku ingin mengganggu mereka malam ini. Dengan sihir gelap, aku ingin mereka tidak akan melihat apa-apa.

"Hahaha..."

"Apa kau merasakan ada tawa jahat?"

"Sepertinya pohon ini berhantu."

Dukk...

"Lari!!"

Apa mereka kira aku hantu?

Apel ini sangat enak, mungkin aku akan menghabiskan banyak waktu di tempat ini sampai malam hari. Mereka tidak akan mencariku, karena aku adalah pengantin yang tidak diinginkan. Amisi juga tidak ingin melihatku membuat keonaran. Apa mungkin aku harus meracuni makanan mereka?

Biji apel bisa membunuh setidaknya satu orang. Aku harus menghaluskannya dan membuatnya menjadi racun bagi seseorang.

"Hahaha..."

Sepertinya aku sudah dirasuki oleh hantu pohon ini. Aku melompat turun  dan melambaikan tangan pada ayah dan ibu. Mereka menatapku dan melambaikan tangan mereka. Setelah pesta malam ini, aku akan pulang dan tidak akan lagi berada di sini.

Brakk...

Brakk...

Aku memukul pohon apel bertubi-tubi. Aku adalah manusia yang gagal.

Tidak ada yang menyukai wanita yang gagal. Aku menatap pohon apel dan memeluknya erat. Hanya pohon ini yang mengerti, aku tidak akan lagi merusaknya. Tangan ku menyentuh pohon ini dan mengembalikan kembali apa yang telah diberikannya padaku. Buah merah keluar dengan sangat lebat.

Mari kita jadi pencuri makanan di pesta pernikahan kakakku tercinta.

🌱🌱🌱

Berapa banyak kaki yang berada di sini? Aku memakan sepiring kue yang paling diincar oleh para tamu. Ini adalah kue kerajaan yang paling enak dan berharga. Aku tidak akan membiarkan mereka mengambil ini semua.

"Lihatlah mereka, mereka sangat serasi!"

"Aku tidak menyangka putra mahkota Flint akan menikahi Putri Amisi. Aku sangat mendukungnya daripada bersama Putri Miu, pembuat onar itu."

"Apa dia bersembunyi dan menangis?"

"Hahaha... Mungkin saja. Siapa yang bisa tahan melihat orang yang dianggapnya sebagai suami menikahi kakaknya sendiri."

Aku memainkan jariku dan membuat angin disekitar mereka. Baju mereka mulai mengembang dan terangkat oleh angin besar.

"Arghttt..."

Itu pasti memalukan mereka. Aku harus segera pergi. Aku mengendap-endap dan menutup tubuhku dengan embun yang mengaburkan pandangan orang-orang. Itu balasan ku untuk kalian. Aku membawa lagi satu piring besar kue dan melompat ke atas pohon. Disini bisa melihat orang-orang saling berbicara mengenai insiden baju terbang.

Salah siapa memanggil namaku?

Aku memakan kue ditemani alunan lagu dan orang yang berdansa. Dansa pertamaku hanya untuk Flint, aku tidak tahu kenapa orang-orang merayakan upacara kedewasaan. Jika begitu, aku sudah terlambat satu tahun. Apa ayah akan membuatnya? Aku ingin kue ini, ini enak sebagai santapan harimau-harimau kami di rumah.

Seseorang membuka pintu dan berjalan ke arah balkon. Wajahnya sangat kusut dengan kantong mata yang begitu hitam. Kami hanya jadi bahan cemoohan orang-orang di dalam.

"Sttt... Sttt..."

Dia menengok ke segala penjuru dan menemukanku yang tersenyum padanya.

"Miu?"

"Hallo! Bagaimana kabar kekasih kakakku yang ditinggalkan untuk menikahi putra mahkota?"

Eckhart tersenyum masam. Dia lebih menderita daripada aku. Percuma saja setahun yang lalu dia melamar Amisi. Nyatanya kakak lebih memilih putra mahkota daripada seorang pangeran ke tiga dari negara ini. Harusnya dia melamar kakakku lebih dulu dibandingkan Flint.

Mereka bersenang-senang di dalam sana tanpa tahu perasaan kami berdua.

"Apa kau ingin mengajukan perang?" Aku memakan kue ku.

Jika iya, aku akan membantunya merebut takhta.

"Jangan mengada-ada!"

Kenapa dia tidak berani melawan kakaknya? Meski Eckhart adalah hasil hubungan di luar pernikahan raja. Dia tetap adik Flint. Aku kasian padanya.

"Ayo, kita menikah!"

🌱🌱🌱

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Second Lead ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang