45. SEBELUMNYA

212 38 2
                                    

"Miu!"

"Miu!"

"Miu!"

Kenapa mereka memanggilku? Aku berlarian kesana-kemari membantu semua orang membuat pesta untuk Floyd. Dari membawa anggur, membawa air, membawa meja, membawa kain, membersihkan piring-piring, dan menyiapkan makanan untuk besok. Mereka tak henti-hentinya menyuruhku banyak hal. Aku ini seorang putri kerajaan! Aku harusnya tidak melakukan hal ini. Haven menatapku tajam saat aku mencoba beristirahat. Dia bahkan hanya melihat tidak membantu apa-apa. Setelah ini, aku akan membuatnya jadi pelayan Cyclop!

"Miu! Ayo, kita ke gudang!" Ajak Killa.

"Untuk apa?" Tanyaku mengikutinya.

"Membawa bahan makanan. Kita harus membawanya ke dapur. Apa kau bisa membawa karung-karung ini?" Killa membuka pintu dan menunjuk banyak karung.

Jika hanya dua karung aku bisa membawanya. Aku menarik dua karung dan ditambah satu di atas kepalaku. Killa tersenyum dan membawa empat karung sekaligus. Dia lebih kuat dariku. Aku membawanya sekuat tenaga tanpa bantuan manusia air. Jika Killa tahu aku menggunakan sihir, dia pasti curiga dan menginterogasi ku banyak hal. Dia akan salah paham tentang hubunganku dengan Floyd.

"Hah... Hah..."

"Ayo! Kita ambil lagi!" Ajak Killa menarik tubuhku kembali ke gudang.

Lagi? Helga! Aku ingin bersamamu saja!

🌱🌱🌱

"Hah..."

Akhirnya aku bisa merasakan waktu sendirian dengan makanan enak dan segelas jus buatan Killa. Aku akan menikmati waktu ini sampai mereka memanggil namaku lagi. Tempat ini tempat paling nyaman untuk bersembunyi dari kejaran orang-orang. Lautan terbentang sangat luas di sana. Menara ini begitu tinggi sampai aku bisa melihat seluruh penjuru pulau. Besok malam adalah waktu pertempuran!

Guru dan petinggi penyihir lainnya mempercayakannya padaku. Kata guru, aku bisa melakukan apa saja untuk membunuh Floyd. Bahkan sihir terlarang sekalipun. Aku ingin mencobanya sekarang, tapi Floyd akan tahu tentang sihir terlarang itu. Tubuhku mundur dan menabrak sesuatu. Aku mendongak dan melihat Floyd yang tersenyum padaku.

"Tu-an?"

"Kenapa kau disini?"

"Saya beristirahat! Sekarang saya akan kembali!" Aku berdiri dan mencoba kabur dari Floyd.

Ini bukan waktunya kami bertemu, belum saatnya. Floyd menarik tanganku sampai tubuhku terjatuh di atas pengakuannya.

"Tuan Floyd?" Dia menahanku untuk kabur darinya.

Acara pertengkaran kami masih besok! Jangan membuat acaranya maju! Aku belum menyiapkan diri untuk menghadapinya!

"Kenapa kau ingin pergi?"

"Bagaimana jika ada seseorang yang melihat?"

"Di atas menara ini? Tidak akan ada." Floyd tersenyum dan mengusap pipiku.

Ini sangat menakutkan!

"Bagaimana tuan tahu saya disini?"

"Aku melihatmu tadi, kupikir kau akan datang ke ruanganku. Tapi kau justru pergi ke tempat ini."

Aku tersenyum canggung. Apa dia mengikutiku sampai tempat ini? Syukurlah aku belum mengeluarkan sumpah serapah untuknya atau menunjukkan sihir padanya.

"Apa kau bisa menunjukkan sihir lainnya padaku?"

"Saya tidak sehebat itu." Aku menunduk.

"Kenapa? Apa kau malu?" Floyd menarik daguku.

Harus kuakui, Floyd sangat tampan sampai aku lupa beberapa kata.

"Daripada sihir saya, saya ingin tahu sihir anda."

Floyd menggendongku dan membawaku jatuh bersamanya dari atas menara. Apa yang Floyd lakukan? Kami akan terjatuh! Aku menutup mataku dan membukanya saat merasakan tubuh kami terangkat ke udara. Kami berada di atas burung awan. Ini sama dengan milikku! Floyd menurunkanku dan membawa tubuhku untuk duduk bersamanya.

"Apa kau ingin terbang menembus langit?" Sebelum aku menjawabnya Floyd membawaku melintas penghalang dan menembus awan.

Pemandangan ini pernah aku lihat sebelumnya dengan Eckhart. Hembusan napas Floyd berada dileherku, dia mengusap lembut tanganku dan memeluk tubuhku dari belakang.

"Bukankah ini indah?"

"I-ya, bagaimana anda bisa membuatnya?" Jantungku berdetak sangat cepat.

Ini bukan karena aku tersipu malu! Tapi perasaanku diselimuti ketakutan yang luar biasa.

"Itu sangat mudah. Aku akan mengajarimu jika waktunya tiba." Aku merasakan sesuatu menempel pada leherku.

Floyd baru saja mencium leherku!

"Tu-an?"

"Aku ingin bersamamu lebih lama!" Floyd menciumnya sekali lagi.

Aku akan mandi dengan banyak bunga dan air setelah ini. Aku tidak mau disentuhnya lagi! Aku tidak mau! Aku bukan barang atau wanitanya! Ini menjijikkan! Sangat!

"Kenapa anda melakukan ini pada saya?"

"Aku menyukainya."

Floyd bersandar pada punggungku. Apa dia menyukaiku? Memang pesonaku bisa menarik pria tampan. Hanya Flint saja yang tidak menyadarinya sampai akhir.

"Bagai-mana bi-sa?"

"Entahlah. Aku tertarik padamu begitu saja. Seperti ada magnet diantara kita."

Bukankah magnet tertarik karena perbedaan kutub. Kami kutub yang berbeda! Aku melihat wajah Floyd yang memerah, apa dia benar-benar menyukaiku? Serius? Atau dia hanya berpura-pura untukku luluh pada wajah tampannya? Aku memang sempat tertarik. Tapi aku teringat wajah menangis Eckhart menjadikan ku kembali pada kenyataan.

"Tapi tuan..."

"Sttt..." Floyd mendekatkan wajahnya.

Ini tidak benar! Aku tidak mau! Aku menahan tubuh Floyd sekuat tenaga yang kubisa. Terima kasih pada Killa yang melatih kekuatan otot lenganku.

"Tuan... Maafkan saya. Saya tidak pantas anda sukai. Saya hanya pelayan."

"Lalu kenapa? Apa itu jadi masalah? Aku bukanlah bangsawan yang akan menyukai bangsawan. Aku bisa menyukai siapa saja." Floyd mengusap wajahku.

"Tetap saja! Anda pemimpin para penyihir. Harusnya dia pantas bersanding dengan anda."

"Kau sangat pantas! Tidak ada yang lebih pantas darimu!" Bisik Floyd membuatku merinding.

Laki-laki ini jauh berbeda level dari Eckhart. Bagaimana bisa dia diciptakan dengan daya tarik sekuat ini? Aku bisa menahannya dengan bayangan wajah Eckhart. Aku bisa untuk tidak terbuai dengan akan akal bulusnya.

"Hmm... Ini membuat saya terkejut, tidak ada pria menyukai saya. Benar kata Tuan Ace, saya tidak secantik itu untuk anda." Aku mendorong tubuh Floyd menjauhiku.

"Saat pesta tunjukan pada mereka semua. Kau adalah wanita tercantik yang pernah aku lihat dan tidak ada wanita lain yang bisa menandinginya. Bahkan seorang putri sekalipun."

🌱🌱🌱

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Second Lead ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang