Second Lead ( END )

49. PUKULAN

Aku menarik tubuh Floyd dan melemparkannya sampai menabrak bebatuan. Tanganku terangkat dan memukulnya bertubi-tubi. Ini untuk semua orang yang dia tahan di penjara.

Dukkk...

Floyd mendorong tubuhku dengan angin yang sangat kencang. Aku hanya ingin wajah nya itu menjadi tidak terlihat lagi. Wajah Floyd mengeluarkan lebih banyak darah.

"Cuihhh... Arghttt... Apa yang kau lakukan?" Teriaknya.

"Memukulmu!" Aku membuat Golem pasir dan memukul Floyd. Floyd membuat perisai telur lagi.

Telur ingin aku rebus! Benar, aku mengangkat telur Floyd dan merebusnya dengan api yang berkobar. Dia akan terpanggang di dalam sana!

Brakkk...

"Arkk..."

Floyd mencekikku dengan sangat kuat. Tubuhnya berasap dan mengeluarkan aroma daging panggang. Pasti sangat panas di dalam sana.

"Se-pertinya le-zat untuk di-makan Cyclop!"

"Kau ingin merasakannya?" Wajah Floyd mendekat. Kakiku menendang *** miliknya sampai Floyd tersungkur. Cahaya hijau menyelimuti tubuhku, rasa cekikan nya masih sangat membekas.

"Tidak untuk kedua kalinya." Aku menarik tubuh Floyd dan mengeluarkan pedang es.

Ini akan berakhir! Tidak akan ada lagi Floyd di dunia ini.

"Hah... Kau mau membunuhku?" Tanyanya dengan wajah menahan sakit.

"Untuk penderita semua orang." Aku mengangkat pedangku dan bersiap menusuk Floyd.

"Bagaimana dengan seseorang bernama Eckhart?"

Aku menusuk tangan Floyd dan mencekik lehernya. Dia tak akan bisa menyentuh Eckhart! Tidak akan bisa!

"Hah... Dia akan mati! Aku akan melompat dari menara! Hah..."

"Bohong!"

"Tidak. Setiap anak tangga telah dia lalui. Tinggal satu langkah lagi!"

Apa yang dikatakan Floyd? Aku menyuruh Eckhart untuk memberitahu orang-orang dan menyelamatkan mereka.

"Waktumu terbatas!"

Aku melompat ke arah burung awan dan membawaku ke menara sihir kembali. Apa mungkin Eckhart disana? Dari jauh aku melihat tubuh seseorang berada di puncak tertinggi. Satu langkah lagi dia akan terjatuh. Aku terbang semakin cepat. Bagaimana dia bisa disana? Tubuh Eckhart terjatuh dengan sangat cepat. Aku membuat burung awan lagi untuk menangkap tubuhnya.

Apa dia baik-baik saja?

Aku melompat naik ke atas burung yang membawa Eckhart. Eckhart menutup matanya seperti sedang tertidur. Apa Floyd menggunakan ilusi?

"Eckhart! Eckhart!"

Plakkk... Aku menampar wajah tampannya.

"Ugh... Mi-u? Miu? Kau selamat? Aku baru melihatmu jatuh dari menara. Aku mencoba menolongmu tadi. Apa kita berhasil selamat? Dimana Floyd? Apa dia sudah mati?"

"Cukup! Aku hampir membunuhnya tadi. Sepertinya dia memperlihatkan mu ilusi. Apa kau baik-baik saja?" Aku memeriksa tubuh Eckhart.

Tidak akan kubiarkan Floyd menyentuh pria ini!

"Ah, jadi kau lebih mementingkan laki-laki ini daripada membunuhku?" Floyd datang dengan wajah lebih baik.

Dia pasti tidak ingin wajah tampannya menjadi rusak. Aku melindungi Eckhart dan membuat sulur untuk mengikat tubuh Floyd.