22. MONSTER

259 49 0
                                    

"Hmm?" Aku terbangun dengan Eckhart yang terlelap dengan banyak buku di sampingnya.

Kami benar-benar belajar banyak buku bersama. Bahkan Eckhart tidak tahu membaca aksara kuno. Itu di luar ekspektasi ku sendiri. Aku harus mengajari bahasa kuno lebih dulu baru memberinya informasi mengenai monster. Dia bisa belajar banyak di hutan ini? Aku membuka tenda dan menutupnya kembali. Aku ingin tidur dan terbangun dari mimpi ini.

Kenapa banyak monster di luar tenda?

"Eckhart! Eckhart!"

"Hmm? Miu?"

"Kita dalam bahaya. Di luar! Di luar banyak monster!"

"Monster apa?"

Semua monster dalam buku. Aku menjambak rambutku. Mereka hanya monster biasa, kami tidak perlu membuang banyak energi untuk menghadapi mereka.

"Groammm..."

"Arkk..."

"Szzzz..."

"Groammm..."

Eckhart berdiri dan membuka pintu tenda. Dia berbalik dan kembali ke dalam. Kenapa wajahnya pucat? Aku berjalan kesana-kemari dan berhenti. Aku adalah penyihir hebat.

"Diam lah disana!"

Aku merentangkan tangan dan membuat sihir gelap pada tanda ini. Aku harus membereskan barang-barang ini! Hartaku tidak boleh satupun yang tertinggal termasuk tenda ini.

"Miu?"

"Diam disana dan aku akan membawamu pergi."

Selesai. Aku menarik tubuh Eckhart naik ke atas burung air. Kami harus segera pergi sebelum sihir ini menghilang.

"Miu?"

"Kenapa kau masih memanggilku. Kita sudah keluar dari lingkaran sihir gelap."

"Di belakang kita!"

Aku menengok ke belakang dan melihat monster yang mengejar kami. Sekarang aku mulai takut. Kami naik kembali ke atas langit sampai menembus awan. Eckhart memegang bahuku dengan sangat erat sampai rasanya dia baru mematahkan tulangku. Disini lebih aman untuk kabur dari monster. Mereka tidak mungkin mengejar sampai menembus awan. Aku bisa melihat matahari dan awan putih di bawah kami.

"Hey! Eckhart! Lihatlah ini!"

Pegangannya mulai terlepas. Suara napas Eckhart terdengar mulai beraturan. Kami baru saja keluar dari sarang para monster. Tidak kusangka kami melewati malam ini dengan baik.

"Jika mereka sebanyak itu. Aku pasti akan kalah dari mereka." Eckhart menghela napasnya.

"Aku juga, tapi kabur adalah pilihan yang terbaik untuk kita."

Siapa yang akan peduli kami kabur atau tidak. Nyawa kami adalah yang paling utama. Jadi, apa kami bisa turun sekarang?

🌱🌱🌱

"Hah..." Aku senang melihat ada kehidupan di tempat ini.

Aku melihat Eckhart yang melihat kesana-kemari seperti anak kecil yang kehilangan induknya. Apa dia tidak tahu tempat ini? Inilah Kerajaan Jillian. Semua makhluk hidup berada di kawasan ini. Dari manusia kucing, manusia serigala, setengah monster, manusia, kurcaci, dan manusia lainnya. Hanya penyihir yang tidak terlihat disini.

"Ada apa Eckhart?"

"Mereka kenapa bisa di tempat ini?"

"Raja Aaron adalah raja setengah darah monster. Dia raja pertama Kerajaan Jillian, sekarang Raja Aldric yang memerintah. Disini semua orang dari berbagai ras, suku, bebas tinggal. Guruku Rowena pernah mengajakku kemari untuk bertemu Raja Aldric. Dia sangat baik dan memberiku batu sihir. Apa kita akan pergi ke istana saja? Aku mengenalnya."

"Istana?"

"Iya, kita bisa menghemat uang. Kita juga bisa memakan makanan kerajaan. Ayo, Eckhart kita harus berkunjung dan mencuri kue mereka."

Kakiku berjalan sangat ringan. Makanan disini juga tak kalah enak apalagi puding mereka. Itu sangat lembut dan manis. Aku tidak tahan untuk memakannya lagi dan lagi. Air liurku sampai menetes ingin memakannya.

"Apa kita akan diterima?"

"Kita paksa saja."

Raja Aldric tidak mungkin menolakku. Dia berteman baik dengan guru. Aku sebagai muridnya pasti diberlakukan sama baiknya.

"Permisi! Murid Rowena ingin menemui Raja Aldric!"

"Tunggu disini!" Penjaga masuk ke dalam.

Siapa yang akan menolak Miu!

"Kalian tidak boleh masuk!"

Heh? Kenapa?

"Namaku Miu! Katakan pada Raja Aldric! Aku mau menemuinya."

"Tidak! Kalian tetap tidak boleh masuk ke dalam."

Menyebalkan! Baiklah jika dia tak mau menerimaku. Aku juga tidak butuh tinggal di kerajaan ini. Aku membuat Golem besar dan mengangkat tubuhku dan Eckhart. Aku akan menunjukkan kepada dirinya aku sudah banyak berkembang pesat.

"Hey! Raja Aldric! Aku sudah bisa membuat Golem besar! Kenapa kau tidak datang untuk melihatnya? Hey! Aku bisa membuat manusia bunga yang cantik. Kau tidak mau melihatnya? Padahal aku membawa banyak ramuan mujarab untuk pasangan suami istri!"

"Anak nakal! Cepat masuk dan jangan buat keributan!" Wajah Raja Aldric begitu merah padam. Golem masuk ke dalam istana dan menurunkan kami di depan Raja Aldric yang marah.

"Lihat ini! Kenapa kau tidak mau menerimaku?"

"Heh, kau baru membuat Golem saja sudah besar kepala. Mana obatnya?"

"Ini, minum sebelum malam hari. Itu hanya satu tetes untuk setiap malam."

"Baiklah."

Raja Aldric menerima ramuan obat ku. Sudah banyak orang yang memerlukan obat ini, dari ratu, ayah dan ibu, dan beberapa pasangan suami istri. Aku memang ditakdirkan untuk melihat keromantisan orang lain.

"Jadi, apa saja yang kau bisa?" Tanya Raja Aldric.

"Golem, manusia bunga, manusia air, manusia api, manusia tanah, manusia es, berbagai bentuk hewan, dan aku bisa membuat obat mujarab."

"Hanya itu?"

"Aku bisa apa saja. Guru sudah mengajari sampai tahap tak ada lagi yang bisa dia ajarkan."

Aku menatap angkuh pada Raja Aldric. Apa dia mengakui kehebatanku? Aku adalah penyihir paling berbakat untuk menjadi pimpinan penyihir berikutnya. Aku akan mengambil pulau itu dari tangan Floyd dan menjadi ratu. Hahaha...

"Baiklah, jadi untuk apa kau datang kemari?"

"Menginap satu hari. Aku akan ke pulau penyihir. Apa kau sudah tahu tentang para penyihir?"

"Aku tahu. Apa kau yakin akan kesana?"

"Guru terkurung, jadi aku harus menolongnya. Oh, ini Eckhart. Dia ksatria ku!" Aku tersenyum begitu bangga.

"Saya Eckhart, senang bertemu dengan anda."

Raja Aldric menatap kami dan tersenyum. Kenapa dengan senyumannya ini?

"Apa dia putra mahkota itu?" Selidik Raja Aldric.

"Dia sudah menikah dengan Amisi, ini adiknya. Pangeran ketiga Kerajaan Carver."

"Apa?" Wajah Raja Aldric sangat terkejut. Dia menatapku dan menepuk bahuku.

Apa dia akan mengatakan kalimat semangat padaku? Aku sudah banyak mendengarnya dari orang-orang. Dia tidak perlu lagi. Aku sudah tidak menyukai Flint.

"Hahaha... Rasakan itu!"

Aku harap dia berubah menjadi katak.

🌱🌱🌱

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Second Lead ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang