28. TERBANGUN

260 44 1
                                    

Ini sudah ketiga ramuan. Tidak ada yang berhasil membangunkan tubuh Eckhart. Keadaan tubuhnya sudah kunormalkan. Tapi dia tak kunjung bangun juga. Aku sudah lelah membuat banyak ramuan di atas tempat ini. Apa aku harus membangunkannya seperti seorang putri?

"Hey! Eckhart! Jika kau tidak bangun setelah ramuan ini, aku akan membuangmu ke bawah." Aku menuangkan ke mulut Eckhart. 

Semoga ini berhasil. Aku sangat lelah membuat banyak ramuan.

"Ugh..."

"Eckhart?"

"Miu? Kenapa kita disini? Kemana bajumu pengantinmu?"

"Aku sudah membuangnya. Kau tahu, ternyata Leight yang selama ini membunuh pengantinnya. Dia mengatakan bahwa aku adalah wanita cantik dan menggoda. Malam ini dia hampir melakukan perbuatan menjijikan padaku. Dia bahkan sudah memeluk dan mencium rambutku ini. Aku harus membersihkan tubuhku dengan bunga dan air tadi. Udara disini sangat dingin sampai aku menggigil saat membuat ramuan untukmu bangun dari racun."

"A-pa?"

Wajah Eckhart sangat terkejut, aku tahu dia akan merasa bersalah kembali. Tapi ini juga salahku. Aku justru menawarkan bantuan pada Leight. Tidak kusangka dia sangat jahat melebihi Amisi. Binatang jahat sepertinya tidak akan mendapatkan cinta sejati sampai kapanpun. Dia akan mati disana dengan para arwah calon istrinya.

"Tenang saja, aku sudah mengutuknya. Dia tak akan lagi bisa membunuh pengantinnya lagi. Kau juga sudah bangun, jadi kita aman Eckhart!"

"Tapi, aku terkena racun saat menjagamu."

"Tidak apa-apa, ini di luar rencana kita. Tapi kenapa kau duduk diujung kamar?"

"Ah, itu. Aku... Merasa tidak bisa menjagamu di atas tempat tidur. Jadi aku menunggu sampai pembunuhnya datang dan menusuknya dari belakang. Tidak kusangka Leight sangat jahat sampai berniat melakukan sesuatu padamu. Apa dia melakukan hal gila lainnya? Apa kau ingin aku kembali dan membunuhnya? Apa yang bisa kulakukan untuk menebus semua ini? Kau pasti sangat ketakutan tadi. Maafkan aku, Miu."

"Dibanding ketakutan, aku lebih marah pada Leight. Kau tidak perlu melakukan apapun. Aku sudah menghukum dirinya!"

"Bagaimana Leight memelukmu?"

Apa dia ingin tahu? Itu sedikit vulgar untuk dikatakan pada Eckhart yang polos. Tapi itu akan menyenangkan jika melihat wajah memerah Eckhart lagi.

"Dia membuka bajunya dan memperlihatkan otot di tubuhnya. Dia menarik tanganku dan memelukku erat sampai aku bisa merasakan detak jantungnya." Aku menutup wajahku malu.

Jika dia tidak menjadi seorang pembunuh. Mungkin aku akan memasukkannya ke dalam daftar pasangan untukku. Apa aku menyukai tipe seperti Leight? Dia adalah ahli ****.

"A-pa?" Eckhart memegang pedangnya.

"Iya. Sebelum itu dia sudah berada di atasku dan menyentuh wajahku. Aku sangat terkejut, kukira dia adalah kau yang mencoba membangunkanku. Saat itu aku seperti berada di kurungan seseorang." Aku memalingkan wajahku.

"Benar-kah?"

"Iya Eckhart! Dia mencium rambutku ini juga, aku sangat malu."

"Beraninya dia. Kembali ke sana lagi, Miu. Akan mencabik tubuhnya sampai dia merasakan kesakitan dengan pedang ini. Aku akan memotong-motong tubuhnya terutama bagian **** lebih dulu. Setelah itu aku akan membuang potongan tubuhnya ke seluruh penjuru kerajaannya dan menggantungkan kepalanya di pintu gerbang. Aku akan menunggu sampai anjing jalanan memakan bagian tubuhnya dan menjadi kotoran yang akan dibuang ke tempat para kotoran lainnya."

