55. MENIKAH

433 39 8
                                    

Pada kenyataannya setelah kami kembali dari suku bar-bar. Chuma menculik dan membawaku pergi. Dia tidak mengizinkanku untuk kabur dari kamar. Bahkan banyak penjaga yang berjaga di setiap sisi ruangan. Selama seminggu aku tidak dapat bertemu atau mengirim pesan padanya. Bahkan kabarnya saja aku tidak mendengarnya. Waktu kuhabiskan dengan menyiapkan pernikahan dan itu sangat melelahkan.

Orang-orang lebih sibuk pagi ini. Aku harus merias wajahku dari pagi dan mencoba gaun pengantin Ruby. Mungkin Eckhart akan terkejut melihat ini. Aku akan keluar setelah Eckhart mengucapkan janji pernikahan di depan ayahku. Aku hanya perlu menunggunya dengan berbagai bunga ditanganku.

"Putri Miu! Selamat!" Helga datang dengan wajah penuh kegembiraan.

Eckhart melakukannya dengan baik. Aku dibantu Helga pergi ke tempat pernikahan. Semua orang berkumpul di tempat ini, banyak orang yang kukenal termasuk orang-orang yang aku dan Eckhart temui di sepanjang jalan menuju pulau penyihir. Guru juga datang dan tersenyum padaku. Aku berjalan menatap Eckhart menggunakan pakaian Ruby duduk disana dengan mengusap wajahnya.

Apa dia menangis lagi?

"Semua orang mengagumi putri!" Helga berhenti menuntunku.

Eckhart turun dan mendekati ku dengan wajah memerah. Dia mengusap wajahnya berkali-kali sampai kami terdiam di tempat ini.

"Eckhart!"

"Hmm? Hiskkk... Kau cantik sekali Miu! Apa benar-benar menjadi istriku?" Eckhart menunduk dalam.

"Siapa lagi? Ayo, Eckhart! Masih banyak acara untuk kita."

Eckhart menuntunku untuk naik ke atas. Dia menggenggam tanganku dan membantuku untuk duduk lebih nyaman dengan gaun ini. Kami harus bertahan sampai acara selesai, mungkin sampai malam hari. Ada banyak tamu undangan yang datang. Sebenarnya aku ingin kabur saat keadaan mulai tidak kondusif.

"Aku pria paling beruntung di dunia ini." Eckhart tersenyum menatap orang-orang.

"Kenapa?"

"Mendapatmu wanita tercantik. Mereka sangat iri padaku."

Aku mengangguk saja, Eckhart adalah Eckhart.

"Jika kau lelah, ayo kita pergi saja. Acara ini telah selesai saat aku menikah denganmu. Kita bisa mengabiskan waktu lebih lama berdua, aku hampir gila tidak bertemu denganmu seminggu ini. Setiap aku ingin melihatmu Chuma dan Dixon menghalangiku dengan sihir mereka. Bahkan saat aku ingin melompat melewati jendela. Seperti ada penghalang yang menghalangiku masuk. Aku tidak bisa melakukan apapun selain melihatmu dari kejauhan. Aku hampir menyerah dan menyerang mereka yang mencoba melarangku. Harusnya kita menikah saja di desa ibuku. Maksudku, ya. Aku ingin kau tahu aku sudah berusaha keras untuk mendatangimu. Miu..."

"Aku tahu. Aku mencintaimu!" Aku mencium pipi Eckhart.

Kenapa dia tidak lakukan saja sejak tadi? Eckhart memalingkan wajahnya yang memerah. Dia menutup wajahnya dengan tangannya. Apa dia merasa malu? Kami sudah menikah, kami suami istri.

"Lihat aku, Eckhart!" Aku menyentuh wajah Eckhart.

"Hmm? Kenapa bajumu seperti itu? Apa itu tidak terlalu terbuka?" Eckhart menunduk.

Pakaian pernikahan Ruby memang seperti ini. Bagian depan memang terbuka dan bagian bawah memperlihatkan kaki pengantin wanita. Itu hal lumrah di Ruby. Kami cukup frontal untuk orang-orang dari kerajaan lain. Eckhart membuka baju luarnya dan menutupi bagian bawah tubuhku.

"Ini milikku!"

"Hah... Saat Amisi menikah juga seperti ini. Baju kami sama Eckhart!"

"Tidak! Saat Amisi memakainya itu telihat biasa saja. Tapi saat kau memakainya entah kenapa itu sangat cantik dan menggodaku. Bagaimana mereka bisa memberimu pakaian seperti ini?"

Second Lead ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang