3. DUA HATI

544 59 0
                                    

"Ayo, kita menikah!"

"Apa?" Wajah Eckhart begitu syok menatapku.

Aku menahan tawa yang akan meledak. Kenapa dia seterkejut itu? Aku hanya menawarkan saja, kami adalah dua manusia yang memilki nasib yang sama. Jika seseorang tidak mau bersamaku, aku akan memilih Eckhart sebagai pendampingku. Tidak banyak bangsawan yang berada di pihaknya. Meski dia seseorang pemimpin perang yang berhasil menaklukkan hutan terlarang, dia tetap seorang anak di luar nikah. Aku jadi tahu kenapa Amisi memilih Flint. Dia beraninya melukai hati seseorang. Termasuk aku didalamnya untuk kepentingannya sendiri. Dia tidak bisa disebut sebagai seorang kakak atau kekasih. Dia adalah wanita iblis!

"Aku hanya bercanda. Jika kau bertemu ayah dan ibuku, atau Chuma. Beritahu pada mereka aku pulang lebih dulu. Semoga kau segera bertemu seseorang yang bisa menggantikan Amisi. Kuharap orang itu lebih baik dari kakakku. Sampai jumpa."

Aku terbang dengan pasir burung. Eckhart menatapku dari bawah sana.  Aku lupa mengembalikan piring kue. Mungkin Eckhart akan jadi tersangka kasus pencuriannya.

🌱🌱🌱

"Hah..."

"Miu! Segera latihan lagi!" Chuma melemparkan pedang padaku.

Kenapa aku harus berlatih pedang disaat aku tidak memiliki tenaga setelah pesat pernikahan Amisi meski aku tidak datang. Aku memainkan pedang dan mengangkatnya untuk melawan Chuma. Dia lebih sigap menangkis pedangku.

"Kau curang!"

"Inilah kekuatan sihir. Tidak ada kecurangan dalam latihan ini. Di kehidupan nyata, dunia lebih kejam."

Itu yang guru ku ajarkan dulu. Aku tersenyum dan membuat Chuma menangkis semua seranganku. Dia lebih cepat dan kuat. Aku jadi merasa mempermainkannya.

"Hah... Cukup!" Chuma terkapar di tanah.

"Chuma! Chuma! Kau harus lebih kuat, kau akan jadi raja!"

"Itu jika aku melawanmu sungguhan, kau sudah tertusuk dimana-mana. Kenapa aku tidak ingin melawanku sungguhan? Kau takut?"

"Tidak, aku hanya tidak ingin melukai wajahku ini."

Aku menunjukan wajah seorang dewi pada Chuma. Tidak ada lagi yang lebih cantik dariku di tempat ini. Aku yang berkuasa sekarang. Orang-orang yang menyukai kakakku, akan bertekuk lutut padaku.

"Apa itu kejujuran mu?"

"Apa tidak terlihat?"

"Apa kau sudah mandi?"

"Hmm, aku akan mandi."

🌱🌱🌱

Kehidupan yang membosankan, aku tidak memilki hal yang ingin kulakukan. Tidak ada lagi sihir yang bisa kukirimkan pada Flint. Aku jadi tak bisa bergerak dari tempat tidurku. Berhari-hari hanya ada kabar kebahagian Amisi untuk ayah dan ibu. Dia sangat senang disana bisa tinggal bersama Flint dan diterima oleh masyarakat Carver. Aku bahkan tidak bisa membuat para bangsawan menyukaiku. Aku meremas bantal dan menjadikannya menjadi lautan air liur dan air mata.

"Miu. Ada pergerakkan di perbatasan."

Tubuhku diangkat Chuma dan diseret pergi keluar dari kamarku. Aku merasakan berada di atas kuda yang terpacu dengan berakhir melihat kumpulan orang yang berada di perbatasan. 

"Mereka ingin mengambil batu permata kita." Bisik Chuma.

"Begini saja. Bagaimana kau turun dan berbicara pada mereka?" Usulku.

"Mereka perampok permata! Mereka tidak mau berbicara jika tidak menangkap permata."

Brukk...

Aku menendang tubuh Chuma ke bawah. Chuma berteriak dan menyerang mereka. Para prajurit keluar dari tempat persembunyian mengelilingi para perampok. Bahkan tanpa bantuanku Chuma sudah menyelesaikannya dengan sangat baik.

"Tangkap dan bawa mereka ke penjara!" Teriak Chuma.

"Baik."

Aku memang tidak bisa membantu apa-apa. Chuma membawa tubuhku lagi naik ke atas kuda. Apa tidak ada kegiatan yang mengasyikan? Aku ingin melakukan sesuatu dan tidak berada di rumah. Apa aku pergi ke Carver dan membuat keributan lagi saja. Keributan gaun terbang itu cukup membuat dua orang lady bangsawan trauma. Mereka pantas mendapatkannya setelah berbicara banyak hal padaku.

"Apa kau ingin seperti ini terus?" Tanya Chuma.

"Seperti apa?"

"Lupakan saja putra mahkota itu. Dia tidak pantas untukmu. Seseorang yang memilih meninggalkan wanita yang membantunya saat dia kesulitan dan memilih wanita yang dianggapnya akan membantu kerajaannya tidak pantas untukmu."

"Tapi kau tidak melarang mereka menikah."

"Hah, itu hanya pernikahan politik. Flint mungkin akan sadar bahwa pilihannya salah, Amisi juga akan tahu dia sama sekali tidak mencintai Flint. Meski dia mengatakan akan mencintainya seiring waktu, tapi Eckhart tetap berada dalam bayang-bayangannya. Percaya padaku! Jika kau bosan, kenapa kau tidak pergi mengunjungi gurumu? Kau bisa belajar sihir, mungkin kau juga akan jatuh cinta kepada seseorang disana."

Aku terdiam sepanjang perjalanan pulang. Mungkin mereka akan sadar telah berpaling dari seseorang yang mencintai mereka secara tulus. Tapi mereka sama sekali tidak memperdulikan perasaan kami jika mereka memiliki sedikit perasaan. Baik aku ataupun Eckhart, kami hanya orang-orang yang menjadi pilihan kedua mereka.

Apa aku pergi saja ke pulau para penyihir?

Aku sudah lama tidak bertemu dengannya dan dia tidak pernah membalas pesanku saat aku merasa sakit hati pada seseorang. Mungkin dia punya kutukan atau cara membuat ramuan cinta. Tapi dia tak pernah membalasnya. Aku akan kesana dan memukul guru itu. Beraninya dia juga berpaling dariku.

"Miu, jangan tarik bajuku! Kita bisa jatuh!"

"Arghttt... Aku akan pergi ke pulau para penyihir itu dan menangkap guru. Jika di dunia ini tidak ada laki-laki yang suka padaku, aku akan membuat ramuan cinta pada mereka semua. Hahaha..."

"Lebih baik kau belajarlah daripada membuat barang aneh."

Sekarang aku harus bersiap-siap pergi kesana. Ayah dan ibu tidak bisa melarangku untuk mengelilingi dunia ini.

🌱🌱🌱

Salam ThunderCalp! 🤗

Perjalanan Miu akan segera di mulai!

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Second Lead ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang