25. MELEPASKAN

275 36 4
                                    

"Kau masih menyimpan berapa?" Bisik Raja Aldric.

"Tiga."

Aku punya banyak tapi dia pasti akan menggunakan tidak tahu waktu. Lebih baik menyimpan lainnya untuk berjaga-jaga. Tangan Raja Aldric menengadah, aku memberinya tiga botol secara sembunyi-sembunyi. Kami tidak boleh ketahun pihak lain. Eckhart menatapku tajam dan menggeleng cepat. Dia masih saja polos.

"Terima kasih. Jika kau sampai di pulau penyihir kabari aku." Bisik Raja Aldric.

"Baiklah, datanglah jika aku meminta pertolongan."

"Tenang saja."

Aku melambaikan tanganku dan pergi bersama Eckhart. Transaksi ini cukup menguntungkanku, aku mendapatkan banyak makanan untuk persediaan di perjalanan. Aku juga berhasil membawa kebutuhan wanita. Aku bisa tampil cantik tiap waktu. Ratu Clara memberiku banyak sabun yang begitu harum dan riasan wajah. Aku sangat menyukai jepitan bunga pemberiannya.

"Sampai jumpa! Jaga diri kalian! Berhati-hatilah selalu, terutama kau Eckhart! Miu, wanita yang aneh." Raja Aldric berteriak sangat keras.

"Sampai jumpa! Ratu Clara jagalah dirimu dari Raja Aldric. Dia laki-laki yang jahat!"

"Pergi kau!"

"Hahaha... Jangan lupa aturan pakainya!"

"Sialan! Sana cepat pergi!" Usir Raja Aldric dengan wajah sangat merah.

Berapa usianya sekarang? 50 tahun? Perilakunya seperti anak kecil jika bersamaku. Aku dan Eckhart terbang ke udara, kami melintasi tempat yang semalam kami kunjungi. Mereka masih saja ramai berlalu-lalang. Aku melirik Eckhart yang mengintip ke bawah. Mungkin dia akan merindukan tempat ini lagi.

"Apa para bangsawan tak masalah?"

"Untuk?"

"Kau dan Raja Aldric?"

"Mereka sudah tahu kelakuan kami saat bertemu. Kau tidak perlu khawatir. Aku adalah temannya."

Apa dia khawatir aku akan mendapatkan banyak cemoohan dan hukuman karena ketidaksopananku? Jika itu di Jillian, aku tak akan mengkhawatirkan apapun. Berbeda dengan di Carver. Mereka sangat menjaga harkat dan martabat bangsawan.

"Hey! Eckhart! Selama kau tidak berada di Carver. Kau bisa melakukan apa saja. Tenangkan dirimu. Para bangsawan kerajaan lain lebih santai dalam menjalani hidup mereka."

"Hmm..."

"Apa kau takut jika mereka seperti bangsawan Carver?"

"Sedikit."

"Itu pasti membebanimu. Selama kau bersamaku, lakukan saja yang kau mau. Aku akan bertanggung jawab."

"Kau mau bertanggung jawab untukku?"

Tentu saja. Karena aku yang menyuruhnya melakukan apa saja. Aku juga yang akan bertanggung jawab jika dia membuat masalah. Tentu saja dengan sihir.

"Karena kita adalah teman."

"Baiklah, apa kau ingin bermain lagi?"

"Tidak terima kasih."

🌱🌱🌱

Perjalan ini memerlukan banyak waktu, bagaimana guru bisa datang lebih cepat ke Ruby? Apa dia menggunakan sihir terlarang di bukunya? Aku jadi merasa kami tidak akan pernah sampai ke kerajaan penyihir. Eckhart bermain dengan Lin dengan sangat senang. Aku tidak perlu khawatir dia akan bosan selama perjalanan ini. Tapi bagaimana denganku? Aku hanya menatap hutan dan hutan lagi.

"Eckhart! Aku merasa bosan! Ayo kita bermain seperti katamu!" Aku menatapnya bersungguh-sungguh.

"Apa?"

"Aku punya banyak permainan, tapi apa kau tahu caranya. Ini sangat populer di Carver." Aku mengeluarkan kartu dan koin. Ini salah satu permainan di kasino. Aku mengambilnya saat Flint mendatanginya untuk menutup kasino ilegal itu.

"Bagaimana caranya?"

"Kita butuh manusia lain."

Aku membuat manusia awan dan menjelaskan cara mainnya pada Eckhart. Ini sangat mudah, kami hanya perlu membuat nilai kartu lebih besar dari lawan. Jika Eckhart yakin dengan kartunya dia bisa mempertaruhkan koinnya. Aku pasti akan memenangkan ini. Eckhart tidak tahu cara curang permainan ini. Aku tersenyum dan membuka kartuku. Hahaha... Apa dia merasa yakin akan kartunya?

"Bagaimana jika aku menang?" Tanya  Eckhart.

"Hmm, kau bisa meminta satu permintaan padaku."

"Aku pertaruhkan semua koinku."

"Kau yakin?"

"Iya." Dia menatapku dengan mata membara.

"Heh, aku juga akan pertaruhan semua koinku. Ini akan berakhir dengan satu kali permainan. Hitungan ketiga keluarkan semua kartu kita. Satu... Dua... Tiga."

Pasti kartumu memiliki nilai lebih besar darinya. Lihat saja kali ini aku akan memintanya untuk melayaniku seharian penuh. Aku akan membuatnya merasakan penderitaanku juga. Hahaha...

"Nilai kartuku lebih besar darimu. Semua koin ini milikku. Kau sudah kalah telak." Eckhart merampas semua koinku.

"A-apa? Bagaimana bisa?"

"Ini permainan yang bisa kumainkan bersama para prajurit. Jadi bukankah kau harus kabulkan permintaanku?"

Menyebalkan! Bagaimana dia bisa menang dariku? Aku sudah mengganti semua kartuku dengan kartu lebih besar. Bagaimana dia bisa melakukan ini? Eckhart tersenyum padaku dengan angkuh. Aku tidak mau main lagi.

"Baiklah... Apa permintaanmu?"

Lagipula itu hanya satu permintaan dan Eckhart sangat polos. Dia tidak mungkin meminta hal besar padaku. Dia sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsawan. Aku mengusap hidungku, aku bisa mengabulkannya tanpa harus bersusah payah.

"Selama kita di perjalanan menuju pulau penyihir kau harus terus bersamaku kemanapun itu. Kita akan tetap bersama-sama meski kau tidak menyukainya."

"Apa itu permintaan? Bukankah itu larangan?"

"Itu permintaanku."

"Baiklah, tapi tidak jika itu saat aku ingin membersihkan tubuhku atau mengganti pakaianku. Kau bukan pria mesum yang akan bersamaku saat itu." Aku menutup tubuhku malu-malu.

"Kecu-ali i-tu!" Eckhart menutup wajahnya.

Aku bisa kabur saat melakukannya. Eckhart tidak mungkin mengawasiku selama seharian penuh. Kami memiliki kegiatan yang berbeda. Aku kira dia sepintar itu, aku lebih pintar dari Eckhart kalau masalah seperti ini. Aku tetap bisa pergi dan mencari pria tampan di kerajaan. Apa aku juga bertemu seseorang yang mirip dengan Raja Aaron? Aku menahan tawa dan mengembalikan semua permainan buruk ini. Aku tidak akan lagi memainkannya. Eckhart memiliki kemampuan yang masih menjadi misteri. Apa dia juga memainkan semua permainan di kasino?

🌱🌱🌱

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Second Lead ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang