44. KESEMPATAN

221 39 0
                                    

"Tuan Ace! Apa yang anda lakukan?"

Kenapa Ace duduk di bawah dan aku berada di kursinya? Barusan saja dia memanggilku untuk membersihkan tempat ini. Tapi nyatanya terjadi seperti ini. Aku tidak menyangka hal ini akan terjadi padaku.

"Kau pantas disana!"

"Maksud saya kenapa anda berada di bawah sana? Masih ada kursi yang bisa anda gunakan!"

"Tidak, tempatku memang disini. Apa kau membutuhkan sesuatu?"

"Aku sangat lelah, punggungku juga sakit!"

Dengan cepat Ace berdiri dan memijat bahuku. Ada gunanya juga dia memanggilku untuk jadi anjing peliharaanku. Sekarang aku akan menikmatinya dan memikirkan cara lain untuk mengikat Floyd. Bagaimana caraku tahu? Ace memang seperti anjing, tapi dia tetap teman Floyd.

"Ace! Aku butuh bantu..." Dixon datang dengan membawa banyak kertas ditangannya.

"Tuan Dixon?" Aku berdiri dan menarik tubuh Ace ke tempatnya.

"A-pa yang kalian lakukan?" Dixon menunjuk kami berdua.

"Kami tidak melakukan apa-apa. Miu hanya mengeluh tentang punggungnya yang sakit, jadi aku memijatnya."

Aku tersenyum dan menatap tajam Dixon yang akan bicara lagi. Apa dia ingin mati? Wajah Dixon berubah menjadi pucat dan berjalan dengan langkah yang berat. Ternyata menyenangkan memiliki banyak anjing yang penurut. Hahaha...

"Ethel, tidak berada di rumahnya. Saat aku menghubunginya dia berada di Kerajaan Dalton, besok dia akan menikah. Dia tidak akan datang ke pesta perayaan satu tahun Floyd menjadi pimpinan penyihir."

Ethel menikah dengan Leight? Apa itu berita bagus? Jadi Ethel berhasil masuk ke kamar Leight dan menyelamatkannya dari kutukanku? Itu sangat mudah bagi Ethel untuk mencintai seseorang. Aku harus mengirim ucapan selamat pada mereka berdua. Tidak kusangka mereka akan jadi pasangan pengantin. Apa mereka sudah melakukan ****?

"Jadi hanya kita berdua yang akan menjaga Floyd!" Dixon melirikku.

"Lupakan saja dia! Ethel hanya akan mengincar pria untuk bersamanya. Berikan undangan pada pengikut lainnya, mereka akan menggantikan Ethel."

"Baiklah! Tapi kenapa dia berada disini?" Dixon menunjukku.

Dia benar-benar ingin mempertaruhkan nyawanya untukku.

"Dia wanitaku! Pergilah, kau sangat mengganggu!" Usir Ace.

Kenapa dia sebut aku wanitanya? Kenapa dia dan Floyd memiliki pemikiran yang sama? Apa mereka berteman karena pemikiran mereka yang sama? Aku dan Eckhart memiliki pikiran yang berbeda, tapi kami adalah sahabat! Bukan teman seperti mereka.

"Apa tipe wanitamu berubah?" Dixon masih tetap berada disini.

"Tidak, tapi jauh lebih menyenangkan bersama wanita sepertinya. Apa kau ingin tetap disini dan melihat kami?"

"Hah... Baiklah!" Dixon pergi dan membanting pintu sangat keras.

Aku akan menemuinya nanti!

"Miu? Apa kau bisa mengusap rambutku?"

"Tuan Ace?"

"Seperti ini!" Ace menarik tanganku untuk mengusap kepalanya.

Anjing ini memang anjing. Aku mengusap kepala Ace dan menarik dasinya. Apa dia ingin bermain lepas tangkap seperti anjing sungguhan?

"Apa anda senang bersama saya?" Tanyaku dengan menjambak rambut yang tidak lagi panjang ini.

"Mung-kin." Wajah Ace berubah menjadi begitu merah.

"Anda sangat manis Tuan Ace. Apa saya bisa meminta sesuatu pada anda?"

"Apa-pun itu!"

Waktumu tidak akan lama lagi, Floyd. Aku menangkap temanmu ini dengan sangat mudah. Tunggu saja sampai kita saling berhadapan. Tidak akan ada yang bisa menggangu kita.

🌱🌱🌱

"Tuan Dixon!" Aku masuk ke dalam ruangan Dixon.

Dia membuka matanya dan meringkuk saat melihatku mendekatinya. Dia sangat keterlaluan menggangguku. Tanganku mengikat tubuhnya sebelum dia bergerak untuk pergi. Aku tidak ingin bermain-main lagi untuk menghadapai Dixon.

"Apa yang kau lakukan tadi?" Aku mengangkat pedang dari es.

"A-apa? Aku tidak melakukan apa-apa!"

"Tidak! Kau membuatku marah tadi Dixon!" Pedangku mulai berada di leher Dixon.

"Maafkan aku! Aku tidak akan melakukannya lagi!" Dixon menutup matanya.

Aku mencengkram wajah Dixon, dia tidak akan diam jika aku tidak membuatnya sendiri diam. Pedangku berubah menjadi pisau dan menyayat alis Dixon. Darah mengalir dari wajahnya dan menutupi matanya.

"Arghttt..."

"Itu peringatan! Jika kau tetap ingin melakukannya lagi. Kupastikan kau berada dalam kuburan. Batalkan semua undangan untuk para pengikut Floyd. Saat pesta nanti pergilah sejauh mungkin! Bersembunyilah sampai aku tidak menemukanmu!"

"Ba-ik..."

Aku tersenyum dan pergi dari kamar Dixon. Itu tadi menakutkan! Aku hanya mencoba apa yang Eckhart katakan. Tapi darah seseorang itu menjijikkan. Eckhart menatapku dan menahan tawanya. Apa dia ingin aku jadi pembunuh? Aku membersihkan darah Dixon yang menempel dengan manusia air. Aku tidak mau lagi menggunakan cara Eckhart!

"Kerja bagus, Miu!" Eckhart mengusap kepalanya.

"Aku tidak mau lagi! Harusnya kau saja yang melakukannya!"

"Jika aku, aku akan menusuk lehernya atau menyayat wajahnya lebih parah darimu. Tidak apa-apa itu hanya luka akan cepat sembuh. Dia adalah seorang penyihir, dia bisa menyembuhkan dirinya sendiri."

Aku membuang wajahku dan berjalan lebih dulu menuju kamar para pelayan. Eckhart mengikuti melewati lorong-lorong gelap ini. Dia memiliki kamar tidak jauh dari tempatku. Kami hanya berbeda dua lantai. Para penjaga biasanya berada di lantai terbawah menara ini. Aku berbalik dan melihat Eckhart yang sedang tersenyum.

"Disini saja! Mereka akan tahu!"

"Kau adikku!"

"Wajah kita berbeda Eckhart. Aku tidak mengerti kenapa mereka percaya pada kita. Kau duluan saja!" Aku menunggu Eckhart melewatiku.

Bukankah wajah kami sangat bertolak belakang? Eckhart berdiri di depanku dan menunduk.

"Itu hanya contoh kecil. Kedepannya tetap akan ada banyak darah yang tercipta. Pertempuran sekecil apapun pasti butuh pertumpahan darah. Kau harus tahu itu jika tetap ingin mengalahkan Floyd. Kau tidak bisa tidak menciptakan darah di pedangmu. Tapi jika kau tidak suka akan hal itu, katakan padaku siapa orang yang harus kubunuh. Aku akan membunuhnya untukmu. Tanganmu tidak akan kotor oleh apapun, biarkan aku saja yang menanggungnya."

🌱🌱🌱

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Second Lead ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang