"Hahaha... Keturunan kerajaan memang tak bisa ditipu."
Aku menunjuk penampilan Eckhart, rambut pirang dan mata emasnya sangat mencerminkan seorang bangsawan. Meski bajunya hanya baju biasa, dia tetap seorang pangeran. Aku menarik Eckhart keluar dari penginapan kami. Ini luar biasa. Kamu langsung disambut oleh banyaknya orang di sepanjang jalan.
Tempat apa yang akan kami datangi lebih dulu?
"Kau mau makan apa?"
"Aku hanya akan mengikutimu."
Aku menatap Eckhart. Apa dia tidak pernah bersenang-senang dalam hidupnya?
"Kau pernah pergi ke Padali?"
"Hanya urusan kerajaan. Bukankah kita selalu bertemu di istana?"
Aku lupa. Ingatanku memang tidak bagus untuk mengingat. Aku memang bertemu dengan Eckhart, walaupun menjadi seonggok boneka diantara dirinya dan Amisi. Sedangkan Flint berada di jajaran orang yang tak boleh kusapa. Karena dia adalah putra mahkota. Hanya Chuma yang bisa berbincang dengannya. Aku jadi ingin menjadi putri mahkota sejak itu dan bisa berbicara pada calon raja masa depan.
"Kau selalu bersama Amisi. Aku tidak terlalu ingat. Kita harus menemukan sesuatu yang menarik, apa lagi yang kau butuhkan? Aku tidak tahu apa yang dibutuhkan seorang laki-laki saat perjalanan jauh. Jika itu privasi, aku akan memberikanmu uang saja. Kau bisa membelinya sendiri."
"Bisakah kau memberiku beberapa uang. Aku ingin membeli sesuatu."
"Baiklah. Bagaimana jika kita berpencar saja?"
Aku mengeluarkan sekantung uang dan memberikannya pada Eckhart. Itu cukup untuknya berbelanja kebutuhannya sendiri.
"Darimana semua uang ini?" Eckhart menatapku heran.
"Merampok dari perampok. Pakai saja, oh dan ini dia. Tali angin, jika kau dalam masalah atau ingin kita segera bertemu. Kau cukup mengangkat jari kelilingmu ke atas. Aku akan segera datang. Sampai jumpa lagi!"
Aku memberikan tali angin pada jari kelingking Eckhart. Aku dan Chuma sering menggunakannya pada para prajurit jika memasuki hutan gelap. Ini memudahkan untuk menemukan keberadaan satu sama lain. Aku melambaikan tangan dan pergi menyelinap di antara manusia. Aku akan memakan banyak makanan dan membeli persediaan makanan untuk perjalanan kami. Apa makanan kesukaan Eckhart? Aku tidak tahu selain Amisi sering membuatkannya kue dan manisan.
Semua orang juga suka kue dan manisan. Aku juga banyak menyimpan kue dalam tas. Aku beli saja semuanya.
🌱🌱🌱
"Apa ini?"
"Ikan sihir, ikan ini bisa mengubah warnanya tergantung suhu air itu sendiri. Jika dia berada di suhu dingin warnanya akan menjadi merah, tapi jika dia berada di suhu panas warnanya akan menjadi biru. Jika berada di suhu normal, dia menjadi warna ungu."
Warna ikan ini sama dengan warna mataku. Aku mengambilnya dan membentuk bola air di tubuhnya. Dia terbang bersama air kesana-kemari di udara. Warnanya berubah menjadi warna biru.
"Wah, apa anda penyihir?"
"Iya, tapi hanya penyihir biasa. Aku bukan penyihir murni." Aku mengembalikan ikan pada pada kotak air kembali.
"Tapi anda sangat hebat. Apa anda tahu istana sedang mencari penyihir?"
Istana Padali?
"Untuk apa?" Aku mendekat kepada penjual ikan ini.
Mungkin aku bisa berkunjung kesana untuk melihat-lihat. Tapi jika hanya untuk mengurus monster, aku tidak akan melakukannya. Sihir itu untuk bersenang-senang dan membuat banyak keajaiban yang belum pernah dilihat.
"Ini hanya informasi yang saya dapatkan dari para pelayan disana. Kata mereka, pangeran ke empat sedang mengalami tidur panjang tanpa diketahui penyebabnya. Siang ini ketika parade, tak ada sosok pangeran ke empat. Kami jadi yakin, pangeran ke empat mengalami tidur panjang."
"Lalu?"
"Orang-orang menjadi curiga bahwa ini adalah kutukan penyihir yang tidak menyukai kelahiran pangeran ke empat yang memiliki darah monster. Raja mengalami halusinasi saat pergi berperang, dia ditemukan di dalam hutan sendirian dengan seorang bayi laki-laki. Kata raja, dia sedang bersama ratu disana selama berperang satu tahun yang lalu. Padahal ratu sedang memerintah kerajaan saat itu."
Ini gosip paling panas abad ini. Aku memakan permen kapas dan mendengarkan dengan seksama. Jadi, kenapa penyihir mengutuk anak yang tidak berdosa?
"Apa dia sedang bersama roh hutan?"
"Mungkin saja, tidak ada yang tahu monster apa yang ada di hutan. Jika anda bisa membuat pangeran ke empat terbangun. Anda akan memiliki banyak uang."
"Sayangnya, aku bukan penyihir murni. Tapi, aku akan coba melihatnya." Aku melompat dan terbang ke atas burung awan. Melintasi orang-orang yang mengira aku adalah atraksi hiburan.
Hubunganku tidak cukup baik dengan raja dan ratu. Termasuk para pangeran disana. Khususnya putra mahkota! Kenapa dia sering mengejekku dekil? Aku tentu saja mandi, tapi itu hanya beberapa kali dalam sebulan.
Apa para perempuan setiap hari mandi dengan air yang berbau bunga? Aku bisa melakukannya dengan bantuan manusia air dan manusia bunga. Mereka sering membersihkan tubuhku tanpa aku pergi mandi.
"Happ..."
Disini sangat sepi, kenapa tidak ada penjaga di sekitar sini? Aku mengintip tempat bayi dan melihat wajah pangeran. Dia tertidur pulas. Tapi wajahnya bukan wajah monster. Dia bisa disentuh sesuka hati. Aku membuat lingkaran penyembuhan disekelilingnya. Cahaya hijau menyelimuti pangeran ke empat. Detak jantungnya normal, pernapasannya juga normal, tubuhnya berfungsi normal, tapi kenapa dia tidak kunjung bangun?
Ini tidak berhasil. Aku tidak tahu kenapa anak ini tertidur panjang. Aku membuat manusia bunga untuk membawa tubuhnya dari sana. Mungkin dengan sedikit guncangan bisa membangunkannya.
"Akh... Bubu..."
Apa aku salah dengar? Aku saja belum berbuat apa-apa. Anak itu bermain dengan manusia bunga dan tertawa melihat bunga-bunga yang tumbuh.
"Bubu..."
Mustahil.
"Siapa disana?" Pintu terbuka menampilkan sosok raja yang terburu-buru masuk diikuti ratu dan para pengeran.
Apa aku tertangkap basah?
"Miu? Kenapa kau bisa disini?" Tunjuk putra mahkota padaku.
"Sepertinya saya tahu ibu anak ini yang menipu raja. Biasanya dia menarik manusia untuk dijadikan makanan mereka. Tapi roh hutan ini justru jatuh cinta pada anda, yang mulia. Lebih baik dia kembali ke hutan, dia bisa hidup di sana. Jika berada di dunia manusia. Dia akan tertidur. Tapi jika dibiarkan disana, tubuh manusianya yang tidak bisa bertahan."
"Jadi, kami harus bagaimana?" Tanya Raja Oliver.
"Apa anda memiliki kebun penuh degan bunga dan tanaman?"
"Kami memilikinya!"
Itu bagus! Aku mengangkat tempat tidur bayi dan mengikuti mereka menunjukkan jalan menuju kebun bunga. Ada sebuah rumah kaca besar yang begitu banyak bunga dan tanaman cantik. Aku meletakkan tempat bayi dan pengeran ke empat kembali. Apa dia akan terbangun lagi?
"Bubu... Bubu..."
🌱🌱🌱
Salam ThunderCalp! 🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead ( END )
AbenteuerBagaimana jika cinta pertamamu adalah orang yang akan dinikahi saudaramu? Miu merasakan rasa sakit yang begitu besar saat seseorang yang dia cintai memilih menikahi kakaknya sendiri. Begitu juga dengan Eckhart, saat kekasihnya menikahi dengan kakakn...