Kenapa harus sampai ke bagian kotoran? Dia bisa berhenti di saat pada anjing memakan tubuhnya.

"Sudahlah, Eckhart! Lagipula menyiksanya lebih dulu adalah pilihan yang terbaik."

"Tapi dia sudah..."

"Sttt... Tidak perlu di perpanjang. Aku tidak apa-apa."

"Tetap saja Miu!"

"Jika mau ingin bertanggunjawab. Peluk aku saja!"

Aku memeluk Eckhart dan menyembunyikan wajahku pada dadanya. Aku hanya butuh ditenangkan saja. Meski aku tidak takut, aku merasa jijik pada Leight. Aku ingin seseorang menenangkanku saja. Aku hanya butuh itu. Seperti Chuma yang memelukku saat itu. Jika dia ada, pasti Chuma akan terbang dan melakukan apa yang Eckhart katakan.

"Aku sudah membaik. Kita akan beristirahat di tempat yang lebih baik. Aku juga ingin tidur lagi. Hoamm..."

"Aku akan menjagamu."

🌱🌱🌱

Eckhart sangat menjagaku saat aku tertidur. Dia tidak pergi atau membeli makanan untuknya. Dia terus menungguku sampai aku terbangun di siang ini. Ketika kami makan bersamapun dia tak henti-hentinya menjagaku. Dia selalu menawarkan tangannya untuk kugenggam. Aku tahu dia merasa bersalah, tapi ini sudah cukup banyak hal yang dia lakukan untukku.

"Kau mau memakan sesuatu lagi?"

Aku sudah sangat kenyang. Lebih baik kami memakan sesuatu yang manis seperti kue.

"Ayo beli kue dan minum teh bersama."

"Apa kau menyukai semua kue dari Carver?"

"Ya, aku sering memakan kue dari Carver. Tak ada yang seenak dan selembut kue dari sana. Bahkan Ruby tidak memiliki kue Carver. Apa kau menyukainya juga?"

Terutama kue saat pesta pernikahan yang kucuri waktu itu. Itu adalah kue yang terbaik di kerajaan dan semua mengincarnya.

"Kue apa yang kau tinggalkan di pohon waktu itu. Aku dituduh sebagai pencuri kue."

"Pfttt... Hahaha... Sudah kuduga, itu kue paling diincar semua orang. Aku mengambilnya, kau harus menikah dan membuat banyak kue itu. Kue itu hanya disajikan saat pesta penting. Aku ingin memakannya saat kau menikah nanti."

Mencuri semuanya tentu saja! Hahaha...

"Kenapa harus menunggu aku menikah? Kita bisa membuatnya bersama dan memakannya. Jika kau tahu resepnya, aku ingin membuatnya. Jika kau mengatakan kue itu enak, aku ingin memakannya  juga."

"Kau seperti ingin sekali membuatnya untukku dan memakannya bersama. Jika kita berhasil merampas pulau penyihir. Kita akan melakukannya, pertama kita harus pulang ke Carver dan mencuri resepnya dari kepala koki."

"Itu mudah."

"Kau yang akan memasaknya, aku hanya perlu menunggu saja. Aku tidak bisa membiarkan orang kesulitan saat memakan kue ku. Aku hanya penyihir yang bisa membuat ramuan."

"Kau hanya perlu diam dan menungguku saja."

"Janji?"

Aku menatap Eckhart lekat. Jika aku membuat kue, kue itu bisa saja mengutuk seseorang yang memakannya. Mungkin berubah menjadi katak atau ular. Aku tidak ingin itu terjadi padaku. Bisa-bisa aku dihukum karena mencoba membuat ramuan jahat pada orang lain.

"Aku Eckhart berjanji untuk membuat kue paling enak di dunia kepada Miu."

"Ah... Jika kau katakan pada seorang wanita, dia pasti akan senang dan tersipu malu. Kau sudah memiliki kemajuan untuk merayu seorang wanita. Aku adalah guru yang hebat."

"Dan aku adalah murid yang pintar."

Kami adalah murid dan guru yang luar biasa.

🌱🌱🌱

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Second Lead ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang